Jayden dan Aziel adalah sahabat yg sangat dekat, mereka sudah bersahabat sejak kelas 4 SD
dan saking dekatnya mereka bahkan sering tidur bareng, makan Bareng dan selalu pergi ke mana-mana bersama
tapi bagaimana jika salah satu dari mereka memiliki p...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keesokan harinya seperti biasa Jayden kembali menjemput Aziel di depan rumahnya, dan tak butuh waktu lama Aziel pun datang dengan seragam yg lengkap.
"Ayok" ucap Aziel saat sudah berada di samping motor Jayden
"Naik" titah Jayden dan Aziel pun segera naik ke motor besar Jayden
Setelah Aziel naik Jayden pun menjalankan motornya menuju ke sekolah.
"Jay, setelah balik sekolah Ziel mau cari pekerjaan baru" beritahu Aziel yg membuat Jayden menghentikan laju motornya secara tiba-tiba sehingga membuat Aziel kaget dan keningnya terbentur helm Jayden.
"Keras kepala banget sih Lo" Jayden tidak memperdulikan gerutuan Aziel, sekarang dia malah melepaskan helm nya dan menatap Aziel tajam
"Apa?" Tanya Aziel yg tidak paham
"Ck gw udah bilang jangan kerja dulu, keras kepala banget sih" kesal Jayden
"Jay, Ziel hanya-"
"Terserah lah" potong Jayden lalu kembali memakai helm nya dan menjalankan motornya menuju sekolah
"Jay" panggil Aziel tapi Jayden hanya diam
Akhirnya Aziel memilih diam juga, nanti saja di sekolah Aziel akan menjelaskannya.
Tidak butuh waktu lama untuk sampai di sekolah, Jayden memarkirkan motornya di parkiran lalu segera berjalan ke kelas meninggalkan Aziel yg masih duduk di motor.
"Huff" Aziel menghela nafas pelan lalu segera mengejar Jayden ke kelas
"Jayden tungguin" ujar Aziel tapi Jayden terus berjalan menuju kelasnya.
Saat sudah sampai di kelas Jayden duduk lalu memainkan ponselnya
"Jayden" panggil Aziel saat sudah ada di kelas.
Jayden tetap tidak menjawab "Jayden, Aziel hanya ingin cari pekerjaan saja, tapi tetap kok Aziel akan berhenti kerja beberapa hari, Aziel cuma mau berhenti aja jadi penjual koran" jelas Aziel
"Ck udah gw bilang Lo kerja aja di cafe punya bokap gw" ucap Jayden dingin
"Tapi Ziel ga mau ngerepotin Jay lagi" cicit Aziel
"Nggk ada yg ngerepotin, Aziel!!" Sentak Jayden
Aziel menghela nafasnya pelan, Jayden pasti akan selalu marah seperti ini jika Aziel keras kepala ataupun tidak menuruti ucapannya
"Oke, Ziel mau kerja di cafe ayahnya Jay" ucap Aziel akhirnya
"Hm" dehem Jayden lalu lanjut fokus ke ponselnya
"Jayjay, jangan marah lagi" lesu Aziel yg masih berdiri di samping Jayden