5

2.1K 185 3
                                    

Heyyy eyyooo baru balik nihh

....

Raka berjalan angkuh menuju kelasnya diikuti Bayu juga Lintang disebelah kanan dan kirinya. Tatapannya tampak tajam, juga auranya yang sangat tidak bersahabat.

Raka sendiri kali ini,

Bukan. Bukan, maksudnya Raka hanya berangkat sendiri pagi ini .

Arga?

Anak itu masih berdiam diri dirumah.
Tampaknya serangan panik terakhir kali kembali mengguncang mentalnya.

Raka sendiri sebenarnya sangat tidak terima akan kondisi adiknya yang sekarang.

Lihat saja,

Apa yang akan dia lakukan kali ini.

....

Sedang disisi lain.

Plakkk

Kepalanya tertoleh ke samping.

Dirinya memejamkan matanya erat dengan tangan terkepal.

Sakit tapi dirinya sudah terbiasa.

"Sampai kapan perilakumu akan seperti RIAN ! kau hanya membuat malu!! Kenapa kau tak pernah mengikuti kemauanku! Apa sulitnya ha!! KENAPA RIAN ? AKU HANYA INGIN KAU MENJADI YANG PERTAMA! BUKAN KALAH BEGITU SAJA SEPERTI INI!!"

Rian,

Anak itu hanya diam, ingin marah juga percuma.

Perlahan dia membuka matanya menatap tajam sang ayah didepannya.

Manusia yang harusnya menjadi pelindung untuk anak anaknya, orang yang harusnya mendukung apapun dalam hidupnya, superhero -nya.

Mata itu menatap kecewa juga amarah yang sangat besar.

"Maaf"

Hanya itu yang bisa dikeluarkan dari mulutnya

Pria tua itu tampak tak terima dan tak puas dengan jawaban sang anak, ehh

Duakk

Duakk

Lagi

Tendangan Rian dapatkan dari perut dan punggungnya.

Dia meringis.

"AKU TAK BUTUH MAAFMU ANAK SIALAN! DASAR TIDAK BERGUNA! KALAU BEGINI KENAPA KAU TIDAK IKUT SAJA DENGAN IBUMU YANG PENYAKITAN ITUU!"

Rian yang awalnya hanya pasrah menerima perlakuan tak layak dari orang yang disebut ayah itu.

Dirinya maju, tanpa takut.

Bughh

Senyum terukir di bibir tebalnya. Akhirnya, dia bisa membalas walau hanya sekali.

Rian selama ini hanya diam saat mendapat kekerasan oleh orang ini, tapi sekali saja orang itu menyebut atau menjelekkan nama ibunya,

Sungguh demi apapun dia tidak terima.

Tanpa berkata apapun lagi, dirinya keluar.

Tapi siapa tahu bahwa matanya kini mulai tergenang oleh air.

Sakit sekali.

...

Raka,

Anak itu memang dasarnya pendiem, membuat suasana menjadi canggung antara dirinya juga Bayu - lintang .

Untuk Bayu sebenarnya tidak masalah.

Sedang lintang, mulutnya sudah tak tahan untuk mengeluarkan segala umpatan tentunya tidak bisa dikeluarkan, bisa habis dia nanti.

The other side of AGRAKA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang