" Udah nangisin pacarnya? Muka lo tambah jelek kalo nangis. " Hao ngeledek kamu yang kini lagi ngelapin ingus karena nangisin Hanbin hampir tiga puluh menit.
" Lo taukan, Hao. Gue udah suka Hanbin dari SMP. Terus pacaran sama dia baru dua bulan. Gue juga kenal Hanbin dari lo dulu.
Kok sekarang malah jadi gini sih... " Kamu masih aja nangis sesegukan sembari memukul-mukul kepalamu. Hao langsung menarik lenganmu dengan cepat dan menahannya.Memang benar bahwa secara gak langsung Hao lah yang 'memperkenalkan' Hanbin ke kamu. Tapi, Hao udah sering bilang jangan sampe demen sama Hanbin, karena ya gitu Hao tahu betul gimana sifatnya Hanbin. Jaman SMP aja mantannya udah banyak banget, apalagi sekarang. Makanya pas SMA sekarang Hao itu secara gak langsung 'cut off' pertemanannya sama Hanbin. Dia udah lelah sama kelakuan Hanbin yang suka semena-mena.
Cuma kalo gak batu, ya bukan kamu. Udah dibilangin masih aja ngejar-ngejar. Kalo bulol emang susah dibilangin ya.
" Mama papa lo belum balik juga? " Hao akhirnya buka suara lagi. Kamu menggeleng.
" Yodah ke rumah gua aja. Daripada lo di sini sambil nangis gitu, tar ada yang ikutan lagi. "
Kamu memukul kecil lengan Hao. Bisa-bisa dia sempet nakut-nakutin kamu yang lagi nangis kejer kayak gini.
" Eh, bentar.. " Kamu segera mengelap air matamu lalu berlari menuju kamar. Kamu mengambil sebuah kotak kado dari dalam sana.
" Tuh ya kado dari gue tadi hampir lupa. Lunas! Awas lo gak ngado gue balik! " ancam mu yang kemudian dibalas kekehan usil dari Hao
Hao pun langsung membukanya, betapa senangnya ia saat melihat kado apa yang kamu beri.
" Rora kenapa nangis, sayang? Hao jahilin kamu, ya? " Kamu sekarang lagi diinterogasi Bunda Hao di ruang tengah.
" Enggaklah, Bun. Biasa ni anak lagi drama aja nangis-nangisan berantem sama ayang. " celetuk Hao tanpa menyaring omongannya lagi. Bundanya pun langsung melayangkan cubitan di lengannya. Hao meringis kesakitan, kamu pun tak bisa menahan tawamu.
" Astaga, jadi Rora udah punya pacar? Udah gede ya anak bunda..Tapi belajarnya jangan ditinggal, oke? " Bunda Hao mengelus pelan kepalamu sembari tersenyum. Kamu pun mengangguk pelan.
" Gak pernah belajar dia, Bun. Nilai mtk-nya aja remed mulu. " celetuk Hao. Kamu langsung memelototinya.
" Udah gak usah sedih lagi. Nginep aja di sini, ya? Nanti kalo udah ngantuk, ketuk aja kamar, Bunda. " Kamu pun mengangguk paham.
Bunda Hao pun pergi menuju kamarnya meninggalkan kamu dan Hao saja. Kamu dan Hao pun tatap-tatapan.
" Ngapain lagi lo di sini? Tidur sana. " omel Hao padamu. Kamu pun menghela napas, malas menanggapi omelannya dan memutuskan untuk menonton film saja di ruang tengah.
Baru saja kamu ingin menghidupkan televisi, Hao pun merampas remotnya dari tanganmu.
" Rese banget, anjir! " Kamu berusaha merebut kembali remot tersebut. Namun tinggimu kalah jauh dengan Hao.
" Gua mau nonton marvel, lo tidur aja sana. " tukasnya.
" Hao please..gue mau healing nonton drakor.. " Kamu memasang wajah memelasmu berharap Hao akan luluh.
" Pantes bucin, tontonan lo aja drakor, alay." cibir Hao lalu menyerahkan remot tersebut padamu.
Enak saja dia ngatain kamu kayak gitu. Padahal mah sendirinya fanboy blekping dan juga dia tadi kegirangan saat tau kamu memberinya kado album Born Pink full set untuknya.
Kamu pun dengan khidmat menonton Moon Lovers di televisi. Hao juga ikutan nonton di samping kamu.
Kamu mengarahkan tatapan mengejek padanya sekarang. " Ngapain ikutan nonton? Mau jadi alay juga? " Kamu menekankan kata 'alay'.
Hao tak menanggapi celotehanmu. Ia terlalu fokus menonton apalagi saat adegan Lee Jieun muncul. Dasar fanboy.
Sudah lebih dari tiga episode kamu marathon malam ini. Di penghujung episode ke-tiga matamu pun langsung terlelap tak kuasa menahan kantuk berat Kamu juga tak sadar kini kepalamu tengah bersandar di pundak Hao.
Hao menoleh. Ia membenarkan sedikit posisi kepalamu di pundaknya. Ia menatap lekat wajahmu yang tengah terlelap.
Hao menyibak ponimu yang menutupi hampir separuh wajahmu. " Cantik. " gumamnya seraya tersenyum manis.
Ting!
Ting!
Ting!
Bunyi notifikasi ponselmu mengalihkan perhatian Hao. Ia pun membuka ponselmu yang ternyata itu adalah notif dari Hanbin. Dengan cepat Hao mematikan daya ponselmu kemudian segera membopongmu menuju ke dalam kamarnya.
makin gajelas :(
pamit dlu sebelum hiat
KAMU SEDANG MEMBACA
brengsek | sung hanbin, zhanghao
Fanfic⚠ bukan bl. " 𝘚𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘤𝘰𝘸𝘰𝘬 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘢𝘫𝘢. " 𝘚𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘧𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘬𝘭𝘢𝘴𝘪𝘬 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘳𝘰 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘰𝘯𝘵𝘳𝘢. 𝘕𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘣𝘢𝘨𝘪𝘮𝘶, 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘶𝘱𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘧𝘢𝘬𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘶𝘯𝘥𝘢. ...