Kim Chaewon
Aku sudah sampai di kedai ramen
Kau dimana ?Sedikit lagi sampai
Tunggu sebentarJihoon mengendarai mobil itu dengan kecepatan yang lebih tinggi dari sebelum nya, berusaha sampai di kedai ramen tepat sebelum jam 4 sore.
Dan akhirnya Jihoon sampai tepat jam 4, saat Jihoon memasuki kedai ramen itu ia bisa melihat seorang wanita tengah duduk dimeja yang sering Jihoon duduki, meja paling pojok dekat jendela.
Chaewon menangkap sosok Jihoon yang juga tengah menatap nya, wanita itu mengangkat tangan nya agar Jihoon segera duduk ditempat nya.
"Maaf terlambat, tadi saya ada urusan lain" Ujar Jihoon yang kini sudah duduk didepan Chaewon.
"Kau sudah memesan sesuatu ?" Tanya Jihoon, Chaewon membalas nya dengan gelengan kepala.
"Bibi saya pesan Jeruk hangat dan-"
"Samakan saja"
"Dua Jeruk hangat"
"Baiklah akan segera datang!"
Jihoon kini menatap iris Chaewon begitupula dengan wanita itu, rasanya jantung mereka ingin keluar dari tempat nya. Entah kenapa rasanya selalu begini saat keduanya memikirkan sosok masing masing.
"Jadi bagaimana ? Kau sudah memikirkan nya ?" Tanya Chaewon dengan wajah penasaran.
Jihoon yang langsung diserang oleh pertanyaan inti bahkan tanpa basa basi oleh Chaewon langsung tersedak, dirinya tak ber-ekspetasi wanita didepan nya begitu blak blakan.
"Maaf jika aku terlihat buru buru" Ujar Chaewon sambil memberikan Jihoon selembar tisu.
"Tak masalah, ah tentang perjodohan itu aku sudah memikirkan nya semalaman dan jawaban yang ada diotakku adalah mari kita coba dulu" Jawab Jihoon dengan mata yang menatap lurus kedepan.
Chaewon menatap Jihoon mencoba menyelidiki pria didepan nya, apakah ada keraguan disana dan Chaewon sama sekali tidak menemukan nya, pria didepan nya begitu serius.
"Pernikahan adalah hal yang sakral, kau pikir kita sedang bermain main ?" Tanya Chaewon, rasanya jawaban Jihoon sedikit ambigu ditelinga nya.
"Aku tidak bermain main, mari kita lihat lebih jauh, jika kau dan aku atau salah satu dari kita tidak menyetujui perjodohan ini, kita harus merelakan beberapa hal" Ujar Jihoon lagi.
Chaewon diam, benar juga. Dia akan kehilangan pekerjaan nya dan Jihoon juga akan kehilangan jabatan nya.
Namun, Chaewon rasa ini tidak benar. Pernikahan bukan hal yang bisa dilakukan oleh dua orang yang tidak saling mencintai, bukan begitu ?
Tapi di satu sisi, Chaewon enggan kehilangan pekerjaan nya pasti Jihoon juga enggan kehilangan jabatan nya.
"Baiklah, aku menyetujui nya" Ujar Chaewon setelah lama berpikir.
Jihoon tau pasti ada banyak pertimbangan dan pertanyaan dikepala wanita didepan nya, sorot mata nya tidak bersinar sama sekali, hembusan nafas nya seakan dirinya tengah lelah dan nada suaranya tampak pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLD IT IN | Jihoon x Chaewon ✅
Fanfiction"Ketika masa lalu dibuka kembali, mungkin kamu akan sedikit senang"