Hari ini adalah hari Jum'at. Pagi hari sekali sang ibu sudah mengetuk pintu kamar berwarna Hijau telur asin itu.
Tok tok tok
"Masuk saja bu" Jawab suara seorang wanita yang sudah dipastikan milik Kim Chaewon.
Ibu nya membuka pintu kamar nya dan mengulas senyum kala melihat anak nya masih bergelung didalam selimut, hanya ada kepala nya yang menyembul dari balik selimut.
Seperti biasa sang ibu membuka tirai yang masih tertutup menghalangi sinar matahari untuk masuk. Tentu saja itu mengganggu Chaewon yang masih setengah sadar.
"Sudah jam tujuh nak, ayo bangun" Ujar sang ibu yang kini sudah duduk dipinggir kasur, menepuk pelan lengan sang anak tunggal.
Rasanya Chaewon sangat malas untuk keluar dari selimut tebal nya, namun bagaimana bisa dia menolak permintaan sang ibu yang kini tengah menatap nya penuh sayang.
"Iya ibu cantik, ini Chaewon bangun" Ujar Chaewon sambil berusaha duduk tegak diatas ranjang nya.
Setelah memastikan Chaewon berhasil bangun dari mimpi indah nya, sang ibu memilih untuk keluar dari kamar sang anak dan turun kelantai dasar.
Chaewon turun dari ranjang nya dan mengambil handuk yang ia gantung dibelakang pintu kamar nya. Tak lupa juga Chaewon mengambil peralatan mandi nya.
Langkah nya berat untuk bersiap siap, entah kenapa wanita itu ingin segera mengakhiri hari ini dan memulai segala nya besok hari. Ia sangat ingin bermalas malasan.
Tapi Chaewon adalah anak berbakti yang akan menuruti apapun kata orang tua nya. Wanita itu akhirnya memulai harinya dengan setengah tak ikhlas.
~~~~
Apartemen bernuansa biru gelap itu tampak sangat sunyi, hanya ada dengkuran dari seorang pria yang masih bersembunyi dibalik selimut nya. Selama tak ada yang menganggu maka pria itu tak akan bangun mungkin sampai nanti sore.
Namun katakan lah hari ini pria yang dikenal dengan nama Park Jihoon itu sedang tidak beruntung, pagi pagi sekali kamar nya sudah diketuk oleh orang kesabaran nya setipis tisu.
Tok tok tok
10 detik tidak ada jawaban apapun.
Tok tok tok
Ketukan kedua pun tak kunjung dibalas.
Tok tok tok
Ini adalah yang ketiga dan mari berdo'a Jihoon membuka mata.
Namun nihil, Jihoon sama sekali tidak bersuara didalam sana.
"PARK JIHOON ! BANGUN ATAU GUE PANGGIL POLISI SEKARANG JUGA" Ya itu adalah Kanemoto Yoshinori, sang sekretaris yang jauh jauh dari Jepang untuk menghadapi boss nya yang begitu sialan.
Akhirnya ada suara rusuh dari dalam kamar, sudah dipastikan Jihoon kaget setengah mati akibat teriakan maut Yoshi. Tak lama Pria itu keluar dari kamar nya dengan wajah bantal.
"Sialan lo Yosh! Pergi sana" Ujar Jihoon yang kini berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air.
"Oh baiklah tuan, gue bakal pergi dan silahkan susun sendiri jadwal super padat lo itu" Ujar Yoshi yang kini sudah berjalan berbalik.
"Dasar kepala merah sialan, cepat apa yang mau lo bicarain" Ujar Jihoon, baiklah dia selalu mengalah kalau soal Yoshi.
Yoshi menyunggingkan senyuman nya, dia akan selalu menang dari boss sialan nya ini. "Kalo aja lo lupa, lo ada meeting sama Kim Mingyu" Ujar Yoshi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD IT IN | Jihoon x Chaewon ✅
Fanfiction"Ketika masa lalu dibuka kembali, mungkin kamu akan sedikit senang"