Happy reading hueeheheee!!
Selamat membaca semoga suka dan terhibur, jangan lupa vote dan komen (seikhlasnya) ramaikan dan share cerita ini😍🤜
Selamat membaca onty uncle Lili, Lili sayang kalian😘🤘🤟🤟 (Lili bocil Jepang)
{-...--...-_______________-...--...-_____}
{-...--...-_______________-...--...-_____}Lili kini sudah sampai di kantor baru ayahnya, di sana sangat luas dan ramai seperti mall itulah yang ada di pikiran Lili sejak pertama kali masuk ke dalam kantor ayahnya.
"Buna kita mau ke mana sekarang?" Tanya Lili yang bingung menatap sekitar.
"Buna mau ke toilet dulu kamu tunggu di sini jangan ke mana-mana nanti kalau Buna sudah selesai kita langsung ke ruangan ayah." Jawab Buna Yuka sambil mengelus rambut anaknya.
"Siap Buna!! Lili tunggu di sana aja boleh?" Tanya Lili menunjuk beberapa karyawan yang sedang mengobrol di dekat meja resepsionis.
Buna Yuka pun menoleh kearah yang di tunjukkan Lili, di sana ada satu perempuan dan dua laki-laki sedang mengobrol dan sepertinya mereka sedang bersiap ingin pulang.
"Yaudah Lili tunggu sana ya? Jangan nakal sama kakak-kakak nya." Ujar Yuka lalu langsung meninggalkan Lili sepertinya Buna Lili ini sudah tidak tahan ingin buang air ahaha.
Lili yang melihat Buna nya berlari ke arah toilet pun segera menghampiri tiga orang yang di maksud Buna nya tadi. Tatapan penuh tanya Lili dapatkan ketika sudah mendekati ketiga orang itu, Lili yang di tatap hanya abai dan memilih diam sambil menunduk karna memang Lili tidak suka tatapan mengerikan dari orang-orang dan Lili juga tidak suka di tanya oleh orang yang tidak di kenal.
"Heh bocil?" Panggil salah satu dari tiga orang tersebut, Lili menoleh dan menatap tidak suka pria dewasa berjas biru di depannya.
"Nih bocah kenapa diem aja? Heh kamu! Kenapa diem aja?" Tanya perempuan yang berdiri di samping pria berjas biru.
"Kayanya sariawan deh Bel, buktinya diem aja." Celetuk pria dewasa berjas hitam.
Ucapan ketiga orang dewasa di depan Lili ini membuat nya kesal, enak saja dia di bilang bocil ingatkan ini baik-baik Lili bukan bocil.
Orang yang di panggil Bel pun menoleh ke arah pria berjas hitam di sampingnya. "Masa sariawan sih? Hei kamu? Kamu siapa? Sama siapa di sini?" Tanya Bellina perempuan satu-satunya di antara kedua pria dewasa tersebut.
Lili yang bosan terus di tanya pun akhirnya memilih untuk menjawab pertanyaan aneh dari ketiga orang dewasa di depannya.
"Lili gak sariawan Tante Om, Lili di sini sama Buna Yuka." Jawab Lili kesal.
"Kenapa jawabnya pake emosi gitu cil? Gak sopan kamu." Ujar pria berjas biru tadi.
"Om ini udah di jawab juga, salah mulu deh! Lili diem salah, di jawab di bilang gak sopan! Lagi ya Om! Denger ini Lili bukan bocil! Umur Lili udah lima tahun." Ujar Lili menggebu-gebu sudah tidak bisa di tahan lagi emosi nya ketika mendengar panggilan bocil dari pria berjas biru itu.
"Lima tahun itu masih kecil! Masih bocil, dan ya cil gue gak setua itu lo panggil Om." Ujar pria berjas biru tak mau kalah.
"Dan Lili tidak sekecil itu buat Om panggil bocil." Ujar Lili meniru gaya bicara pria berjas biru itu.
"Anak siapa sih lo? Ngelawan banget, masih bocil aja udah kaya gini apalagi udah besar." Ujar pria berjas biru itu heran.
"Om juga anak siapa sih? Masih jomblo aja ngeselin apalagi udah punya anak istri?" Tanya Lili sambil meniru gaya bicara pria berjas biru itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lili Si Bocil《On Going》
Humor📌Mohon di follow jika suka dengan karya nya {DI LARANG MENGCOPY ATAU PLAGIAT! HARGAI AUTHOR NYA YANG SUDAH BERSUSAH PAYAH MEMBUAT NYA, DAN JANGAN SEENAK JIDAT COPY CERITANYA MIKIR ALUR SUSAH LOH} [CERITANYA MASIH BERANTAKAN DAN KURANG NYAMBUNG, HAR...