31. Batal Pergi?! 🚙🧀

862 94 15
                                    

Helloww Liflens, kembali lagi dengan Lili si bocil!! Yeayy, heum🤔 kira-kira nih di chapter kali ini Lili mau ngapain ya?? Dari pada penasaran mending kalian vote dulu cerita ini, dengan vote kalian bisa buat cerita ini terus berlanjut loh😉 gunakan juga kolam komentar untuk membagikan kritik dan saran. Jangan ragu untuk memberi komentar kalian di setiap chapter Lili ya, ayo tunjuk wujud kalian biar gak jadi sider👻 kalo kalian jadi sider, Lili gak bakal tau nih siapa aja yang nungguin Lili! Yuks buruan di vote sebelum jiwa siderr kalian melekat selama nya👻 buat yang udah vote terimakasih banyak😉 buat yang belum di tunggu vote kalian ya...

Let's read!!
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

Suara bising terdengar dari lantai bawah membuat seorang gadis kecil yang masih terlelap di kamar nya sedikit terganggu, perlahan mata indah milik Lili pun terbuka, ya. Gadis kecil itu adalah Lili dan hal pertama yang ia lihat adalah Arkan?! Tunggu, Arkan? Lili berulang kali menggosok matanya untuk memastikan apakah ia salah lihat atau tidak.

Arkan yang melihat itu langsung menahan tangan kecil Lili agar berhenti menggosok matanya. "Kenapa kamu gosok gosok mata? Mata kamu gatel?" Tanya Arkan sambil memeriksa mata Lili yang sedikit merah karena di gosok terlalu kuat.

Lili menggeleng kan kepalanya. "Enggak, Lili gosok mata karena Lili takut salah lihat." Lili bangkit dan duduk tegak di tempat tidurnya.

Arkan mengernyitkan dahi nya. "Salah lihat?" Arkan mencoba memastikan apa yang baru saja Lili ucapkan.

Gadis kecil itu mengangguk antusias. "Iya salah lihat, Lili kira tadi Lili mimpi karena lihat Arkan ada di kamar Lili." Ujar Lili menjelaskan, mendengar itu Arkan jadi tertawa.

"Ada ada aja kamu, yaudah mending sekarang kamu mandi di bawah udah ada moma lagi nunggu." Setelah mengatakan itu Arkan mengelus rambut Lili dan keluar dari kamar gadis kecil itu.

Lili langsung bergegas mandi dan merapihkan tempat tidurnya, setelah selesai merapihkan tempat tidurnya pintu kamar Lili di ketuk dan di buka oleh buna Yuka.

"Selamat pagi sayangnya buna, mau buna bantu rapihin rambut nya gak?" Buna Yuka menghampiri anak nya.

Lili mengangguk antusias. "Mau buna! Lili hari ini mau di ikat dua!!" Dengan antusias gadis kecil itu mengambil sisir dan ikat rambut nya.

Buna Yuka mengambil sisir itu dan mulai menata rambut Lili, setelah selesai mengikat rambut Lili buna Yuka memakai kan bedak ke wajah Lili. "Cantik nya!" Buna Yuka tidak bisa berhenti tersenyum melihat penampilan anaknya, "Sudah siap, ayo kita ke bawah! Lili sudah di tunggu moma Adira, loh!" Buna Yuka mengulur kan tangannya.

Lili menerima uluran tangan buna Yuka dan menggenggam erat tangan buna nya. "Ayo! Lili juga ingin bertemu Aka." Ujar gadis kecil itu dengan wajah yang sangat ceria.

Saat akan menuruni anak tangga, Lili melihat Arkan sedang mengobrol bersama moma Adira dan ayah Tama. Dengan wajah riang gadis kecil itu melepaskan genggaman nya dengan buna Yuka dan berlari menuruni tangga, buna Yuka yang melihat Lili berlari pun terkejut dan dengan spontan berteriak.

"Lili!! Jangan lari-larian sayang!!" Teriakan buna Yuka sukses membuat moma Adira, Arkan, dan ayah Tama terkejut dan menoleh ke arah Lili yang sedang berlarian di tangga.

Arkan langsung berlari menghampiri Lili karena takut gadis kecil itu akan terjatuh. Lili yang melihat Arkan pun menambah kecepatan berlari nya dan begitu sampai di anak tangga terakhir Lili melompat ke pelukan Arkan, Arkan dengan sigap membawa Lili ke dalam pelukannya. Semua nya langsung menghela napas lega begitu Lili selamat dalam pelukan Arkan, buna Yuka langsung mengucapkan kalimat syukur karena putri kecilnya tidak terluka sama sekali.

Lili Si Bocil《On Going》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang