#2✓

397 34 8
                                    

Pagi harinya semua ejen pusat berkumpul dan menyantap sarapan dengan gelak tawa, tapi seketika mereka hening saat para ejen cabang memasuki ruang makan.

"Ck, tak sedap hati aku tengok diorang ni." ucap Khai dengan wajah masam.

"Kenapa?" tanya Mika, sangat jarang melihat Khai yang marah seperti itu.

"Tu..budak TEKNO tu, robot dia rusak kan Aro." jawab Khai sambil mengepalkan tangannya.

"Kasihannye, awak dah perbaiki?" tanya Iman.

"Belum, nantilah masa kelas TEKNO mule, aku perbaiki Aro." jawab Khai.

"Sebelum ni, aku pun ada rusakkan gejet kau tukan, hehe. Sorry." ucap Sam sambil mengusap tengkuknya.

"Tak pe, apa yang kau buat haritu tak seteruk die ni."

Khai tidak bisa menyembunyikan amarahnya dan menatap tajam ke arah ejen cabang yang duduk berseberangan dengan mereka.

"Sapa nama budak tu?" tanya Roza.

"Entah, tak tapi ingat, tak penting pulak tu." jawab Jet seadanya.

"Ish, aku tanya betul-betul la." marah Roza sambil memukul belakang Jet.

"AW, betul la, kita orang mana ade cakap banyak dengan diorang tu, sibuk ngan gejet masing-masing." jelas Jet sambil menggeser duduknya agar menjauh sedikit dari Roza.

"Tu ha, budak berobot anjing tu, nama die..."

"Rully," potong Alena, Khai menoleh ke belakang nya.

Teman-temannya juga ikut menatap Alena, yang entah sejak kapan berada di dekat mereka dan mendengar semua pembicaraan mereka.

"Robot anjing dia memang nakal, sepatu ku aja dia gigitin sampai rusak, memang anjing." curhat Alena.

"Kenapa kau tak join kawan kau tu?" tegur Rudy sambil menatap sinis.

"Oh, maaf. Aku ganggu ya."

Menyadari aura sekitar yang tidak menyambut kedatangannya Alena segera menjauh dan duduk di tempat yang kosong, benar-benar kosong kerena hanya dia yang duduk di sana.

"Ape la kau ni, Rudy. Alena tu budak baik la." tegur Moon.

"Mana la baik sangat, dia tu sama sahaje dengan geng die." sahut Rudy.

"Gak, dia beda." balas Rizka cepat.

"Korang dah bekawan ke ngan ejen perempuan tu?" tanya Ali penasaran sebab mereka saja tidak dekat dengan ejen lelaki dari cabang.

"Tak, kita orang suke ngan Alena je, yang lain tu tak baik, dia orang tu selalu bully Alena tau." jelas Roza.

"Iye?" tanya Jet tidak percaya.

"Ho'oh, kasihan Alena, pagi tadi saya nak teman kan dia pergi mandi, tapi Helen panggil die sabab suruh rapikan katil dia." ucap Iman.

"Cis, tak baik la budak-budak cabang ni." geram Mika memukul meja.

"Biar la tu, diorang cuma nak guna arena kan, tak payah ikut campur, nanti kena dendo macam semalam." nasehat Chris.

"Kau ni, takut sangat pasal kena denda." cibir Mika.

"Mestila, nanti dikeluarkan dari MATA, macam mana?" sahut Chris.

"Dah la tu, Jom pegi bilik teras, kelas dah nak mule." ajak Iman menghentikan perdebatan teman-temannya.

Mika dan Rizka mengikuti Iman menuju ruang KOMBAT begitu juga dengan teman-temannya yang lain, mereka juga pergi ke ruang teras masing-masing.

Chris yang baru datang dan masih berdiri di pintu masuk, tiba-tiba bahunya di tabrak dengan keras dari belakang yang hampir membuat dia jatuh tersungkur ke depan.

Misi Gabungan (Dua)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang