Thread of life •4

22 1 0
                                    

Sebelum hal ini terjadi...

"kau harus melakukan ini, mau tidak mau. Ini demi kebaikanmu sendiri, Alvaro" Geeya mulai lelah membujuk adiknya yang sangat keras kepala itu.

"Ngak, capek kak" ucapnya mudah sekali kepada kakaknya lewat sambungan telepon.

"Bagaimana aku harus membujuk mu lagi? Baiklah, kalau kau menuruti kakakmu sekali ini saja akan ada tiket keluar negeri di kamarmu nanti" Ucap pasrah Geeya.

"Be- beneran nih kak?" Alvaro yang sepertinya masih tak percaya hanya bisa bertanya-tanya kepadanya.

"Iya, kalau kau selesaikan masalah ini. Kakak akan kirimkan nota nya"

"Okee, cuman ngikutin orang itu ajakan?" Tanyanya.

"Iyaa, udah deh nanti disambung lagi"

Dan setelah itu sambungan telepon mereka berdua putus dan berakhir.

Kepalaku sakit, hidungku juga terasa aneh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kepalaku sakit, hidungku juga terasa aneh. Seperti ada bau yang sangat menyengat yang masuk kedalamnya, aku tidak ingat sebagian hal yang sudah terjadi, setelah insiden itu. Aku tiba-tiba terbangun disebuah ruangan dengan bau obat-obatan yang sangat menyengat. Aku berpikir bahwa aku sedang berada dirumah sakit, dan itu benar adanya.

Tempat yang lembab, bau yang menyengat dan suara hening yang ku dengar. Saat aku terbangun, aku hanya melihat sebuah atap putih, mataku yang mulai bergulir jatuh mengarah kebawah diperlihatkan lantai rumah sakit yang sama berwarna putih.

"Ada aku sedang dirawat?" Pikirku keras, aku berusaha mengingat hal yang terakhir terjadi kepadaku yang hanya ada di pikiranku adalah bau menganggu yang seakan-akan menempel pada hidungku.

Setelah beberapa saat, suara langkah kaki terdengar mendekat ke arahku.  Saat orang itu membuka pintu dan menampakkan dirinya, dia adalah ternyata orang yang kukenal. Dia adalah seseorang yang kutemui tempo hari yang lalu, dia berkata bahwa dia adalah salah satu dokter rumah sakit disekitar sini. Melihatnya aku merasa lega, ternyata aku ditangan orang yang tepat.

"Ternyata kau sudah siuman, gadis kopi?" Tanyanya kepadaku.

Aku yang merasa bahwa sekujur tubuhku berat aku hanya menjawabnya dengan "iya, nona ternyata kau" ucapku lemah. Entah kenapa ini bisa terjadi.

"Beristirahatlah, kau terlalu kelelahan sampai kau pingsan saat turun dari kereta" Dia menarik kursi dan duduk disamping kasurku, dia mengatakan hal yang membuatku kembali lega dengan perkataannya dan senyumannya itu.

"Iya... Non-" Jawabku singkat kepadanya, mataku yang masih berat berusaha bertanya kepadanya tapi apa dayaku.

"Baiklah kau sementara akan ku rawat disini dan tenang saja biayamu akan kutanggung, dia juga bilang bahwa kau kehilangan tempat tinggal mu ya? It's oke, kau akan tinggal bersamaku nanti"

"A- apa?? Tidak nona, tidak usah repot-repot. Lagi pula siapa yang kau maksud Dia?" Potong Mavenda dari perkataan Geeya yang sedang menawarkan diri.

Thread Of Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang