Chapter 17 - Dad?

80 12 30
                                    

⚠️❗🔞🔞🔞

Akan ada kata-kata dan adegan yang sedikit dewasa dan memungkinkan membuat tidak nyaman. Bijklah dalam membaca!

Hidup melarat dan terlunta-lunta bersama sang ibu.

Merawat ibunya sang sakit parah di usia yang masih kecil.

Diusir oleh keluarga ayahnya sendiri.

Banting tulang untuk menghidupi diri sendiri dan istrinya. Dirusak kebahagiaan hidup sederhananya oleh wanita kejam. Hingga segala kemalangan yang datang silih berganti setelah itu. Semuanya kesengsaraan hidup, telah Bayu alami.

Terakhir, saat ia harus terusir dari rumah peninggalan ibunya sendiri dan berakhir dengan hidup di bawah belas kasih dari orang yang mati-matian ia hindari. Bayu menekan harga dirinya dalam-dalam. Rasanya, setelah apa yang dilakukan Linor terhadap hidupnya, Bayu benar-benar merasa kehilangan harga dirinya. Jadi, demi keberlangsubgan hidupnya, suka tidak suka, ia ambil sedikit kemurahan hati orang yang punya kuasa itu.

"Aku gak tau harus balas seperti apa kemurahan hati Nona Linor ini, tapi aku rasa, malam ini hadiah kecil dariku akan membuatmu terkesan, Nona."

Setelah pertemuannya di salah satu meja pesta tadi. Mereka berdua berhasil terjebak dalam sebuah kamar panas dan mewah. Entah tipu daya apa yang dilakukan oleh Bayu sampai akhirnya wanita cantik itu berhasil masuk ke dalam jebakannya. Yang jelas, mereka berdua sama-sama menikmati sisa malam bersamaan.

Ciuman panas masih saja terus terjadi di antara keduanya. Tidak peduli dengan banyaknya saliva yang membasahi area mulut mereka masing-masing. Saling melumat, memasukkan lidah ke tempat tersembunyi, sehingga decapan khas   percintaan memenuhi kamar luas itu.

Merasa puas dengan ciuman bibir dan melihat berapa terpesonanya Linor atas apa yang diberikan oleh Bayu. Lantas lelaki itu mengendus pelan ceruk leher Linor. Linor yang terlena, segera merapatkan tubuh pada Bayu, berharap bisa menguasai seluruh raga lelaki tampan itu.

Bayu tak kalah menikmati. Dalam keadaan setengah telanjang dan di bawah cahaya remang. Ia membelai lembut rambut panjang Linor. Lalu, beralih pada leher dan memuja setiap lekukan tubuh indah Sang Ratu. Jemarinya bermain nakal di antara daerah dada Linor, sehingga membuat wanita itu mendonggakkan kepalanya ke belakang. Mendesah merdu, tanda ia menikmati setiap sentuhan yang Bayu berikan.

Nyaris saja jemari Bayu menjamah pusat tubuh Linor. Tiba-tiba saja gerakannya terhenti.

"Aku rasa pemanasan kita cukup sampai di sini." Tiba-tiba saja Bayu melepas pagutannya. Berdiri dan segera membetulkan posisinya, sedangkan Linor yang masih dalam posisi semula. Pasrah dalam kungkungan Bayu.

Linor menggeram tidak terima. Tubuhnya sudah memanas akibat sentuhan dan belaian Bayu, tetapi dengan kurang ajarnya lelaki itu menghentikan kenikmatannya.

"Lanjutkan brengsek!"

Bayu justru terkekeh mendengarnya. "Aku pikir, menikmati seorang wanita yang cantik dan kaya akan terasa sangat istimewa."

Mendengar ucapan tersebut, Linor tidak terima. Apa-apaan maksud Bayu? Jadi, dia membandingkan dirinya dengan Sandra secara tidak langsung. Tidak. Dalam kamus hidupnya, Linor tidak boleh kalah dalam hal apa pun, apalagi dengan orang yang tidak sebanding dengan dirinya.

"Kamu terlalu cepat menyimpulkan, Sayang. Coba nikmati lebih dalam lagi," bujuk Linor dengan suara lembutnya.

Dalam beberapa detik Bayu hanya memandangi Linor. Setelah beberapa saat, ia kembali mendekati wanita itu. Kembali menidurkan Linor dengan perlahan. "Kita lanjutkan."

Bayu menggigit daun telinga Linor, lalu membisikkan satu kalimat lanjutannya. "Tapi, tidak semudah itu, Nona."

Tatapan bergairah dan memuja milik Bayu seketika berubah menjadi buas. Tangan yang semula membelai lembut seluruh lekukan tubuh Linor pun dengan cepat mencengkram leher Linor. Mencekik sampai sang wanita sedikit menggeliat dengan wajah yang memerah.

Love TragedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang