Lima hari telah berlalu, semua mentor mengumumkan akan memulai pertarungan per tim, ejen muda tentu saja bersemangat, sebab mereka sudah menantikannya.
"Latihan hari ni, korang akan di bagi menjadi dua tim yaitu tim bertahan dan tim penyerang, tugas korang ialah menawan capture point selama mungkin sampai waktu yang di tentukan." jelas ejen Leon.
"Tim cawangan 2 melawan tim inti," ucap ejen Dennis.
"Kita orang nak tengok sejauh mana perkembangan korang semua," ucap ejen Carl menambahi.
"Tes power ngan diorang, aku dah tak sabar la." ucap Jet semangat.
"Jangan gembira sangat, diorang ni dah banyak belawan dengan ejen kat cawangan lain dan selalu menang tau." tegur ejen Bakar.
"Jangan cakap macam tu ejen Bakar, kau buat anak murid kau tu takut la, latihan belum di mulakan lagi." ucap ejen Carl tersenyum mengejek.
"Jangan risau, Carl. Diorang ni dah banyak belawan ngan musuh, tak kan sebab budak cawangan 2 je diorang ni takut, tak mungkin la, musuh-musuh yang diorang lawan lagi seram tau." jelas ejen Bakar.
Membuat senyum di wajah ejen Carl hilang dan berganti dengan raut wajah kesal, tapi ejen Bakar tidak peduli, karena dia yang memulai lebih dulu.
Kesalahan besar membanggakan anak muridnya di depan ejen Bakar yang juga tidak mau kalah.
"Masing-masing perwakilan maju!" perintah ejen Karya.
Alicia di tunjuk oleh teman-temannya sebagai perwakilan sedangkan Killian maju secara sukarela.
"Kita tentu kan guna koin, oke." ucap ejen Cherry seraya melontarkan koin.
Saat koin berhasil ditangkap, Alicia memilih ekor sedangkan Killian memilih kepala, pilihan yang benar adalah kepala dan dengan ini tim cabang bertugas sebagai tim bertahan, ejen inti sebagai penyerang.
"Kau buat trik kan," tuduh ejen Karya.
"Ape ni, Karya. Awak tuduh saye buat curang ke." ucap ejen Cherry histeris.
Tapi sedetik kemudia dia tersenyum iblis sambil memainkan koin disela-sela jarinya, terlihat bahwa kedua sisi koin sama-sama kepala.
"Tim bertahan selalu diuntungkan," bisiknya.
"Hehh, permainan yang bagus." puji ejen Karya.
"Bersedia tuk kalah Karya," ucap ejen Cherry.
Setelah menentukan peran tim, semua ejen diperintahkan untuk pergi ke arena, dengan tim bertahan yang memulai lebih dulu, setelah mereka mendapatkan capture point, sekarang tugas tim penyerang yang merebutnya.
"Andy, kau pergi awasi dari jauh, kalau kau ada jumpa ejen inti, tembak diorang!" perintah Killian.
"Baik, akan aku tewaskan diorang semua." sahut Andy seraya memasuki rimbunan pohon untuk mencari posisi tempat menembak.
"Korang dah kaji pasal budak pusat tu ke?" tanya Arif.
"Semasa latihan, aku dah kaji banyak tentang budak KOMBAT tu." sahut Alan.
"Tak payah kaji pun, diorang tu memang lemah." ucap Rully.
"Ejen INVISO diorang pun tak hebat sangat," ucap Helen.
"Rina, sembunyi kat balik pohon tu, bila diorang datang, serang dari belakang!" perintah Killian.
"Baik!" sahut Rina.
"Isna dan Lusy, jage kat tengah ni!" ucap Killian lagi.
Isna dan Lusy segera berdiri di inti capture point.