Setelah mereka puas bermain di Timezone akhirnya Jayden mengajak Aziel untuk ke Mansion nyaMereka bermain seakan tak kenal waktu sampai sekarang jam sudah menunjukkan pukul 5 sore.
"Ayok pulang" ajak Jayden yg di Angguki Aziel
Jayden menaiki motornya di ikuti Aziel, Jayden pun melajukan motornya menuju mansion Ravennzy
Dan tidak butuh waktu lama akhirnya mereka pun Sampai
Aziel terdiam memandang mansion besar di depannya "J-jay Ini-"
"Hm, mansion Ravennzy" potong Jayden membuat mata Aziel membola tidak percaya
"A-apa? Jay kenapa bawa Ziel ke sini? Ayok antar Ziel pulang" rengek Aziel menarik baju Jayden
"Ck, ayok masuk" decak Jayden lalu turun dari motornya
"Ziel mau pulang Jay" kekeh Aziel
"Takut sama mommy gw" tebak Jayden dan itu tepat sasaran
Aziel hanya diam, sejujurnya dia memang takut "gausah takut, mommy yg nyuruh gw bawa Lo ke Mansion" ujar Jayden melihat ekspresi Aziel
Lagi dan lagi Aziel terkejut mendengar ucapan Jayden "Jayden bercanda kan!! Mana mungkin" ucap Aziel tidak percaya
"Ayok masuk dulu" paksa Jayden lalu menurunkan paksa Aziel dari motornya dan menarik tangannya untuk masuk ke dalam
"Jay, Ziel mau pulang aja" rengek Aziel tidak di gubris olah Jayden
Jayden membawa Aziel ke ruang keluarga yg kebetulan di sana ada Jack, Ana serta Tiara juga
"Jayden pulang" ujar Jayden membuat mereka menoleh
Aziel tersenyum canggung, dia sedikit takut ah lebih tepatnya sangat takut
"Sini Jay duduk" titah Ana menyuruh putranya serta Aziel untuk duduk
Jayden menarik Aziel untuk duduk di sampingnya, jadi posisinya, Jack duduk di sofa tunggal, Ana yg duduk di Sofa samping kiri dengan Jayden dan juga Aziel, sedangkan di sebrang kiri adalah Tiara.
"Bagaimana sekolahmu, Jay?" Tanya Jack
"Hm, seperti biasa" jawab Jayden agak malas
"Seperti biasa membolos maksud kamu Jay!!" Sentak Jack
"Daddy tidak habis pikir, kamu itu sudah kelas 12 seharusnya mikir, ini bukan waktunya untuk main-main Jay, kamu anak satu-satunya Daddy yg otomatis akan meneruskan perusahaan Daddy, mau jadi apa kamu jika sikap kamu masih seperti ini" lanjut Jack marah
Karena tadi Jack di telepon oleh wali kelas Jayden jika Jayden sering kali membolos, bahkan sebulan ini Jayden sudah 10 kali membolos, bagaimana Jack tidak marah
Jayden hanya diam, tidak berniat menjawab ucapan sang Daddy, sedangkan Aziel hanya diam dengan canggung, dia bingung sendiri
"Mas sudah, Dan kamu Jayden, benar apa yg Daddy kamu katakan berhenti bersikap kekanak-kanakan" nasehat Ana
"Hm Jayden tau apa yg Jayden lakukan" ujarnya membuat Jack maupun Ana merasa kesal mendengar jawaban Jayden
"Baiklah nanti kita lanjutkan lagi di ruangan Daddy, sebaiknya kita makan terlebih dahulu" ucapan Jack membuat Ana menganggukkan kepalanya
"Jay, sebaiknya kamu berganti pakaian, dan kamu Ara tolongin mba Risha ya" titah Ana
Tiara menganggukkan kepalanya walaupun sedikit kesal dengan Mommy Ana serta kehadiran Aziel di mansion Ravennzy
Jayden pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian sedangkan Jack juga pergi untuk mengganti pakaiannya juga, sekalian ingin mengecek berkas-berkas nya, dan sekarang hanya tinggal Ana dan Aziel saja di ruang keluarga.
Aziel berdiam dengan canggung, dia tidak tau ingin berbicara apa
"Aziel" Aziel menoleh ke arah mommy Ana
"Sini deketan" titah Ana menyuruh Aziel duduk mendekat
Akhirnya Aziel pun mendekati Ana "maafin Tante ya" ucap Ana membuat Aziel kaget
"Tante ngapain minta maaf ke Ziel, Tante nggk salah kok" ucap Aziel
"Benar kata Jayden, kamu anak yg baik" ujar Ana mengelus rambut Aziel
Aziel tersentak kaget ketika Ana mengelus rambut nya, perlahan air matanya menggenang dia jadi teringat sang ibu yg dulu sering Kali mengelus rambut nya, tapi sekarang? Semua telah berubah
"Hiks..." Aziel akhirnya menangis
Ana yg melihat itu kaget "Aziel? Kamu kenapa?" Ujar Ana memeluk Aziel
Hangat dan nyaman, itulah yg di pikiran Aziel
Aziel membalas pelukan Ana dengan tangisan yg keras, dia sangat butuh pelukan ini, tapi dia ingin ibunya lah yg memeluknya bukan orang lain.
Andai ayahnya tidak pergi meninggalkan ibunya dan dia, mungkin saja ini semua nggk akan terjadi.
Beberapa menit kemudian tangisan Aziel sedikit mereda hanya isakan saja yg terdengar
"Sudah lebih baik?" Tanya Ana melepaskan pelukannya dan mengusap pipi Aziel
Aziel menganggukkan kepalanya "maaf ya Tan, Ziel nggk sopan nangis di depan Tante" cicit Aziel
Ana tersenyum "nggk apa-apa kok, kalo kamu mau cerita Tante siap jadi tepat cerita kamu, sekarang Tante sadar kamu itu anak yg baik dan juga manis, Tante akan izinkan kamu bermain dengan Jayden"
Aziel kaget mendengarnya "Tante serius?" Tanya Aziel menyakinkan
"Iya Ziel, Tante serius"
"Tante makasih banyak" senang Aziel
"Sudah, sebaik nya kita ke meja makan, kamu laper kan" ajak Ana di Angguki Aziel
Akhirnya mereka pun pergi ke meja makan
Beberapa part lg bakalan end.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone [End]✓
Teen FictionJayden dan Aziel adalah sahabat yg sangat dekat, mereka sudah bersahabat sejak kelas 4 SD dan saking dekatnya mereka bahkan sering tidur bareng, makan Bareng dan selalu pergi ke mana-mana bersama tapi bagaimana jika salah satu dari mereka memiliki p...