"Ummm" Jayden menoleh ke samping saat mendengar suara dengkuran halus
Dan betapa kagetnya dia saat melihat Aziel yg tertidur di samping nya dengan menyadarkan kepalanya di bahu Jayden
"Bocil" ujar Jayden lalu dengan perlahan menidurkan Aziel di sofa
Jayden pergi ke kamarnya untuk mengambil bantal dan selimut untuk Aziel.
Setelah selesai mengambilnya Jayden mengangkat pelan kepala Aziel dan menyelipkan bantal di bawah kepala Aziel dan juga menyelimuti tubuh kecil Aziel
Jayden menoleh ke arah jam, baru jam 11 siang
Akhirnya Jayden keluar dari apart untuk membeli makan siang sekalian untuk mamah Aziel, Jayden tau pasti mamah nya Aziel akan marah jika Aziel pulang tidak membawa uang ataupun makanan
Sedangkan sekarang tampaknya keadaan Aziel tidak memungkinkan untuk bekerja
Jayden keluar dari apart dan segera pergi dengan motornya untuk mencari makanan
Kenapa tidak pesan lewat online saja? Maka jawabannya adalah Jayden sekalian ingin ke luar, karena bosan juga di apart, Aziel sedang tidur jadi tidak ada yg mengajaknya bicara
Padahal setiap kali Aziel ajak bicara, Jayden selalu membalas dengan singkat 🗿
Oke skip aja ya
Jayden pergi ke luar selama 2 jam dan akhirnya dia kembali dengan makanan dan juga camilan di tangannya
Jayden masuk ke dalam apartemen dan sudah mendapatkan Aziel yg sepertinya baru bangun tidur
"Jay? Jay abis pergi ke mana?" Tanya Aziel saat Jayden berjalan mendekatinya
"Beli makan" jawab Jayden duduk di samping Aziel
Jayden menaruh makanan untuk mamah nya Aziel di bawah meja dan menaruh makanan untuk Aziel dan dirinya di atas meja
"Ambilkan piring dan air" titah Jayden yg di Angguki Aziel
Aziel segera pergi ke dapur dan mengambil apa yg Jayden suruh, setelah selesai mengambilnya Aziel kembali duduk di samping Jayden
"Ini" ucap Aziel memberikan piring serta sendok ke arah Jayden
Jayden pun mengambilnya dan menyiapkan makanan di piring
"Makanlah" ucap Jayden menyerahkan makanan milik Aziel
"Makasih Jayjay" senang Aziel mengambil makanannya
"1 jam lg pulang sekolah, abis makan gw antar Lo pulang" ujar Jayden membuat Aziel menoleh
"Tapi Ziel harus kerja" ucap Aziel
"Nggk usah kerja hari ini" ucap Jayden
"Nggk bisa Jay, Ziel harus kerja" kekeh Aziel
"Nggk usah Ziel, liat tangan Lo luka-luka gitu, gimana mau kerja" kesal Jayden
"Jay, Ziel nggk apa-apa kok ini cuma luka kecil, Ziel harus kerja supaya bisa beli makan buat mamah, dan bayar hutang mamah, tolong Jay ngertiin" ucap Aziel menaruh sendok yg dia pegang
Entah kenapa dia jadi tidak mood makan
"Huff habiskan makanan Lo dulu" ujar Jayden menghela nafasnya pelan
Aziel akhirnya dengan tidak mood memakan makanannya sampai habis, setelah habis Aziel mencuci piringnya dan juga membereskan kekacauan di ruang tengah
Setelah semuanya beres Aziel berjalan ke arah Jayden dan duduk di sampingnya
"Humm maaf tadi-"
"Nggk usah di bahas" potong Jayden cepat dengan nada seperti biasa, dingin dan datar
"Nih buat mamah Lo" lanjut Jayden memberikan kantung plastik berisi makanan pada Aziel
Aziel yg melihat itu kaget "Jay, nggk usah repot-repot" ucap Aziel tidak enak hati
"Ambil" titah Jayden dan dengan pasrah Aziel mengambilnya
"Makasih ya Jay" ucap Aziel tulus dan hanya di Angguki oleh Jayden
"Dan ini, untuk bayar hutang mamah Lo dan keperluan Lo beberapa Minggu ke depan, gw nggk menerima penolakan apapun" ucap Jayden memberikan uang pada Aziel yg Aziel tau uang itu tidak sedikit jumlahnya
"J-jay bukannya Ziel nggk mau Nerima, selama ini Ziel selalu merepotkan Jayden, Ziel nggk mau terus-terusan ngerepotin Jayden, jadi Jayden nggk perlu ngelakuin ini semua" ucap Aziel dengan mata yg berkaca-kaca
"Nggk ngerepotin, ambil" paksa Jayden
Sedangkan Aziel hanya diam tanpa mengambil uang yg di sodorkan Jayden
"Ck" Jayden berdecak kesal lalu menarik tangan Aziel dan menaruh uang nya di telapak tangan Aziel
"Tinggal ambil susah banget" kesal Jayden
"Jay, ini terlalu banyak" ujar Aziel melihat uang di tangannya
"Itu bukan apa-apa" sahut Jayden dingin
"Tapi Jay tenang aja kok, Ziel bakal balikin semua-"
"Nggk usah di balikin" potong Jayden
"Hah? Nggk bisa gitu doang, Ziel harus balikin uang Jayden"
"Keras kepala banget sih Lo" kesal Jayden
Sepertinya Jayden sedang mengatai dirinya sendiri
"Ambil dan nggk usah di balikin, gw tulus ngasih ke Lo" lanjut Jayden
"Makasih, makasih banyak Jay" Aziel dengan mata yg berkaca-kaca memeluk tubuh Jayden dan menangis di dada bidang Jayden
"Hm sama-sama" ucap Jayden mengelus punggung Aziel yg bergetar pelan akibat menangis
"Jadi Lo nggk usah kerja beberapa Minggu ke-"
"Nggk, Ziel harus tetap kerja" potong Aziel melepaskan pelukannya
"Jangan keras kepala" ucap Jayden dingin
"Jay yg keras kepala" sahut Aziel tidak mau ngalah
Jayden yg melihat itu menghela nafas pelan "oke Lo boleh tetep kerja, tapi beberapa hari kedepan Lo nggk boleh kerja dulu" ucap Jayden mengalah
Aziel yg mendengar itu merasa senang "makasih banyak Jayjay" senang Aziel kembali memeluk Jayden
Jayden tersenyum tipis, dia sudah menganggap Aziel adik kecilnya walaupun umur mereka sama cuma beda beberapa bulan saja, tetap saja Aziel itu adik kecilnya.
Dulu Saat Jayden masih SMP dia sudah berjanji pada dirinya sendiri akan menjaga dan melindungi Aziel apapun yg terjadi.
Jayden sangat menyayangi Aziel sebagai adik kecilnya
Jadi uang 15 juta tidak ada apa-apa bagi Jayden
Sangat langka saya up 1 hari 4 kali🗿🙏
Lg pengen buru-buru tamatin, kepala sya rasanya mau meledak di isi alur cerita setiap harinyaJngn lupa Vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone [End]✓
Teen FictionJayden dan Aziel adalah sahabat yg sangat dekat, mereka sudah bersahabat sejak kelas 4 SD dan saking dekatnya mereka bahkan sering tidur bareng, makan Bareng dan selalu pergi ke mana-mana bersama tapi bagaimana jika salah satu dari mereka memiliki p...