— Dibuka dengan Talisa mode senyum.
****
Semua masalah pasti akan ada jalan keluarnya dan juga akan cepat berlalu, walaupun tuh masalah datang lagi datang lagi. Intinya dalam kehidupan jangan pernah ingin menyerah. Harus bisa menyikapi masalah dengan bijak!
—Org cwanti.***
"Mungkin, takdir membawaku untuk tidak bahagia."
—Talisa Aurelia Oktavia****
"BISA GAK SIH, LO JANGAN GANGGU HUBUNGAN GUE SAMA LISA?" teriak Erlan sudah jengah karena ulah Lia hubungannya dengan Lisa mulai renggang.
"GAK BISA ERLAN! KITA INI UDAH DIJODOHIN, HARUSNYA KAMU YANG PUTUS SAMA LISA!"
"Diem! Lo gak tau rencana gue!"
"Hah? Rencana? Rencana apa Erlan?"
"Lo mau tau?" tanya Erlan, Lia pun mengangguk.
"So, gue itu pacaran sama Lisa karena taruhan dari temen gue aja."
"Hah apa? Kok bisa? Awalnya dari mana? Kenapa?" Lia kaget mendengar ungkapan dari Erlan.
"Pertama-tama, awal gue pindah kesini, gue gak sengaja nabrak teman gue dan dia ngasih taruhannya," ucap Erlan sambil menjelaskan.
Flashback on:
"Mau taruhan gak, lo?" tanya Vergo—teman Erlan.
"Taruhan apa?" Erlan pun menatap Vergo dengan serius.
"Pacarin Lisa, cewek yang lo tabrak itu. Buat dia nyaman udah gitu lo putusin. Kalau lo bisa, lo bakalan dapet apa yang lo mau. Tapi, kalau lo gagal, ikuti yang gue bilang," jelas Vergo.
"Oke, deal!" Erlan pun menjabat tangan dengan Vergo.
Flashback off
"Gitu, Lia. Lo tenang aja, setelah gue putus sama Lisa, lo bisa jadi pacar gue. Tapi lo harus bantu tantangan taruhan itu?!" sambung Erlan.
"Jadi, kamu cuma jadi-in Lisa bahan taruhan?" tanya Lia.
"Iya, emang kenapa? Lo mau marah?" Pertanyaan balik Erlan lontarkan.
"Nggak, Erlan. Aku bakalan bantu selesain misi kamu," ucapnya tersenyum.
"Good, mulai rencananya dari besok?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M TALISA || END
Teen FictionSingkat, kisah ini menceritakan tentang seorang anak yang ditolak kehadirannya oleh sang keluarga, dipermainkan oleh pacarnya dan dikhianati oleh sahabat terdekatnya. Gadis yang baik, kuat, namun kenyataannya perlakuan baik tidak akan selalu dibalas...