chapter 29

12K 510 2
                                    

"Segala yang di depan mata, takkan pernah sanggup menandingi ia yang sudah ada di dalam hati"

(Gus nabil Ashraf al-ghifari)

Selesai revisi


"Uhuk uhuk uhuk"

Saat mendengar kata ngidam, gus nabil langsung tersedak dia tidak menyangka kalau bu nyai akan berbicara seperti itu,saat gus nabil sedang menikmati nasi goreng buatan humaira dan buk nyai tadi.

Humaira tersenyum malu sambil menatap ke arah gus nabil, di dalam hati nya berkata "umma kenapa si bilang tentang hal itu di sini" ucap humaira.

"Umma bisa aja" ucap gus nabil cengengesan.

"Ya kan katanya perkataan adalah doa, dan siapa tau umma sering bilang cucu bakalan beneran di jabah sama Allah iya ngak bi''ucap bu nyai sambil menyenggol tangan pas kiyai.

"Cucu, apa secepat itu saya akan melihat anak dari nabil dan humaira" seketika hati ini rasanya di sayat oleh belati, saat orang merasa bahagia tertawa tapi kenapa saya malah merasa sedih dan merasakan perih ini, saya sudah belajar untuk ikhlas melepaskan dia tapi makin saya belajar megikhlaskan dia semakin saya teringat dia"

"Iya bil humaira, kalian tunggu apa lagi si, abi sama umma sudah tua sudah saatnya kita mengendong cucu" ucap pak kiyai.

Humaira semakin menundukan kepala nya dia merasa malu karena terus di goda oleh mertuanya.

"Sayang kamu sudah makanya kan ayok biar a'a antar ke asrama" ucap gus nabil dengan santainya.

Mata humaira membulat sempurna, tidak pernah gus nabil memanggilnya seperti itu di depan kedua mertuanya dan gus raihan, dan sepertinya gus nabil sengaja membuat humaira semakin malu.

"Aduh, udah sayang sayang saja ni" ucap buk nyai, sambil tersenyum.

"Mas yang jomblo bisa apa" ucap gus raihan.

"Hahah, maaf mas bukan bermaksud mau pamer, tapi kalau mas pengan boleh la cepat cepat cari kakak ipar untuk nabil" ucap gus nabil dengan sedikit mengenjek gus raiha.

Setelah puas bercanda dengan keluarganya gus nabil pun mengantar humaira kembali ke asrama karena besok humaira harus kembali sekolah.

"Sayang a'a antar kamu di depan gerbang aja ya, a'a harus ke asrama pura dulu a'a ada urusan di sana" ucap gus nabi.

"Iya a'ngak apa apa humey masuk dulu ya asalamualaikum" ucap humaira lalu di melihat ke arah sekitar nya memastikan tidak ada siapa pun di sana kecuali dia dan gus nabil, saat di rasa nya tidak ada siapa siapa humaira meraih tangan gus nabil lalu humaira mengencup punggung tangan gus nabil.

Lalu humaira pun masuk ke dalam asrama santri wati dan kembali ke asrama nya.

Gus nabil terus memperhatikan tubuh humaira yang semakin menghilang, setelah di rasanya humaira telah masuk ke dalam asrama gus nabil pun beranjak dari sana.

"Asalamualaikum" ucap humaira.

"Waalaikumsalam" jawab mereka semua.

"Kamu udah pulang ra? Aku denger dari ustazah Fatimah dia bilang kalau kamu di suruh nemenin buk yang lagi sakit Gimana keadaan buk nyai? " tanya nina.

"Alhamdulillah nin buk nyai udah mulai enakan" jawab humaira.

"Bagus la kalau begitu" ucap mereka.

"Sini ra, kemaren mama papa aku ke sini bawain makanan ayok kita makan sama sama" ucap riri mereka memang selalu seperti itu jika salah satu orang tua mereka datang dan membawa kan makanan pasti mereka akan saling membagi satu sama lain.

Di balik seribu jendela(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang