"Menggapai asa meraih cinta, suatu saat takdir bertemu pasti ku lihat lambaian tangan mu" Ujar Chaeyeon sambil memandang sungai yang mengalir didepan nya.
"Maksud nya ?" Bingung Jihoon.
"Entah seberapa jauh aku pergi, dengan membawa cinta pasti takdir akan mempertemukan kita lagi" Jawab Chaeyeon tanpa mau melepas atensi nya.
Jihoon diam untuk kesekian kali, gadis disamping nya sangat menyukai kata kata aneh yang ia baca dari buku buku nya. Bagi Jihoon, keberadaan Chaeyeon saja sudah aneh. Apalagi dengan perkataan yang suka gadis itu lanturkan.
Tapi entah kenapa hati nya candu untuk selalu mendengar perkataan aneh gadis itu, rasanya ingin selalu tahu kata kata apa yang akan Chaeyeon lanturkan dan rasa penasaran dengan artinya.
"Kau tidak seharusnya masuk kelas tadi" Ujar Jihoon.
"Aku suntuk, pemandangan ku selalu kamar rumah sakit dan penciuman ku mulai terganggu karena selalu mencium bau obat obatan" Sahut Chaeyeon.
"Itu demi kebaikan mu" Balas Jihoon.
Chaeyeon terkekeh mendengar perkataan Jihoon barusan, lucu rasanya saat seseorang masih menaruh harapan pada dirinya. "Yahh menurut ku tidak ada gunanya menghabiskan waktu dibangsal rumah sakit sementara umur ku mungkin akan habis semenit lagi" Ujar Chaeyeon, kini atensi nya beralih penuh kepada Jihoon.
"Jangan berkata begitu, kau akan hidup sampai seratus lima puluh tahun lagi" Ujar Jihoon dengan senyuman tipis di bibir nya.
"Benarkah ? Apakah nanti aku akan tetap melihat mu saat semua rambut hitam mu itu berubah menjadi putih ?"
"Aku yakin....pasti kau akan melihat nya"
~~~~
Dokter keluar dari ruang rawat inap, pemandangan pertama Dokter Hanbin saat keluar dari kamar itu adalah wajah Jihoon yang sudah pucat pasi. Rasanya Hanbin harus membawa pemuda itu ke IGD sekarang juga.
"Kau yakin baik baik saja ?" Tanya Dokter Hanbin saat melihat Jihoon.
"Tentu saja, sekarang jelaskan bagaimana keadaan Chaeyeon" Jawab Jihoon sekaligus bertanya.
"Tenang, Tuan Park. Chaeyeon sudah stabil untuk sekarang, ingat untuk sekarang bukan untuk kedepan nya. Aku memperkirakan waktu nya hanya sekitar satu bulan lagi"
"Kami sudah menerapkan segala cara, dan mengkerahkan segala tenaga dan usaha kami, tapi takdir Nona Lee memang sudah dirancang seperti ini"
Jihoon bukan tipe yang suka berlama lama dalam menjalin obrolan, Jihoon juga bukan tipe orang yang mau mendengarkan perkataan yang sama sebanyak dua kali. Tapi untuk kali ini, Jihoon ingin mendengarkan Dokter Hanbin sampai perkiraan waktu nya salah besar.
"Kalau begitu aku permisi, jangan terlalu dipikirkan Tuan Park, justru ini lah waktu yang tepat untuk memberikan yang terbaik untuk Nona Lee" Ujar Dokter Hanbin sebelum beranjak pergi dari hadapan Jihoon.
Jihoon diam ditempat nya, ia tidak ingin pergi kemana mana, ia juga tidak ingin menghampiri Chaeyeon. Perasaan nya campur aduk, ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Ia padahal sudah yakin, suatu saat Chaeyeon akan sembuh dan memulai hari hari normal bersama nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD IT IN | Jihoon x Chaewon ✅
Fanfic"Ketika masa lalu dibuka kembali, mungkin kamu akan sedikit senang"