Krisan dan Lavender

58 21 1
                                    

Dipagi hari yang cerah ini Chaewon bangun sedikit terlambat, ini sudah pukul 9 pagi. Matahari sudah sepenuh nya terbit dan burung burung sudah mulai berkicau menghiasi langit biru.

Semalam dirinya tidak bisa tidur, matanya terus menatap cincin yang sampai sekarang masih terpasang di jari manis nya. Lalu pesan singkat dari Jihoon yang mengajak nya untuk pergi bertemu hari ini.

Entah kenapa rasanya Chaewon tidak ada energi untuk sekedar bangkit dari ranjang empuk nya, matanya sudah sepenuh nya terbuka namun badan nya sangat lelah.

Chaewon tidak pernah begini, terjebak dalam kebingungan yang berlarut larut. Mungkin memang sebaik nya Chaewon mengiyakan ajakan Jihoon.

Tapi apakah setelah itu semua nya jelas ? Bagaimana jika akhirnya Jihoon memutuskan perjodohan ini ? Atau membuat sebuah perjanjian yang membatasi gerak gerik Chaewon setelah menikah ?

Dan kenapa akhir akhir ini Chaewon selalu berpikir secara berlebihan ?

Wanita itu mengusak rambut nya, sungguh dirinya begitu Stress memikirkan kemungkinan demi kemungkinan masa depan hidup nya.

Ting!

Itu adalah notifikasi handphone nya, tangan nya meraih handphone yang ia simpan di atas nakas, melihat siapa yang mengirimi nya pesan.

Park Jihoon

Bagaimana ? Sudah memutuskan ?

Baiklah ayo bertemu

Dikedai ramen yang kemarin ?
Apa kau mau bertemu disana ?

Terdengar bagus
Aku luang saat sore

Baiklah
Dikedai ramen jam 4 sore
Bagaimana ?

Baiklah aku setuju

Oke, sampai jumpa nanti

Chaewon meletakkan lagi handphone nya dinakas, menghembuskan nafas nya perlahan sembari menutup wajah nya dengan kedua tangan nya.

Semoga ini pilihan terbaik, begitu pikirnya.

~~~~

"Selamat siang mbak Sana"

"Selamat siang Mas Jihoon, ada yang bisa saya bantu mas ?"

"Mbak saya mau pesan satu bouquet bunga seperti biasa ya"

"Ah sudah waktu nya ya mas, baiklah saya siapkan ya mas"

"Nanti saya ambil sendiri ya mbak, sekalian sama uang nya"

"Baik mas Jihoon"

"Terimakasih mbak"

"Dengan senang hati"

Saluran telepon itu ditutup oleh kedua pihak, Jihoon memasuki walk-in closet nya, membuka lemari yang berisi setelan setelan kemeja nya.

Tak lupa Jihoon juga mengambil celana bahan yang senada dengan kemeja nya yaitu hitam, pria itu juga memakai jam tangan di lengan kiri nya.

Merapihkan rambut nya yang cukup basah dengan sisir kecil dan tak lupa parfum yang ia semprotkan dibeberapa bagian.

Jihoon menatap dirinya dicermin, kini dirinya sudah siap untuk pergi keluar, jantung nya berdebar setiap kali kilauan cincin di jari manis nya terlihat.

HOLD IT IN | Jihoon x Chaewon ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang