Hai semuaaaa wowowowo gimana kabar kalian? Baik?? Syukur lah kalau kabar kalian baik, selalu jaga kesehatan okey? Eum dari pada banyak cincong mending langsung di vote aja sebelum baca jangan lupa juga tinggalkan jejak komen okey? Selamat membaca Liflens...
Let's read!!
___Setelah menjalankan liburan panjang semua human kembali menjalankan tugas nya masing-masing, contoh saja Arkan setelah selesai liburan Arkan kembali ke sekolah nya beda nya sekarang Arkan sudah SMP. Lili melihat Arkan dari atas sampai bawah, seragam putih biru yang melekat di tubuh Arkan membuat Lili berdecak kagum bagaimana tidak kagum? Ketampanan seorang Arkan bertambah saat mengenakan seragam putih biru nya.
"Aka ganteng sekali." Celetuk gadis kecil itu sambil mengitari tubuh Arkan.
Arkan memutar bola mata nya malas. "Aku tau aku ganteng jadi gak usah segitu nya." Ujar Arkan yang jengah karena Lili terus mengitari tubuh nya.
"Aka udah SMP aja, Lili kapan SMP?" Tanya Lili dengan wajah sedihnya, Lili sudah tidak sabar ingin mengenakan seragam seperti Arkan.
"Makanya jangan bocil terus." Remeh anak laki-laki itu.
"Lili bukan bocil!!" Teriak Lili yang tidak terima di katai bocil.
Arkan menjulurkan lidah nya. "Kalau bukan bocil terus apa?" Tanya Arkan dengan wajah menjengkelkan.
Lili yang kesal terus di ledek pun mencubit keras tangan Arkan. "Rasain! Makanya jangan nakal." Ujar Lili setelah mencubit keras tangan Arkan.
Arkan meringis kecil karena di cubit Lili. "Main tangan gak seru." Ujar Arkan lalu langsung meninggalkan Lili dan pergi ke meja makan untuk sarapan pagi, hari sudah semakin siang ia tidak mau terlambat di hari pertama nya.
Lili yang di tinggal begitu saja berdecak kesal. "Aka! Kok tinggal Lili?!" Teriak Lili yang kesal karena Arkan meninggalkan nya.
"Aku mau sarapan nanti telat!!" Teriak Arkan dari meja makan.
Lili langsung menyusul Arkan ke meja makan, Lili juga merasa lapar karena sedari tadi gadis kecil itu belum makan apapun. Lili sengaja bangun pagi-pagi agar bisa ikut mengantarkan Arkan ke sekolah baru nya, Lili juga ingin tau seperti apa sih suasana di sana dan itu lah yang membuat Lili datang pagi-pagi ke rumah Arkan.
Arkan cukup terkejut ketika melihat Lili sudah ada di rumah nya, bagaimana tidak? Gadis kecil itu sudah mengetuk pintu rumah nya tepat pukul setengah enam dan dengan santai nya Lili bilang mau mengantar nya ke sekolah. Hello! Di mana ada orang ke sekolah pagi-pagi sekali? Gadis kecil itu benar-benar ajaib Arkan akui itu.
Moma Adira yang sedang menyiapkan sarapan pun terkejut dengan kehadiran Lili di sini. "Loh? Kamu kapan ke sini nya mantu?" Tanya Moma Adira menatap Lili dari atas sampai bawah, penampilan gadis kecil itu selalu menggemaskan membuat Moma Adira berdecak kagum.
"Jam setengah enam." Jawaban Arkan membuat Moma Adira membulatkan matanya terkejut.
"Kok kamu gak kasih tau Moma?" Tanya Moma Adira menatap datar putra nya.
"Arkan ngantuk jadi gak kepikiran." Ujarnya santai lalu memberikan roti berisi selai keju ke Lili
Sedangkan yang di jadikan topik pembicaraan hanya diam sambil mengunyah roti yang Arkan beri kan, Moma Adira menggeleng kan kepala nya saat tau Lili sudah berada di rumah nya sejak pukul setengah enam pagi. Sebenarnya Lili ini tidur jam berapa sih? Bisa gitu bangun pagi sedangkan Moma Adira yang sangat ingin bangun pagi harus memasang segala jenis alarm tapi tetap saja tidak bisa bangun sepagi Lili.
"Lili di bangunin buna ya sampai bisa bangun sepagi itu?" Tanya Moma Adira sambil menyerahkan segelas susu hangat untuk Lili.
Lili menggeleng kan kepala nya. "Lili bangun sendiri Moma." Jawab Lili seadanya, Moma Adira kembali terkejut mendengar itu sambil berdecak kagum. Lili ini definisi mantu idaman, tidak perlu di ragukan lagi kalau Arkan nikah sama Lili karena Lili bisa bangun pagi pikir Moma Adira yang merasa aman jika nanti anak nya menikah dengan Lili.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lili Si Bocil《On Going》
Comédie📌Mohon di follow jika suka dengan karya nya {DI LARANG MENGCOPY ATAU PLAGIAT! HARGAI AUTHOR NYA YANG SUDAH BERSUSAH PAYAH MEMBUAT NYA, DAN JANGAN SEENAK JIDAT COPY CERITANYA MIKIR ALUR SUSAH LOH} [CERITANYA MASIH BERANTAKAN DAN KURANG NYAMBUNG, HAR...