Dua preman itu meminta motornya pak ojol yang sekarang sudah diketahui nama ojol tersebut. Namanya Pak Samsudin, panggil aja pak Samsud. Dua preman itu bernama Upan dan Ipan, mereka kembar! Seperti difilm Upin Dan Ipin, mereka juga sama botaknya loh. Sangat sangat fenomena langka ini mah.
"Serahkan motor itu kepada kami, kalau tidak nyawa kalian menjadi taruhannya. Mau berikan secara langsung motor itu dengan kalian yang selamat, atau tidak memberikan motor itu tetapi kalian tidak selamat, tapi tetap motor itu akan jadi milik kami haha," ucap preman Upan berbicara dengan sangat menakutkan, sambil membawa pisau ditangannya.
Preman Ipan pun berkata.
"Cepat serahkan pada kami motor itu, atau kami akan cepat-cepat membunuh kalian," ucap preman Ipan dengan lagak psikopatnya.
Lisa dan Pak Samsud pun ketakutan. Tidak ada pilihan lain dengan harus memberikan motor pak Samsud untuk keselamatan nyawa mereka.
Tetapi, tiba-tiba ada seseorang yang membantu mereka, dia langsung menghajar dua preman kembar itu habis-habisan layaknya atlet yang sangat jago dalam bidang beladiri.
"Ampun, ampun neng. Kita janji gak akan begal lagi orang-orang," ucap preman kembar itu secara bersamaan, karena badannya sudah sangat sakit setelah dipukuli oleh perempuan itu.
Sesudahnya, preman kembar itu langsung kabur setelah meminta maaf kepada Talisa dan Pak Samsudin.
Ternyata dan ternyata yang menolong mereka saat ini tuh, seorang perempuan yang agak sedikit tomboy namun berkesan imut lucu dan juga dia ini seorang atlet taekwondo yang sudah bersabuk hitam. Penampilannya dengan serba warna hitam dan hoodie yang tadi menutupi kepalanya itu sangat keren saat berkelahi tadi dengan preman kembar itu.
"Terima kasih banyak yah udah nolongin kita," ucap terima kasih Lisa kepada perempuan itu.
"Iya neng, makasih sebanyak-banyaknya ya, udah mau bantu kita," ucap pak Samsud yang sama berterimakasih kepada perempuan itu.
"Hm masama," jawab singkat perempuan itu.
"Btw kamu keren banget tadi, bisa ngalahin dua preman sekaligus padahal kamu cewek. Kenalin namaku Talisa panggil aja Lisa, dan ini pak Samsudin. Aku boleh tau nama kamu?" cap Lisa sambil bertanya.
"Hm Zenaya Azeyva, Naya. Pamit," ucap Naya dengan singkat and cueknya lalu langsung pergi.
Memang perkataan Naya ini sangat tidak dimengerti. Biar Author jelaskan, mungkin maksudnya. "Iya namaku Zenaya Azeyva, panggil saja Naya. Saya mau langsung pamit pergi." Begitu kira-kira maknanya.
"Yaudah neng ayo lanjut pulang, ini sudah sangat malam," ajak Pak Samsud.
"Iya pak, ayok."
***
Pagi pun tiba, Lisa sudah siap dan cantik untuk berangkat ke sekolah. Lisa pun menuruni tangga, berniat berpamitan dengan orang rumahnya.
Disana Mama, Papa dan juga adiknya sedang sarapan bersama. Tenang, Lisa sudah makan kok ketika sudah selesai memasak karena pastinya keluarga ini tidak mengijinkan Lisa makan bersama mereka.
"Mah, Pah, Dek, Lisa berangkat dulu ke sekolah yah? Assalamu'alaikum," pamit Lisa pada keluarganya, meskipun diabaikan. Bahkan ketika Lisa ingin salim kepada mamah dan papahnya, mereka langsung membuang muka dan berkata.
"Sudahlah kalau mau sekolah, sekolah aja sana jangan banyak gaya," ucap Mamah Lela.
"Iya sana cepat pergi, mengotori pemandangan saja," timbal Papa Lisa dengan kata-kata yang sangat menyakitkan itu, dia bernama Rangga Pratama.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M TALISA || END
Teen FictionSingkat, kisah ini menceritakan tentang seorang anak yang ditolak kehadirannya oleh sang keluarga, dipermainkan oleh pacarnya dan dikhianati oleh sahabat terdekatnya. Gadis yang baik, kuat, namun kenyataannya perlakuan baik tidak akan selalu dibalas...