22. Sisi lain Ara?🧀🧀

2K 176 22
                                    

Hai semuaaaa!! Gimana kabar kalian? Aku harap kalian selalu sehat dan bahagia😋 ini kan yang kalian tunggu²? Kalau gitu jangan lupa untuk vote dan komen yang banyak agar cerita ini semakin di kenal dan Lil semakin maju🎉🎉🎉 salam hangat buat kalian semuaa, semoga suka sama part ini...

Let's read!!
___

Gadis kecil dengan gaun selutut berwarna putih sedang berjalan dengan riang mengitari taman, tangan kecil nya menggenggam beberapa tangkai bunga segar yang ia ambil dari halaman rumah nya. Rambut gadis kecil itu di biar kan terurai dengan senyuman yang selalu menghiasi wajah imut nya. Dia Lili gadis kecil yang selalu siap dengan hari-hari nya.

Taman tampak sepi hanya Lili dan beberapa orang pengurus taman yang ada di sana. Teman-teman Lili sudah mulai memasuki sekolah karena memang mereka lebih tua satu tahun di banding Lili, sedangkan Jordy. Anak laki-laki itu pergi bersama orang tua nya untuk beberapa hari jadi lah Lili hanya bermain di taman sendiri.

Seorang pria paruh baya dengan sapu lidi di tangan nya menghampiri Lili yang sedang duduk di dekat perosotan dengan beberapa tangkai bunga yang di susun sejajar di tanah. "Adek manis ngapain di sini?" Tanya pria paruh baya itu, panggil saja pak Yayan pria paruh baya itu sudah menjadi tukang sapu taman dari 5 tahun lalu. Orang nya baik dan ramah, Lili sering sekali mendapatkan sapaan hangat dari pria itu.

Lili menoleh dan tersenyum saat melihat pak Yayan yang sedang berdiri di samping nya. "Hallo pak! Lili lagi mau main masak-masakan sama bunga ini." Ujar Lili sambil menunjuk bunga bunga yang sudah ia susun di tanah.

"Teman-teman dek Lili kemana? Kok dek Lili sendiri?" Tanya pak Yayan yang melihat Lili sendirian di taman, biasanya jam segini anak-anak itu bermain bersama tapi sekarang hanya Lili saja yang bermain.

Lili melihat sekeliling, benar juga ternyata dia benar-benar sendirian. "Teman-teman Lili pada sekolah pak." Ujar Lili dengan wajah sedih nya, Lili benar-benar merasa sepi sekarang.

Pak Yayan mengangguk. "Dek Lili tidak sekolah?" Tanya pak Yayan sambil mengelus rambut Lili.

Lili menggeleng kan kepala nya. "Lili belum sekolah." Jawab Lili seadanya.

Pak Yayan tertawa kecil mendengar jawaban Lili. "Emang dek Lili umur berapa?" Tanya pak Yayan sambil membantu Lili menyiapkan mainan nya.

"Lili umur lima tahun pak."

"Berarti masih kecil ya? Masih imut imut nya." Ujar pak Yayan dengan santai nya tanpa sadar gadis kecil itu sedang menahan kesal karena pak Yayan bilang diri nya masih kecil.

"Lili udah besar pak!" Ujar Lili dengan wajah kesal dan bibir yang mengerucut membuat pak Yayan tertawa lepas.

"Iya deh udah besar!" Ujar pak Yayan setelah meredakan tawa nya.

Pak Yayan menghela napas, dia harus meninggalkan Lili karena pekerjaan nya masih banyak padahal dia ingin sekali bermain dengan gadis kecil itu. "Dek, bapak tinggal dulu ya? Bapak masih ada kerjaan. Dek Lili hati-hati main nya." Ujar pak Yayan dan di balas dengan angguk antusias dari Lili.

"Semangat ya pak Yayan!!" Teriak Lili memberi semangat pak Yayan dengan senyuman manis nya.

Pak Yayan pun meninggalkan gadis kecil itu sendirian, Lili menatap bunga bunga nya yang sudah siap di main kan. "Yang jadi pelanggan nya siapa?" Tanya Lili menatap sekitarnya yang tampak sepi, Lili sedih tidak ada teman. Namun sebuah ide terlintas di otak nya, "apa Lili ke rumah pak haji aja ya?" Tanyanya ke diri sendiri.

Tanpa pikir panjang gadis kecil itu merapihkan bunga bunga nya dan bergegas ke rumah pak haji. "Lili ingat kalau Lili masih ada teman." Gumam nya tersenyum senang.

Lili Si Bocil《On Going》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang