14. Arana marah?🧀

2K 178 21
                                    

Hallo hallo Liflens, apa kabar kalian? Baik selalu okey? So dari pada banyak cincong mending langsung aja kita masuk ke cerita nya. Tapi sebelum itu, jangan lupa klik vote, komen, dan follow bagi yang belum🤣 jangan jadi pembaca goib ya onty ku👻 cuss selamat membaca kalian...

Let's read!
___

Menurut kalian apa yang membuat hari Rabu indah? Menurut Lili, hari Rabu indah karena cuaca nya. Biasa nya hari Rabu itu sangat hangat dan menambah ke ceriaan Lili, seperti sekarang Lili sedang tertawa ria bersama teman-teman nya di taman belakang rumah Lili, namun ke bahagian nya hilang saat Jordy membuat dia dan Uky kesal.

"Jo! Kamu mau pesan mie lagi? Buna bilang jangan makan mie terus! Nanti sakit, kalau sakit siapa yang rawat? Kita gak lagi main dokter-dokteran Jo!" Gerutu gadis kecil itu sambil berkacak pinggang.

Persis seperti ibu-ibu yang sedang memarahi anak nya, Lili berkacak pinggang dengan wajah yang di tekuk. Ia bosan memasakan mie untuk Jordy, padahal di restoran nya itu tidak hanya mie tapi Jordy terus saja memesan mie. Ya, betul sekali Lili dan teman-teman nya sedang bermain masak-masakan dengan Lili sebagai juru masak nya, dan Jordy pembelinya, sedang kan yang lain berperan sebagai karyawan dalam restoran.

Uky membanting kain yang sedari tadi ia pegang. "Bosen aku! Kamu jangan pesan mie mulu dong, Lili kan jualan yang lain. Jangan mie mulu di pesan, kamu kira aku gak geli bawa cacing-cacingan nya? Aku geli tau!" Ujar Uky sambil bergidik mengingat mie yang di jual Lili adalah cacing-cacingan mainan, biar pun mainan Uky tetap saja geli! Apa lagi Lili selalu menyuruh nya untuk membawa pesanan Jordy.

Jordy cemberut karena teman-teman nya memarahi nya, perkara ia selalu memesan mie. Padahal kan suka-suka dia, karena pembeli adalah raja. "Kenapa sih? Suka-suka aku, pembeli itu raja! Kalian harus layanin aku dong." Ujar Jordy yang tak mau kalah, apa sih salah nya makan mie? Lagian kan cuma bohongan.

Lili mengambil papan menu yang sudah di buatkan buna nya. "Baca Jo! Di sana ada banyak, Jo ngerti Lili dong! Lili bosan masak nya." Ujar Lili menyodorkan papan menu ke Jordy.

Jordy menerima papan menu itu tapi anak laki-laki itu tidak membaca nya. "Tapi aku mau mie." Ujar Jordy sambil memeluk papan menu itu.

Lili menggeleng kan kepala nya. "Gak! Kasihan Uky, dia ke gelian bawa mie nya." Ujar Lili sambil menunjuk Uky yang sedari tadi cemberut.

Januar menghela napas nya, teman-teman nya kalau tidak ribut ya rusuh. Dia sendiri bingung kenapa bisa berteman dengan mereka? Perdebatan mereka tidak berfaedah, hanya karena mie saja ribut. "Kalau kalian berantem terus mending kita bubar." Celetuk Januar membuat Jordy menggeleng, tidak! Ia tidak setuju kalau bubar.

"Gak! Aku gak mau bubar, yaudah aku ngalah. Aku pesan roti goreng, sama es krim." Ujar Jordy mengalah, setelah membaca beberapa menu Jordy memilih untuk mengganti pesanan nya, dari pada di bubarkan lebih baik mengalah.

Lili dan Uky langsung tersenyum mendengar itu. "Okey! Tuan Jo, anda boleh duduk." Ujar Uky mempersilahkan Jordy untuk duduk.

"Lili masak dulu ya tuan Jo terhormat." Ujar Lili kembali duduk di dapur mainan nya.

Januar memutar bola matanya, malas sekali melihat teman-teman nya yang aneh itu. "Gitu kek dari tadi." Gumam Januar membuat Ivan dan Ellza tertawa.

Di antara mereka bertujuh Januar lah yang paling dewasa, walau kadang omongan anak laki-laki itu sedikit melenceng tapi Januar lah yang paling bisa memisahkan perdebatan antara Lili, Uky, dan Jordy. Sedang kan Ella dan Ellza mereka berdua lebih sering diam dan jarang bersuara, mereka berdua hanya ikut-ikut saja dan menurut apapun mau nya Lili.

Lili Si Bocil《On Going》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang