Shut up your lambe before i sleding you!
Pagi ini giliran Leo yang berada di dapur, lihat saja bagaimana Leo yang sedang masak dengan telaten.
Leo bangun lebih awal karena memang ingin menyiapkan sarapan untuk dirinya dan dua penghuni di rumah tersebut.
Leo memasak dengan damai sampai tiba-tiba seseorang mulai mengganggu kegiatan nya dan membuatnya kesal.
Algra, siapa lagi memangnya yang akan berani mengganggu Leo di pagi hari seperti ini.
Kalau Leon tidak mungkin karena masih dikamar pagi-pagi seperti ini kecuali dengan ada kegiatan penting.
"Kebiasaan"
Leo sebenarnya sudah tidak heran lagi, karena sejak Algra secara terang-terangan menyatakan perasaan nya.
Algra sekarang lebih berani memeluk bahkan mencium Leo tanpa bilang terlebih dahulu.
"Kamu kenapa masak Leo"
Bahkan sekarang Algra memeluk Leo dari belakang tangannya melingkar sempurna di pinggang ramping Leo sedangkan kepalanya ia letakkan di bahu sempit Leo.
"Ya emang kenapa? udah biasa juga"
Leo memilih fokus pada kegiatan memasaknya daripada mencegah Algra yang tentunya akan sisa-sisa saja.
"Nanti kamu kelelahan biar saya saja yang memasak jangan kamu."Algra rupanya benar-benar secinta itu dengan Leo.
"Mana mungkin, cuma masak bentar mah gak ada apa-apanya buat gue."
"Kamu kalau lagi dibilangin jangan menjawab terus, dengarkan baik-baik dulu." Algra masih setia memeluk Leo.
"Iyaaa" Leo bahkan tanpa merasa terganggu tetap melanjutkan kegiatannya.
"Ayo menikah"
Leo reflek menyentil kening Algra dengan jari lentiknya, sungguh tidak habis pikir dengan Algra yang dengan mudahnya mengajak untuk menikah seperti itu.
"Loh kenapa? saya serius Leo"
"Nikah-Nikah dikira gampang apa, gue belum siap buat itu."
"Jadi kapan kamu siap? saya bisa menunggu asalkan kamu mau"
"Ya gue gak tau kapan, gue bahkan gak ada kepikiran buat sampe nikah."
"Why?"
"Gue hidup buat nunggu kematian gue"
Leo seakan teringat kembali, bagaimana ia menjalani kehidupan hanya untuk menunggu kematian nya saja.
"Hussh mulutnya, tidak boleh seperti itu."
Algra menganggap itu hanya sebuah omong kosong belaka, namun itulah faktanya.
"Iya"
Leo tidak bisa berkata-kata lagi, tidak mungkin juga dirinya mengatakan bagaimana kisah hidupnya selama ini.
"Jangan mengatakan hal-hal yang tidak baik, saya tidak suka mendengarnya." Algra m memberikan ciuman singkat pada pipi Leo.
"Tumben bukan bibir" Leo menyindir karena biasanya bibirnya yang menjadi bagian utama Algra.
"Kenapa? Kamu mau di bibir?" Algra mendusel di ceruk leher Leo sembari menghirup aroma tubuh Leo.
"Ya bukan gitu, biasanya juga lo langsung nyium bibir gue kan."
"Sedang ingin mencari hal baru"
"Ada-ada aja lo"
"Ekhem! mesra banget sih pasusu baru ini"

KAMU SEDANG MEMBACA
FALL IN LOVE [COMPLETED]
Novela JuvenilKehidupan Algrafi Narendra yang damai dan tenang berbanding terbalik setelah kedatangan sosok remaja bernama Leovan Calvinders di hidupnya. . . .