17

1.7K 124 16
                                    

CLAPP

Kondisi ruangan tiba tiba gelap, tanpa ada satu pun pencahayaan. Raka semakin risau, bagaimanapun adiknya masih belum sembuh total dari traumanya dan belum lagi dalam kondisi terluka parah seperti tadi .

Srettt

Bisa Raka rasakan seseorang menarik tubuhnya ntah akan dibawa kemana, kondisi saat ini pun memberontak rasanya tidak mungkin,  dia saja tidak bisa melihat apapun saat ini .

Kakinya terus mengikuti arah dimana dirinya ditarik hingga dia merasa berhenti ntah karena sosok yang menyeretnya mendadak berhenti ntah karena apa.

Tangannya bergerak gelisah kala merasa kedua tangannya ditarik kearah belakang, dia bisa merasakan tangannya diikat dengan sesuatu tak sampai disitu, telinganya tetiba menangkap suara grusa grusu disekitarnya lalu diiringi suara tangisan lirih yang dia tau benar suara siapa itu.

Raka semakin gelisah ketika suara tangisan itu semakin menjadi diiringi jeritan kesakitan

ARGHHH HIKSS HIKSS

Arga, itu suara adiknya.

"Lepas lepasss" dia bergerak meliar mencoba melepas tali yang mengikat tangannya kuat.

Hingga pada detik selanjutnya,





















DUARR.......

Raka terkejut, tubuhnya membeku serta bibir yang kelu.
Lampu ruangan yang tadinya gelap gurita, menjadi terang sekali. Banyak benda bulat meliar disana bewarna warni. Ramai sekali.

Ayah, Bunda, Kakak, Arga dan teman temannya,

Bayu lintang. Mereka tampak tersenyum lebar kearahnya, tatapan matanya menatap sang adik yang tadi terlihat bak orang sekarat yang sekarang tersenyum lebar hingga tampak gigi kelincinya. Ahhh jangan lupakan raut menjengkelkan dari sang adik yang tampak menyebalkan dimatanya.

Kurang satu orang lagi,
Raka menoleh melihat sosok yang membawanya tadi, berusaha tenang tapi raut wajahnya terlihat sangat terkejut.

Itu Rian .

Sialll!!!!

Dia paham sekarang

....

Apa yang membahagiakan didunia ini? Jika Raka yang ditanya maka dengan tegas dia menjawab "hidup bersama dengan sang adik selamanya" entah bagaimana sekarang Raka harus menanggapi semua yang terjadi. Mulai dari rencana yang satu hingga rencana lain yang terselundup tanpa sepengetahuannya.

Yappp, kalian pasti sudah bisa menyimpulkan bukan :) bahwa semua yang dialami Raka tadi hanya sebuah prank murahan dari rang orang kurang waras kalau kata Raka.

Yang sayangnya tak disadari oleh dirinya sendiri. Ahh ini memalukan untuknya.

.....

"hahahahaaaa"

Raka hanya menatap datar mereka yang tertawa puas terpingkal-pingkal bak orang kesetanan.

Tampak puas sekali dengan penderitaan Raka bukan, tak tahu saja mereka jika bisa saja Raka gelap mata membalasnya nanti.

Lama lama jengkel pula Raka mendengar tawa itu, tapi dilain hatinya dia merasa hangat. Rasa yang mungkin sudah lama tak muncul sejak kejadian tragis beberapa tahun silam.

Ah sudah jangan bahas hal itu lagi.

Kepalanya hanya bisa menggeleng saat tadi sang bunda menghampirinya lalu memeluknya erat dengan bisikan lembut ditelinganya, ucapan selamat ulang tahun serta doa dan tak lupa juga ucapan permintaan maaf karena telah mempermainkan perasaannya tadi. Setelahnya diakhiri dengan pelukan lain menyusul hingga tubuhnya tampak tenggelam .

Mereka saling memeluk erat. Menyalurkan rasa rindu yang membuncah, juga meluapkan kasih sayang.

Indah.

"Hiksss"

Suara isakan itu mengalihkan perhatian mereka,

Lintang, ternyata anak itu yang menangis. Tak ada hal lain selain ikut terharu dengan pemandangan yang dilihatnya. Membuat ia tanpa sadar mengeluarkan air mata bahagia.

Rangkulan hangat dapat lintang rasakan, siapa lagi kalau bukan Bayu. Senyum hangat itu membuat siapa pun tenang.

Yapp hari ini berakhir indah.

....

Tangannya menggaruk kepalanya kikuk, Rian tak menyangka Raka masih menaruh dendam kesumat padanya setelah dia mengatakan dengan jujur semua yang terjadi adalah karena rencana yang ia buat.

Tangannya sedikit menyenggol manusia lain disampingnya yang posisinya sama dengan dirinya saat ini, Taka sang kakak.

Lalu matanya menatap sesosok mungil yang berada di dekapan Raka sejak tadi, ahh dia jadi kesal saat si mungil itu dengan tanpa dosanya mengadu pada Raka bahwa dirinya dipaksa berakting sekarat tadi. Bahkan dengan bercak merah yangada ditubuhnya pun menggunakan beberapa cat air yang bewarna merah juga dengan bau yang buramg sedap. Itu juga yang membuat jengkel. Padahal sebenarnya itu bukan cat air tetapi selai yang dibuat terlalu encer dengan tambahan pewarna makanan yang pastinnya aman jika digunakan dalam hal seperti tadi.

Ahh simungil ini sengaja berbohong untuk menghindari amukan dari Raka rupanya.

Sungguh sangat licik.

Rian dan Taka hanya bisa berpasrah, ntah apa nanti akhirnya yang mereka dapat.

Yang pasti hari ini semua bahagia.

Semoga kebahagiaan selalu menyertai Mereka semua.

Sampai sini dulu yaa.

....

End


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The other side of AGRAKA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang