Helloww Liflens, gimana kabar kalian? Semoga selalu dalam keadaan baik dan bahagia ya Liflens. Oh ya gimana liburan kalian? Seru gak? Apa aja nih yang bikin kalian senang di liburan kalian kalo Lili si senang karena bisa rebahan ya ehehehe, oh iya Liflens yang masih sekolah sudah pada masuk kan sekolahnya? Semangat buat beraktivitas ya Liflens, sebelum lanjut baca ayo dong di vote chapter kali ini dan jangan lupa tinggalkan komentar atau pendapat kalian agar cerita ini bisa terus berkembang xixi. Terimakasih buat yang sudah vote dan buat yang belum segera ya? Jangan sampai kalian jadi sider, oke?!! Kalo jadi sider nanti tidur nya di temenin kuyang hihh seremm...
Let's read!!
▪︎▪︎▪︎▪︎Di sebuah rumah khas betawi terlihat tujuh anak kecil sedang bermain di halaman rumah khas betawi milik Pak haji, siapa lagi kalau bukan Lili dan teman-temannya. Siang ini tepat pukul 12.15 Lili dan teman-temannya bermain di rumah Pak haji, sesuai dengan janji yang mereka ucapkan tempo hari bahwa mereka akan bermain dan mengunjungi rumah Pak haji.
"Eh? Kalian pada suka baca buku gak?" Tanya Pak haji sambil menggoyangkan gelas kopi nya.
Lili yang sedang sibuk menggunting daun pun langsung menatap wajah Pak haji. "Kenapa Pak haji tiba-tiba tanya gitu?" Mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Lili membuat Pak haji mendengus kesal.
"Emang nya salah kalo gua tanya kaya gitu??" Ujar Pak haji sedikit ketus.
Lili mendelik tak suka. "Kok Pak haji marahin Lili? Lili kan cuma tanya aja Pak." Ujar Lili dengan wajah yang memerah menahan kesal.
"Yaudah, lagian kan gua cuma jawab pertanyaan lu doang!" Ujar Pak haji yang tak mau mengalah.
Uky yang kesal mendengar perdebatan antara Lili dan Pak haji pun melempar dengan kencang bola yang ia pegang. "Udah! Kalau debat mulu kita gak main-main Lili." Ujar Uky membuat Pak haji dan Lili terdiam.
"Lagian kenapa Pak haji tiba-tiba bahas buku?" Pertanyaan polos itu keluar dari mulut Jordy membuat Uky menatap bocah laki-laki itu dengan tatapan tajam.
Pak haji menaruh gelas kopi nya. "Gua kemarin dapet buku cerita gitu dari temen, dari pada cuma jadi sampah di rumah gua mau bagi kalian aja." Ujar Pak haji dengan santai nya.
Mata Lili langsung membulat. "Pak haji serius mau bagi kita buku cerita? Lili mau Pak, Lili mau banget buku cerita." Pak haji langsung tertawa mendengar ke antusiasan gadis kecil itu.
"Yaudah gua ambil dulu, Van. Lu bantuin gua angkat buku buku nya ya?" Ivan hanya mengangguk dan mengikuti langkah Pak haji dari belakang.
Jordy menatap Pak haji dan Ivan yang mulai menghilang dari balik pintu. "Kira-kira bukunya tentang apa ya? Putri dan pangeran atau tentang monster??" Pertanyaan Jordy membuat Lili semakin bersemangat.
"Kalau ada cerita monster Lili mau baca paling pertama!!" Gadis kecil itu mengangkat tangan nya sambil melompat senang.
Januar berdecak kesal mendengar suara cempreng Lili. "Jangan teriak Li, berisik tau." Ujar Januar membuat Lili terdiam.
"Maaf ya Nu, Lili terlalu senang soalnya." Januar hanya mengangguk kan kepala nya.
Beberapa menit kemudian Pak haji dan Ivan datang dengan beberapa kotak di tangan mereka, Pak haji menaruh kotak yang ia pegang di atas karpet yang menjadi alas bermain Lili dan teman-temannya.
Ivan membantu Pak haji menaruh dan merapihkan kotak kotak itu. "Ini buku nya." Ujar Ivan sambil menunjuk kotak kotak yang telah tersusun rapih.
"Kalo mau di buka harus hati-hati soalnya berdebu." Ujar Pak haji membuat anak-anak kecil itu mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lili Si Bocil《On Going》
Comédie📌Mohon di follow jika suka dengan karya nya {DI LARANG MENGCOPY ATAU PLAGIAT! HARGAI AUTHOR NYA YANG SUDAH BERSUSAH PAYAH MEMBUAT NYA, DAN JANGAN SEENAK JIDAT COPY CERITANYA MIKIR ALUR SUSAH LOH} [CERITANYA MASIH BERANTAKAN DAN KURANG NYAMBUNG, HAR...