" Kok berenti di sini? " tanyamu pada Hao yang kini tengah memarkirnya motornya di depan kafe tak jauh dari sekolah kalian.
" Numpang berak. Ya makanlah. " ketusnya.
Hao memasang ekspresi wajah nyebelin sembari melepaskan helm nya di hadapanmu. Kamu hanya ber-oh ria. Walaupun ngeselin tapikan lumayan kalo ditraktir makan.
Hao jalan duluan memasuki kafe tersebut. Kamu pun membuntutinya dari belakang. Lalu kalian berdua duduk di salah satu meja dekat jendela.
" Lo traktir gue nih ceritanya? " tanyamu memastikan. Hao menggeleng.
" Bayar sendiri. "
Wajahmu langsung kecut. Sebuah kesalahan besar jika berharap sama oknum bernama Janghaw.
" Pesen aja, gua yang bayar. " lanjutnya lagi.
Memang tidak jelas beliau ini.
Kamu pun membuka buku menu yang tersedia di meja kalian. Memilih beberapa menu yang tertera di sana. " Lo pesen apa? "
" Samain aja kayak lo. "
Kamu pun memanggil salah satu pelayan kafe di sana dan memesan hidangan yang diinginkan.
" Gimana kelanjutan hubungan lo sama Hanbin? " tanya Hao tiba-tiba.
Kamu pun menaruh kembali buku menu itu. Lalu menyandarkan badanmu pada badan kursi sembari berpangku tangan.
" Seharian gue ditanyain gitu mulu. Pusing tau gak. " gerutumu.
" Oke, maaf. "
Keheningan pun mengambil alih. Kamu memilih untuk memainkan ponselmu saja saat ini, begitu juga dengan Hao.
KAMU SEDANG MEMBACA
brengsek | sung hanbin, zhanghao
Hayran Kurgu⚠ bukan bl. " 𝘚𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘤𝘰𝘸𝘰𝘬 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘢𝘫𝘢. " 𝘚𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘧𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘬𝘭𝘢𝘴𝘪𝘬 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘳𝘰 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘰𝘯𝘵𝘳𝘢. 𝘕𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘣𝘢𝘨𝘪𝘮𝘶, 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘶𝘱𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘧𝘢𝘬𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘶𝘯𝘥𝘢. ...