..
"BANGG"
Raka, Bayu, lintang juga emm Rian menoleh kearah suara. Mata keempatnya melotot melihat Arga yang berlari ke arah mereka dengan senyum lebar.
Raka menoleh ke arah Rian, Rian mengangguk paham tangannya segera mengambil sebuah masker dari dalam tasnya dan memakainya.
Dengan tenang Raka berjalan kearah adiknya lalu
Happ
Hahaha
Gelak tawa terdengar dari bibir Arga ketika Raka menangkap tubuhnya,
Ctakk
Aduhhh, setelah Arga meringis ketika Raka menjitak pelan keningnya.
"Siapa suruh lari lari hm"
Arga hanya cengengey mendengar itu,
Lalu tangannya merangkul posesif lengan si Abang dengan tatapan kucingnya,
"Babang graa~
Ucapnya mendayuRaka tersenyum, tangannya menoel pucuk hidung pesek adiknya
"Mau apa hm"
"Hihihi tau aja" Arga terkikik , ternyata abangnya ini memang sangat peka.
Raka tersenyum, tangannya tergerak mengusap surai adiknya teratur. Matanya tak pernah sedikitpun mengalihkan pandangannya dari kedua binar mata adiknya.
Mulut kecil itu mengoceh, ntah tentang apa. Saking indahnya binar itu Raka sampai tak sempat menangkap apa yang diceritakan Arga karena tak mau melewatkan sedetikpun tatapannya.
"Nahhh jadi gitu tauu,,,, jadii sekarang bolehh yaa~"
Raka menerjap,
Haa?
Boleh apa?
"Hm?"
Arga mengecurutkan bibirnya kesal.
"Ihhh masa dari tadi aku cerita Abang ga dengerin sih! Ihhhh kesellll"
Raka dan yang lain terkekeh, duhh Arga kenapa makin imut gini.
Mendengar suara gelak tawa kecil Arga memandang ketiga orang lain dibelakang Raka,
Rona pipinya muncul kemerahan karena malu,
Woahhh dia sedari tadi tak sadar kalau ada orang lain disini selain dia dan Raka.Tapi matanya jatuh pada seseorang yang duduk di antara Bayu dan lintang yang menggunakan masker.
Alisnya mengkerut bingung.
Siapa dia, batinnya.Raka yang mulai menyadari jatuh pandang adiknya pun segera mengalihkan perhatian.
Uhuhhk
Raka sedikit terbatuk, ya walau hanya batuk boongan.
Arga yang mendengar mengalihkan pandangannya pada Raka. Sorot matanya khawatir.
Dia tangkup kedua pundak Raka dan dihadapkan ke arahnya.
Matanya melotot lucu."Bang,, Abang batukkk! Abang sakit pastii kan! Hayooo makan apa aja tadi sampai batuk giniii!"
Tuding Arga membuat Raka menipiskan bibir menahan tawa.
Lucu sekali.
...
"BUNDAAA GAGA YANG TAMPAN INI PULANGGG MANA SAMBUTANNYA"
Raka menggeleng kepalanya heran, adiknya ini sudah seperti toa saja mulutnya. Tapi dia senang, itu tandanya Arga sekarang baik baik saja.
Dari arah dapur bunda keluar berkacak pinggang,
Arga dan Raka yang melihat bunda disana segera menghampiri lalu
Happ
Sama sama memeluk sang bunda.
Gini gini Raka juga masih kayak anak kecil kalau didepan bunda.
Jadi jangan heran wkwk.
"Ihhh gemessnya anak anak bundaa" si bunda ikutan bales pelukan mereka sambil goyangin kanan kiri kedua putra dalam dekapnya .
"Enghhh bundaa~
Bunda melepas pelukannya kala mendengar rengekan Raka. Bunda tersenyum geli, putranya yang satu ini memang sulit sekali untuk mau bermanja-manja lagi padanya padahal dulu,,, taulah ya gimana
Raka sendiri sebenarnya tidak menolak perhatian dari bunda hanya saja sedikit mengurangi , intinya jaga image lah apalagi didepan Arga.
"Gimana harinya anak anak bunda,, ada yang mau diceritain tidak,,,"
Beh bunda ini bunda idaman bgt ga sih
"Bunda bunda tadikan Arga lihat ada bapak bapak jualan di pinggir gerbang sekolah nah pas Gaga lihat, ternyata bapak itu jualan eskrim sama balon bunda,, Gaga kan jadi pengen trus trus Gaga cari tuh babang gra mau minta izin buat beli awalnya kan tidak boleh tapi karena Gaga anaknya imut lucu baik hati dan tidak sombong, babang gra yang tampan akhirnya bolehin beli bunda,,, aku seneng bangett bahkan aku dikasih balonnya double loh sama bapak bapaknya"
Arga dengan semangat 45 menceritakan tentang harinya pada bunda dengan sangat antusias. Bahkan ekspresi anak itu sangat whsjsks LUCUUU.
Raka menatap saudaranya intens. Mata itu, mata itu tampak penuh dengan binar .
Raka suka.
Tanpa sadar bibirnya mengulas senyum kecil. Tangannya terulur mengusap surai rambut Arga yang halus itu.
"AYAH PULANG"
mereka yang mendengar teriakan cempreng dari arah pintu menolehkan serempak pandang mereka, disana ada ayah dengan muka datar yang sama sekali tak sesuai dengan kepribadiannya yang receh itu.
"JANGAN TERIAK TERIAK YANG BERISIK TAUU"
"KAMU JUGA TERIAK BEB"
Raka dan Arga hanya memutar bola matanya malas melihat kelakuan orangtua mereka.
...
Ini dulu kalo yaa?...
Mau bikin yang manis manis dulu nih hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
The other side of AGRAKA (End)
Randomtentang sosok lemah lembutnya seorang Defrasya Agraka Tamana yang memiliki sisi lain dalam kehidupannya. sesuatu, yang bahkan mana keluarganya sendiri tak ada yang tahu . tentang bagaimana dia mengendalikan bagaimana sisi lain itu ketika keluar tan...