FIFTEEN

124 39 3
                                    

Cinta itu berawal dari kebersamaan, lalu akan tumbuh mulai dari rasa nyaman ke rasa suka. Entah hanya sendiri atau keduanya.
—Org cwanti.

****

Di sore hari ini, Syam dan Lisa menghabiskan waktu bersama-sama. Mereka bermain bersama anak-anak panti asuhan. Ya, sekarang mereka berdua sedang berada di panti asuhan. Mereka ikut Mamah Reva—mamahnya Syam, karena Mamah Reva ada kepentingan disana.

"Kakak, kakak ayo tangkap Iky. Wlee kalian nda akan bisa tangkap!" ucap anak kecil gendut itu yang bernama Riky Algafa.

"Hee, kamu akan tertangkap anak kecil!" seru Lisa, sambil mengejar Iky.

"Monster datang akan menangkapmu hihihi!" ucap Syam menakut-nakuti.

"Larii!" Dia pun berlari dengan gemoy.

Happ, tertangkap!

Lisa dan Syam saling lirik, saling menatap dengan tepat dimata keduanya, menatap dengan dalam, menghanyutkan kesadaran.

Tangan mereka saling memegang, karena telah menangkap anak gendut tersebut. Tangan keduanya saling pegang ditubuh anak tersebut.

"Cie cie!" Iky menggoda Syam dan Lisa.

"Idih paan dah lu cil?" julid Syam.

"Heh jangan begitu, gak baik buat anak kecil!"

"Iya deh tuan ratu," ucap Syam sambil menunduk menyatukan kedua tangannya didepan Lisa.

Syam, Lisa dan Iky memutuskan untuk duduk dikursi taman itu karena cape setelah berlarian tadi. Mereka kelihatan seperti sepasang keluarga yang sangat bahagia, dengan ibu dan bapaknya terbilang sangat muda.

"Iky seneng banget," ucapnya dengan tersenyum sangat manis, matanya pun berkaca-kaca hampir menangis.

"Eh Iky kenapa?" tanya Lisa.

"Oy cill jan nangis lu, nanti dikira kita yang bikin lu nangis."

"Nda gitu," ucapnya hampir menangis.

"Iky cedih!"

"Eh ehh kamu kunaon bochill?" ucap Syam.

"Iky, Iky jangan nangis ya, sini cerita," ucap Lisa dengan pengertian.

"Iky seneng, seneng bisa ngerasain kayak punya keluarga, disayang, diperhatiin, walau cuma sesaat, Iky seneng banget hehe, makacii ya."

"Iky juga sedih banget, kenapa Iky dibuang kakak? Iky punya salah apa? Iky bingung, kalau Iky punya salah, marahin aja Iky, jangan buang Iky, Iky masih pengen ngerasain hangatnya pelukan orang tua," curhat Iky.

"Malang banget nasibmu cill, hikss jadi cedih, sabar ya cill," ucap Syam dengan mendrama.

"Sabar ya Iky, kamu jangan berpikir di dunia ini kamu hanya sendiri. Masih banyak orang yang menyayangi kamu, contohnya kakak dan keluarga panti. Semangat Iky!" ucap Lisa menyemangati.

"Oke siap, makasii banyak-banyak."

"Iya cill sama-sama, abang emang ganteng kok," ucap Syam kagak nyambung.

"Dih pede, udah pede kagak nyambung lagi. Udah stres stadium akhir ini mah," ucap Lisa dengan kesal.

"Haha kakak sama abang lucu banget deh, jadi ayah sama ibunya Iky aja."

"Sorry cill, gueh kagak minat, minatnya cuma jadiin Lisa bini gueh kagak sama lu nya," jahil Syam.

"Jahat, hue!"

"Ih Syam! Cup cup cupp jan nangis ya Iky, Iky kan anak kuat," bujuknya. Syam pun hanya melihat Lisa yang sedang membujuk Iky, dengan tatapan yang sangat dalam.

"Entah, mungkin rasa ini akan muncul seiring berjalannya waktu. Atau rasa ini sudah muncul?Jujur, semenjak pertama kali bertemu, perasaan yang dulunya gak ada jadi ada. Dulu gue kira mungkin hanya perasaan biasa, tapi sekarang gue yakin rasa ini ada, semenjak melihat Lisa disakiti oleh laki-laki brengsek itu. Rasanya pengen marah dan ngehajar sampai gak bernyawa lagi. Mulai sekarang, gue akan perjuangin cinta gue!" batin Syam.

****

Pencet bintangnya, guys!

I'M TALISA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang