6. Masa sihh?🧀

3.3K 215 9
                                    

Hai semuanya para onty uncle dan sahabat Lili! Apa kabar kalian hari ini? Gimana harinya? Berat? Tenang aja Lili bakalan ada buat ngobatin lelah kalian! Ayuk vote dulu! Biar cerita Lili terus ada sampai tamat, Lili juga mau tanya nih kalian mau sampai part berapa? Dan bagaimana tanggapan kalian tentang cerita ini? Asik? Seru? Ngebosenin ya? Maaf ya Lili sudah berusaha agar ceritanya bagus, dan Lili janji kedepannya akan lebih baik😍😍

Ayuk di baca!!

Let's read!
___

Masih di rumah Arkan, Lili gadis kecil itu sudah bangun sejak beberapa menit yang lalu karena suara berisik teman-teman Arkan yang sedang mengerjakan tugas kelompoknya. Lili menoleh ke kanan dan ke kiri banyak kardus dan beberapa buku yang berserakan Aka ke mana ya? Kok bukunya gak di rapihin jorok banget banyak sampah kardus gerutu Lili dalam hati sambil melihat beberapa potongan kardus di sekitarnya gadis itu langsung beranjak dari duduknya setelah beberapa menit mengumpulkan nyawa, Lili melihat Ara, Arkan, dan satu bocah laki-laki sedang duduk mengobrol di meja makan dan di sana juga ada Moma Adira yang sedang merapihkan beberapa alat makan.

"Bibi Moma ini jam berapa?" Tanya Lili yang tiba-tiba sudah ada di samping Moma Adira.

Moma Adira yang mendengar suara anak kecil di sampingnya pun menoleh dan agak terkejut karena tiba-tiba Lili berada di sampingnya. "Mantu sayang kapan di sini nya?" Tanya balik Moma Adira sebab tadi sebelum makan sore Arkan bilang Lili sedang tidur di ruang tamu dan susah di bangun kan, tapi kenapa sekarang bocah itu ada di sini?

"Tadi, tadi Lili dengar Arkan marah-marah jadi Lili ke bangun tapi gak langsung bangun bibi Moma." Ujar Lili menjelaskan bahwa sebenarnya dia sudah bangun sejak beberapa menit lalu namun karena nyawanya belum terkumpul jadilah Lili memutuskan untuk tiduran terlebih dahulu.

Arkan yang namanya di sebut pun menoleh dan menatap Lili tak suka. "Enak aja, aku gak marah-marah." Ujar Arkan ketus lalu kembali memakan buahnya.

Lili mengabaikan ucapan Arkan, gadis itu memilih untuk kembali ke ruang tamu karena di sana masih banyak kue kering yang belum ia habiskan. Arkan yang melihat Lili pergi pun memilih untuk menyusulnya Arkan takut tugas kelompoknya di hancurkan Lili.

Bisa Arkan lihat Lili sedang asik duduk dengan kue kering di tangannya tumben diem aja ujar Arkan bingung melihat tingkah Lili yang lebih kalem dari sebelumnya. "Kamu kenapa?" Tanya Arkan sambil duduk di samping gadis kecil itu.

Lili menoleh lalu menyandarkan kepalanya di bahu kecil Arkan. "Kenapa?" Tanya Arkan lagi.

"Lili bingung." Jawab Lili seadanya lalu matanya kembali menatap TV yang sedang menayangkan kartun si spons kuning.

Arkan ikut menatap TV apanya yang di bingungin? Tanya Arkan dalam hati, kenapa Lili bingung kan itu cuma kartun. "Kamu bingung sama kartun?" Tanya Arkan mencoba mengerti isi pikiran Lili, Lili hanya mengangguk sebagai jawaban dan kembali menggigit kue kering nya.

"Kenapa bingung nya?" Tanya Arkan dengan sabar.

"Lili bingung aja, kenapa di dalam air ada airnya? Terus kenapa di air bisa kebakaran? Kan udah ada di air." Ujar Lili menjelaskan kebingungannya. Arkan langsung menatap datar Lili, sudah berusaha sangat sabar tapi Lili hanya melontarkan pertanyaan konyol.

"Kamu tanya aja sama yang buat kenapa bisa kaya gitu." Ujar Arkan ketus sambil menunjuk TV menggunakan dagu.

"Aka! Dewa Neptunus emangnya ada? Terus dia di mana? Di langit atau di laut?" Tanya Lili menatap wajah Arkan antusias.

Arkan menjauhkan wajah antusias itu dari pandangannya, sudah cukup kesabarannya sudah habis menghadapi bocil kematian satu ini. "Gak tau ah!" Ujar Arkan kesal lalu beranjak pergi meninggalkan Lili yang sedang menatap Arkan dengan wajah polosnya.

Lili Si Bocil《On Going》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang