***Setelah kejadian di sekolah tadi Aziel langsung di bawa pulang ke mansion Ravennzy, Marvin berserat Evan pun juga ikut ke mansion Ravennzy.
"Sekali lagi maaf kalau saya mengganggu acara kalian" ucap Marvin tak enak
"Hm tidak apa-apa pak" jawab Jack
"Setelah Ziel sadar saya mohon izin untuk membawa anak saya-"
"Tidak!! Aziel tidak boleh pergi dari mansion ini" potong Jayden
"Jayden!" Tegur Mommy Ana
"Mom nggk bisa gitu!! Itu salah dia yg udah ninggalin anak nya dan sekarang dengan gampangnya dia mau bawa Ziel!!" Marah Jayden
"Jay mau gimanapun dia ayah nya, kita nggk punya hak buat larang dia bawa anaknya kembali" ujar Jack
"Saya benar-benar merasa bersalah sama Aziel, dan sekarang saya mau menebus semua kesalahan saya di masa lalu" lirih Marvin memandang Aziel yg terbaring lemah di kasur
"Tid-"
"Cukup, kita tunggu Aziel sadar dan baru kita akan tanyakan dia mau apa tidak ikut dengan ayahnya" potong Mommy Ana
Akhirnya mereka menganggukkan kepalanya setuju
Beberapa menit kemudian akhirnya Aziel mulai mengerjakan matanya pelan
"Ziel kamu baik-baik aja?" Tanya Mommy Ana setelah Aziel membuka matanya
"Umm Aziel baik-baik aja kok" jawab Aziel serak
Aziel bangun dari tidur "ayah? Ngapain ayah di sini" ujar Aziel mengalihkan pandangannya tidak mau menatap Marvin
Marvin memandang sedih sang anak
"Aziel tenang dulu ya, ayah kamu di sini mau jemput kamu, kamu mau kan tinggal dengan ayah kamu?" Tanya Mommy Ana
"NGGK! Ziel nggk mah ikut ayah" tolak Aziel langsung
"Aziel ayah mohon, ikut ayah ya? Ayah mau menebus kesalahan ayah sama kamu" mohon Marvin
"Pokoknya Ziel nggk mau ikut ayah!!" Tolak Aziel sekali lagi
Marvin sekali lagi menunduk sedih, Evan yg melihat itu mengelus pundak Marvin lembut
"Aziel kita akan sering menjenguk kamu, jika kamu berubah pikiran bilang saja, kita akan menyambut kamu dengan baik" ujar Evan angkat bicara
Aziel tidak menjawab dia mengalihkan pandangannya.
"Sekali lagi maaf menganggukkan waktunya, saya izin pamit" ucap Evan menarik Marvin pergi
"Hiks" setelah sang ayah pergi Aziel menangis
"Ziel kamu baik-baik aja?" Tanya Mommy Ana
"Hiks Ziel nggk apa-apa" jawab Ziel menghapus air matanya
"Sebaiknya kita pergi, biarkan Ziel istirahat dulu" ujar Jack lalu keluar yg di ikuti mommy Ana
"Jangan di pikirin, sekarang Lo istirahat Jangan kebanyakan nangis" ucap Jayden sebelum dia meninggal kamar Aziel
Aziel berbaring kembali di kasur "apa yang harus Ziel lakuin" lirihnya pelan
****
1 Minggu berlalu semuanya tampak baik-baik saja, Aziel pun mulai akan daftar untuk kuliah.
Tapi dia tampak sedih karena dia tau kalau Jayden akan kuliah di Australia
Mungkin 2 Minggu lagi Jayden akan pergi
Marvin beserta Evan pun sering kali mengunjungi mansion Ravennzy bersama anak angkat Marvin dan Evan.
Aziel hanya mengikuti alur saja, tapi dia masih marah dengan sah ayah begitupun dengan Evan
Walaupun seperti itu Aziel tetap bersikap baik pada anak angkat Marvin yg masih berumur 8 tahun yg di beri nama Wiliam Wilbert atau kerap di panggil Liam.
Liam sering kali di ajak ke mansion Ravennzy dan bermain bersama Aziel.
Seperti sekarang Aziel tengah menonton tv di ruang keluarga bersama Mommy Ana, Liam dan juga dirinya
Kalau Jayden Aziel tak tau dia pergi ke mana, sedangkan Daddy Jack pergi bekerja begitupun dengan Marvin dan Evan yg juga pergi.
Saat mereka tengah asik menonton tv tiba-tiba saja terdengar suara Jayden yg seperti nya baru pulang
"Mom" panggil Jayden membuat semuanya menoleh ke arah sumber suara
Deg
Aziel mematung di tempat melihat Jayden yg berjalan ke arah mereka dengan menggandeng tangan seorang gadis.
"Jayden? Kamu dari mana saja? Dan siapa yang kamu bawa?" Tanya Mommy Ana
"Umm kenalin Tan nama aku Naura Fernando" ucap gadis yg di samping Jayden ramah
"Mom dia adalah kekasih Jayden" ujar Jayden membuat hati Aziel sakit
"Kekasih? Kok kamu nggk bilang kalau udah punya pacar?" Kaget mommy Ana
"Maaf, Jayden sama Nana udh pacaran dari 2 tahun lalu" ucapan Jayden lagi-lagi membuat Aziel terkejut
Jadi selama ini Jayden sudah mempunyai kekasih? Hah kenapa Jayden tak bilang dari lama
"Na kenalin ini sahabat gw Aziel" ucap Jayden memperkenalkan Aziel pada Naura
"Hay aku Naura kamu bisa panggil aku Nana" ucap Naura dengan senyum manisnya
"H-hay aku Aziel" ucap Aziel gagap
"Mah aku berniat kuliah di Australia bersama Nana, setelah Jay menyelesaikan kuliah di sana Jay akan menikahi Nana" ucap Jayden penuh keyakinan membuat Aziel rasanya ingin menangis dan dadanya berdenyut sakit.
"Mommy sih setuju-setuju aja, nanti jika Daddy sudah pulang kita bicarakan lagi" ucap mommy Ana
"Sayang, sini duduk samping mommy" titah Mommy Ana pada Naura
Naura pun menurut dan duduk di samping mommy Ana
"Mom, Ziel izin ke kamar dulu ya, Liam kamu main di sini ya sama Kaka Jay" ucap Aziel lalu pergi dari sana
Saat sampai di kamar Aziel menangis, dadanya sangat sakit mengetahui ini semua.
"Kenapa sangat sakit hiks" Isak Aziel meremas dadanya
***
Bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone [End]✓
Roman pour AdolescentsJayden dan Aziel adalah sahabat yg sangat dekat, mereka sudah bersahabat sejak kelas 4 SD dan saking dekatnya mereka bahkan sering tidur bareng, makan Bareng dan selalu pergi ke mana-mana bersama tapi bagaimana jika salah satu dari mereka memiliki p...