last chapter

10.9K 678 52
                                    


***

Keesokan harinya Aziel terbangun dan mulai membersihkan dirinya, setelah selesai membersihkan dirinya Aziel pun menyusun semua barang-barang miliknya di koper.

Ya dia memutuskan untuk tinggal bersama ayahnya, dia sudah memutuskan semuanya

Flashback on

Setelah makan malam mereka semua berkumpul di ruang keluarga kecuali Jayden dan Naura karena tadi mereka pergi untuk jalan-jalan.

Di ruang keluarga juga ada Marvin berserat Evan yg akan menjemput Liam

"Umm yah, ada yg mau Ziel omongin" ucap Aziel angkat bicara

"Kamu mau bicara apa Ziel?" Tanya Marvin

"Huff Ziel udah mutusin semuanya, Aziel akan tinggal sama ayah mulai besok" ucapan Aziel membuat semuanya terkejut

"Hah? Kamu serius?" Tanya Marvin tak percaya

"Ziel serius yah, Ziel aja tinggal sama ayah" jawab Aziel yakin

"Baiklah jika itu yg Aziel inginkan, semoga kamu bahagia ya tinggal sama ayah kamu, mommy ikut senang liatnya" ujar mommy Ana

"Yey Kaka El akan tinggal di mansion bersama Liam" senang Liam memeluk tubuh Aziel

Aziel tersenyum tipis melihatnya

"Ziel berharap ini adalah keputusan yang tepat" batin Aziel

Flashback off

Setelah Aziel selesai membereskan barang-barangnya, dia pun segera turun ke bawah, di sana sudah ada Marvin, berserat mommy Ana.

Aziel berjalan ke arah mereka "mom, Jay mana?" Tanya Aziel

"Jayden baru aja pergi sama Naura, tadi mommy ingin memberitahu dia tentang kepindahan kamu, tapi dia terlihat buru-buru" jawab Mommy Ana membuat Aziel sedih

"Kalau gitu Aziel pamit Ya mom, titip salam sama Daddy Jack dan Jayden " pamit Aziel

"Hm hati-hati ya Ziel, semoga kamu bahagia" ujar mommy Ana memeluk tubuh Aziel

"Ayok Ziel" ajak Marvin

"Kami pergi" lanjut Marvin lalu segera pergi bersama Aziel meninggalkan mansion Ravennzy.

Di dalam mobil Aziel memandang lama mansion Ravennzy, walaupun hanya beberapa bulan dia tinggal di sini, tapi dia sudah sangat merasa nyaman

"Maafin Ziel" batin Aziel

***

Mansion wilbert

Saat sudah sampai di mansion wilbert mereka pun segera turun dari mobil dan masuk ke dalam mansion

Aziel sedari tadi hanya diam saja, dia masih terlalu memikirkan kejadian kemarin.

"Selamat datang kakak" pekik Liam menyambut kehadiran Aziel

Aziel tersenyum tipis "makasih Liam" ucap Aziel mengelus rambut Liam

"Ziel, kamu mau makan?" Tawar Evan

"Nggk usah, Ziel nggk laper kok" jawab Aziel lalu duduk di sofa

"Kakak, Kaka harus cobain brownis buatan Buna, brownis buatan Buna enak banget , Liam aja suka banget" ucap Liam antusias

"Hm nanti Kaka coba" jawab Aziel

"Ziel" panggil Marvin

"Apa yah?" Tanya Aziel

"Mulai sekarang panggil Evan Buna, kamu harus terbiasa memanggilnya Buna" ucap Marvin membuat Aziel terdiam beberapa saat

"Mas Jangan di paksain, mungkin Ziel belum-"

"Baiklah, Ziel akan mencobanya" ucap Aziel memotong ucapan Evan

Marvin tersenyum "terimakasih karena kamu mau menerimanya" ucap Marvin tulus

Begitupun dengan Evan yg merasa senang di hatinya

"Dad, boleh Ziel minta sesuatu?" Tanya Aziel ragu

"Boleh, kamu mau apa?" Tanya Marvin

"Umm Ziel mau kuliah di Jepang, apa boleh?" Pinta Aziel

"Hah? Kamu ingin kuliah di Jepang? Bukannya kamu sudah daftar di sini?" Heran Marvin

"A-aziel berubah pikiran, Aziel mau kuliah di Jepang, boleh ya?" Mohon Aziel

"Tapi-"

"Sudahlah mas, izinkan saja Aziel, mungkin dia ingin kuliah di sana mungkin Aziel ingin memiliki suasana baru" potong Evan

"Huff baiklah, ayah akan urus semuanya" ucap Marvin akhirnya

"Makasih ya" senang Aziel

"Tapi Aziel mohon jangan beritahu Jayden Bahwa Aziel kuliah di Jepang, jika dia bertanya pokoknya jangan pernah bilang kalau Ziel di Jepang" pinta Aziel sekali lagi

"Kenapa? Bukanya kalian sahabat" heran Evan

"Pokoknya jangan beritahu dia"

"Oke oke kita tidak akan memberi tau Jayden" ucap Marvin

"Umm Aziel cape ingin istirahat boleh?" Izin Aziel

"Oh iya kamu pasti lelah ya? Tenang ayah udah siapin kamar untuk kamu, kamu naik aja kelantai 2 nah di sana kamar kamu yg di depan pintunya ada tulisan Aziel" ujar Marvin yg di Angguki Aziel

"Makasih yah, kalau gitu Aziel mau ke kamar dulu" setelah berbicara seperti itu Aziel pun segera pergi ke kamarnya

Setelah Sampai di kamar Aziel segera merapihkan semua barang-barang yg dia bawa, setelah menata barang-barang Aziel pun membersihkan dirinya

Skip

Selesai mandi Aziel duduk di meja belajar lalu mengambil buku diary miliknya

Di sana Aziel selalu mencurahkan isi hatinya mengenai Jayden, Aziel mengambil pulpen dan menulis beberapa kata di sana.

**

Mungkin ini akhir dari semuanya, Ziel udah menyerah Aziel nggk mau berharap apa-apa

Ternyata menyukai seseorang yg bahkan tidak menyukai kita itu sangat menyakitkan

Aziel akan berusaha untuk melupakan Jayden, walaupun itu sulit akan Ziel lakukan.

Mungkin sudah cukup kisah kita sampai di sini, nyatanya kita hanya dua orang sahabat dan akan tetap seperti itu.

Ya, Aziel merelakan semuanya, Aziel menyerah dengan cinta yg selama ini Ziel pendam

Walaupun sakit, Aziel terima

Semoga Jay selalu bahagia, Maafin Ziel

***

Aziel menutup bukunya

Tanpa sadar air mata Aziel mengalir begitu saja

"Sakit" lirih Aziel

"Maafin Ziel Jay, maaf udah lancang mencintai kamu"

"Mungkin Ziel akan pergi dan melupakan semuanya tentang Jayden"

"Pada akhirnya kita berakhir seperti ini, akhir yg tidak aku harapan"

End

***

Thank you to all of you

Thank you for your suggestions, votes and comments

Bay bay

Friendzone [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang