SEVENTEEN

144 41 16
                                    

Disekolah, hari senin pun tiba kembali.

"Senin oh senin kenapa engkau muncul lagi?"

"Macam mana aku tak muncul, kalau aku tak muncul udahlah habis ni dunia."

"Senin oh senin kenapa selalu upacara? Padahal panaslah."

"Macam mana tak upacara itu bukan hari senin, itu bukan hari senin."

"Senin oh senin kenapa engkau namanya senin?"

"Kalau bukan senin pasti namanya senen, pasti namanya senen."

"Suttt diem! Berisik! Gak nyambung lagi Lisaa, bikin pusing aja," ucap Syam dengan kesal karena nyanyian Lisa sebelum upacara dimulai.

"Hehe." Lisa pun hanya nyengir, lalu upacara pun dimulai.

***

Plakk ku diprak prakk prakk

"Kalau ada makanan dimeja mengelegleg ku siaa teroret terorettt."

"Culametan met mett culametan met mett culametan, azekkk acikiwirr wirr uhuyy well."

"Gamsamhamnida ee waka waka ee, gammina minasa waka waka ee."

"Anak ayam mati sepuluh sisa satu tinggal seekor, petok petokk."

"Ouhh kasiann aduh kasian."

"CINTAKU PADAMU SELUAS TAI AYAM HUOO."

"Ku menangis membayang engkau jatuh diatas genteng, karena jatuh huoooo."

"Engkau sangat baik, aku pun jahat. Sangat kasihann."

"ARRG BERISIK! BISA GILA LAMA-LAMA INI!!" ucap Naya yang baru bangun tidur karena keberisikan Lisa menyanyi dengan estetik.

"BENERRR GANGGU TIDUR GUE AJA LO LISAA YANG PALING WELL WEH. Pliss berhenti ya, eh ngga deng iyah sok lanjutin aja nyanyinya," ucap Tomi sipaling suka tidur, Tomi bilang begitu karena Lisa hampir menangis.

Kelas ini lagi jamkos jadi Lisa berisik dan mungkin kebobrokannya lagi dilevel atas. Tak tahan dengan ini, Syam pergi keluar karena dia sudah mulai stres.

"Wi ahh."

"Ajojing ala ala ajojingg."

"Ajojing ala ala ajojing."

"Ajojing!"

"Ajojing!"

Naya pun mulai ketularan virus bobrok Lisa, dia bersama-sama bernyanyi ajojing.

"Tar dulu ges tar dulu, Lisa mau nyanyiin lagu galau oke dengan enakeun pastinya. Dengerin."

"Yaudah silahkan atuh, nih pake gitar." Lisa pun langsung mulai memetik gitar untuk menyanyi.

Ku bahagia tapi semuanya hilang
Tanpa sebab
Kau hentikan semuanya
Hooo

Terluka dan menangis tapi ku terima
Semua keputusan yang telah kau buat
Satu yang harus kau tau
Ku menanti kau tuk kembali
Ho wo woo

Jujur
Ku tak ingin engkau pergi
Tinggalkan semua
Usai disini
Tak tertahan air mata ini
Mengingat semua yang telah terjadi

Lisa pun selesai menyanyikan lagu galau tersebut, temennya pun ada yang sampai nangis ke inget mantan katanya.

"Huwaa mengsad!"

"Sedih lah Lisa, lagu ngakak lagi aja."

"Oke ges oke, jum kita nyanyi lagi ajojing!" seru Lisa.

Plak gudibragg prag pragg

"Ajojing ala ala ajojingg."

"Ajojingg."

"Ajojing ala ala ajojingg."

"Ajojing."

Pokoknya kelas ini sangat berisik, apalagi mereka nyanyi sambil tatalu meja.

Mereka yang ikut nyanyi pun lumayan banyak, sisanya ada yang melamun memikirkan cara nikah sama bujang Thailand dan bujang Korea, dan lain-lain.

Sebagian juga ada yang memikirkan kapan cowok fiksi nya dapat nyata dan hidup.

Ada yang tidur walaupun dikelas sedang berisik, ada yang makan, ada yang sedang ngupil, ada yang menjahili temennya, dan masih banyak lagi.

Lalu tiba-tiba ...

Brak!

Suara pintu kelas itu dibuka dengan keras.

"KALIAN IKUT SAYA KE LAPANG! KALIAN SUDAH SANGAT BERISIK DAN MENGGANGGU KELAS YANG LAIN! KALIAN DIHUKUM HORMAT BENDERA SAMPE ISTIRAHAT! CEPAT LAKSANAKAN!" seru Kepsek tiba-tiba.

"Baik pak gendut, eh pak kepsek," ucap Lisa keceplosan.

"HEH KALIAN DITAMBAH DUA KALI LIPAT, SESUDAH HORMAT BERSIHKAN SEMUA TOILET YANG ADA DISEKOLAH! CEPATTT!!" Pak Kepsek pun ramah, eh marah.

"Lisa!" ucap teman-temannya kesal.

"SIYAP PAK SIYAP." Mereka pun langsung melaksanakan hukumannya.

Di lapangan banyak yang melihat kelas XI IPS 2 dari jendela-jendela kaca kelas.

"Kita seleb ges, liat banyak yang liat kita hahay!" seru Lisa.

"Bukan seleb dodol! Malu-maluin aja tau gak. Gue yang kagak ikut-ikutan kenapa kebawa? Emang laknat kalian semua!" ucap Syam dengan kesal.

"Bersabarlah ya kawan bersabarlah," ucap Tomi dengan bernada.

"Diem lu jan ikut-ikutan," ucap Syam ngenes.

"Apes banget hidup gue dipertemukan sama temen yang setengah gila ini ya Tuhan!"

"Hahaha!" Merekapun tertawa bersama.


****

Pencet bintangnya, guys!

I'M TALISA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang