Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu sekarang lagi hadap-hadapan sama Hanbin. Kamu lagi minta penjelasan dia tentang postingan kemarin yang sempet bikin heboh.
" Enggak, Ra. Si Hanni itu baru join pramuka, terus tadi main game tod, dianya kena dare buat post begitu. "
Kamu berpangku tangan sambil buang muka. Pengen gak percaya tapi mukanya Hanbin meyakinkan banget, kalo percaya nanti dia bohong gimana?
" Kalo kamu gak percaya coba tanya aja sama Gyuvin, dia juga anak pramuka malah dia yang ngasih dare kayak gitu. Emang dasar mau bikin heboh aja tuh anak. " Hanbin ngusap kepalanya gusar lalu diam sejenak. Dalam batinnya berharap agar kamu tidak memperpanjang masalah ini.
Perlahan dia mendekat ke kamu. " Kamu masih marah?
Hanbin natap matamu lekat. Kamu buru-buru ngusap air matamu dan langsung natap balik Hanbin. " Gak kok, aku gak marah. Aku minta maaf ya udah nuduh kamu yang enggak-enggak.
Hanbin tersenyum lalu langsung meluk kamu.
Kini kamu dan Hanbin berada di parkiran sekolah. Niatnya sih mau pulang bareng.
" Kemarin-kemarin katanya kamu mau ke Gramed? Ayo sekarang aja, sekalian. " ajak Hanbin yang langsung bikin kamu heran.
Tumben?
" Kok bengong? Ayo buruan naik. Atau aku bantuin naik motornya? "
" Gak mau ya? Yaudah deh aku tinggal. "
Kamu pun langsung naik ke motornya Hanbin. Kamu agak kesusahan soalnya motor Hanbin tinggi banget. Hanbin terkekeh pelan lalu membantumu menaiki motornya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebagai bucin novel, kamu beneran senang banget. Apalagi Hanbin bilang dia yang bayar. Gimana gak makin jingkrak-jingkrak kamu sekarang.
Kamu sekarang lagi mode manja sama Hanbin. Hanbin juga lagi bantuin kamu milih novel yang bagus. Namun, tiba-tiba ponselnya pun berdering. Hanbin pun melihat ponselnya dan seketika raut wajahnya panik.
" Sayang, aku ke toilet bentar, ya? Nanti aku balik lagi. "
Kamu mengangguk saja karena terlalu fokus memilih beragam novel di sini.
Gak lama dari itu, Hanbin menghampiri kamu terburu-buru.
" Kenapa, Bin? " tanyamu heran.
" Aku pulang duluan, gapapa ya? Mama minta aku nganterin dia ke dokter sekarang. Maaf ya, Ra? "
Kamu membulatkan matamu. Jujur aja, agak kamu sedikit kecewa soalnya jarang-jarang kamu ngabisin waktu bareng Hanbin. Tapi ya, namanya juga camer jadi gak boleh julid.
Kamu pun langsung masang senyum manis. " Gapapa, nanti aku bisa naik taksi online. Buruan gih nanti mama kamu kelamaan nunggunya. Cepet sembuh ya bilangin ke mama. "
Garis senyum terukir di wajah Hanbin. Ia langsung mengusap puncak kepala kamu.
