O22 : joyful

808 157 33
                                    

Kamu mengejar Zhanghao yang kian mempercepat langkahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu mengejar Zhanghao yang kian mempercepat langkahnya. Sepertinya ia berusaha menghindarimu. Kamu pun ikut mempercepat langkahmu juga hingga mendadak Zhanghao menghentikan langkahnya yang otomatis membuat keningmu menabrak punggungnya. Zhanghao menoleh ke belakang, melihatmu yang kini tengah mengusap-usap keningmu.

" Maaf, " ucapnya pelan. Kamu langsung menggeleng, " Nggak perlu, jidat gue gapapa. "

" Bukan itu. " sanggahnya cepat. Kamu mengerutkan keningmu heran.

" Maaf udah buat lo kepaksa nerima gua. Gak usah ngerasa gak enakan, dari awal juga gua tau kalo lo sama sekali belum move on dari dia. "

Kamu terdiam tanpa sepatah kata. Namun, Zhanghao langsung mengulas senyum tipis walau agak terpaksa. " It's okay, dari awal niat gua emang mau bantuin lo move on dari Hanbin doang, gak lebih. "

" Tapi bukan berarti, ucapan gua di danau itu bohong ya. " lanjutnya lagi sebelum kamu berspekulasi yang tidak-tidak.

Kamu tak memberi respons sedikitpun, sibuk menunduk karena malu dan juga tak enak hati.

" Pilihan ada di lo sekarang. Mau balikan sama Hanbin terus lapang dada kalo disakitin lagi, apa lanjut ngelupain dia? "

Kamu mengambil napas dalam, berusaha yakin dengan keputusanmu. " Gue mau move on. "

Senyum Zhanghao pun mengembang walau tipis. Setidaknya masih ada peluang yang menghampirinya.






















▪︎▪︎▪︎

Kamu tengah menatap pemandangan jalanan dari kaca jendela, berusaha memperbaiki mood-mu yang rusak karena Pak Siwon memarahi kamu dan Hanbin ketika di museum tadi.

Bukannya merasa bersalah atau menyesal, Hanbin malah terlihat santai tanpa beban. Berbeda dengan kamu yang menahan malu, baik dengan teman-teman seangkatanmu dan guru-guru di sana.

Zhanghao menoleh ke arahmu dengan wajah datar. Tadinya ia ingin mengajakmu mengobrol tetapi saat melihatmu dengan suasana hati yang buruk, ia pun mengurungkan niatnya dan memilih memejamkan matanya.

Kamu pun menoleh pada Zhanghao yang kini terpejam. Masih dengan perasaan bersalah padanya. Tanganmu pun terarah menggenggam tangannya yang berada di sampingmu lalu kamu ikut memejamkan mata.

Dalam pejamanmu itu, kamu berjanji akan membuka pintu hatimu untuk Zhanghao dan membuang perasaan dalam hatimu sejauh-jauhnya tentang Hanbin.

Zhanghao membuka sedikit pejaman matanya, mengintip aksimu barusan. Ia pun tersenyum tipis dan kembali terpejam.

Setelah perjalanan panjang yang mereka lalui, kini tiba juga mereka pada sebuah pantai di pinggiran kota. Perlahan satu persatu murid pun turun diikuti oleh beberapa guru. Zhanghao langsung membangunkanmu dan mengajakmu untuk segera turun.

Kamu merentangkan tangan, menghirup udara segar di sana disertai angin sepoi-sepoi. Setidaknya setelah destinasi yang membosankan tadi, kamu kini dapat menikmati waktu study tourmu.

Zhanghao yang menyaksikan itu terkekeh kecil, namun ia menahannya cepat dan  beralih dengan wajah datar andalannya. " Ayo cepet, kita udah ketinggalan yang lain, " ujarnya.
































▪︎▪︎▪︎

Beberapa dari murid ada yang berganti pakaian dan ada juga yang tidak. Tanpa menunggu lama, mereka pun langsung menyerbu pantai, baik yang langsung berenang maupun hanya duduk di pinggiran sembari bermain pasir. Kamu bersorak antusias, terlebih dengan pasir pantai yang bersih dan air lautnya yang jernih.

" Jangan nyelem ke tengah, lo gak bisa berenang nanti hanyut, Jangan jauh-jauh dari gua. " ujar Zhanghao memperingatimu. Kamu hanya mengangguk kecil lalu berlari cepat menelusuri ombak di pinggir.

Zhanghao perlahan mengikuti langkah cepatmu itu, memperhatikanmu yang tengah asyik bermain air layaknya seorang anak kecil. Waktu terasa begitu cepat bagi Zhanghao. Yang tadinya kalian berdua hanya dua orang anak kecil yang sedikit-dikit pikirannya hanya ingi bermain, kini mereka sudah berada di penghujung SMA dan akan melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi.

Ah, Zhanghao jadi kepikiran dengan beasiswa kuliah di luar negeri yang bulan lalu ia mendaftar. Jika ia benar-benar lolos mendapat beasiswa itu, bagaimana dengan hubungannya saat ini denganmu?

" Hao, ngapain bengong? Sini! " ajakmu dengan antusias. Zhanghao langsung membuyarkan lamunannya dan beralih menghampirimu. Ia sedikit memercikkan air laut pada wajahmu.

Kamu langsung bereaksi kesal karena percikan itu sedikit masuk ke matamu. Kamu menguceknya perlahan karena agak perih. Zhanghao langsung mendekatimu karena khawatir. " Maaf gua- "

Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, tentu saja kamu langsung membalasnya lebih parah hingga Zhanghao kewalahan dibuatmu dan hampir saja terjungkal karena kehilangan keseimbangan.

Kamu tertawa puas melihat Zhanghao yang hampir terjungkal itu. Terlihat raut kesal dari wajah Zhanghao namun kemudian berganti tawa.

Beberapa menit kalian bermain perang air dengan Hanbin yang memperhatikan dari pinggir pantai dengan raut masam. Ia membuang asal minuman kalengnya karena kesal. Seharusnya dialah sekarang yang berada di sampingmu dengan canda tawa seperti tadi.



































 Seharusnya dialah sekarang yang berada di sampingmu dengan canda tawa seperti tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ayo voment, ga voment ga lanjut

brengsek | sung hanbin, zhanghaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang