Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu terbangun dari tidurmu yang hanya selama tiga jam. Insomnia benar-benar menyerangmu semalam. Ditambah matamu yang bengkak akibat nangis berkepanjangan. Kamu memikirkan tindakan spontanmu kemarin yang meminta break pada Hanbin.
Kamu pun langsung bersiap menuju sekolah hari ini. Saat kamu membuka pintu kamarmu, perutmu terasa lapar dan akhirnya kamu pun menuju dapur.
" Suprise, sayangnya mama! " Mama mu segera memelukmu erat begitu pula papa mu yang berada di sampingnya.
Hidangan yang beragam sudah tersedia di meja makan. Mama mu lah yang memasak ini semua.
" Kalian kapan pulang? Kok gak bangunin aku? " tanya kamu yang kini tengah beranjak duduk di salah satu kursi meja makan.
" Tengah malam pulangnya. Masa kita mau bangunin kamu juga. " ujar sang mama.
Kedua orang tuamu ini memang workholic banget. Kerjanya bolak-balik luar kota, jarang di rumah. Makanya mereka kadangan nitipin kamu ke tetangga sebelah alias Tante Suzy, bundanya Hao.
Papa pun angkat bicara, " Kamu nangis ya semalem? Papa samar-samar denger suara cewek nangis. Mata kamu juga bengkak tuh. "
Kamu tertegun. Jangan sampai papa mu tahu kalo kamu nangisin Hanbin semalam. Pasti bakal ditanyain alasan kenapa. Apalagi posisinya papamu ngelarang keras kamu buat pacaran.
" Iya, pa. Gegara tugas fisika makanya aku nangis, gak ngerti soalnya. " bohong kamu sembari tertawa kecil berusaha mencairkan suasana.
Mama sedikit terkekeh, " Minta ajarin Hao makanya. Anaknya kan jago ipa. Udah nih buruan pada makan. "
Kamu pun segera menyantap hidanganmu dengan tenang hingga mama mu melontarkan sebuah pertanyaan.
" Waktu itu kamu cerita sama mama, katanya kamu punya pacar. Mana orangnya, kenalin sama mama dong. "
Kamu tersedak mendengarnya. Segera kamu meneguk segelas air putih di dekatmu.
