Untuk menghentikan pergerakan mereka King melepaskan tembakan peringatan yang membuat ejen pusat terdiam dan menoleh kearahnya.
"Alena?!" panik Rizka.
"Korang letak semua gejet tu, kalau tak, aku tembak budak perempuan ni!" ancam King.
Mereka hanya bisa menurut dan menghentikan penyerangan mereka terhadap bawahan King.
"Alena, apa lagi awak tunggu ni, tembak la budak-budak cabang tu, diorang dah bully kau kan," ucap King.
"Ya mereka memang udah bully aku, tapi.."
Alena menggantung kalimatnya dan menendang tangan King hingga membuat pistol King terlempar.
"Aku gak mau ngelakuin hal yang sama kaya kamu," ucap Alena sambil mengarahkan pistolnya kepada King.
"Kau nak bernasib sama ke ngan adik aku?" ucap King.
"Adik kamu, siapa tadi namanya, oh iya. Amelia yang mati bunuh diri di depan semua ejen, aku tau tentang dia karena ada banyak rekaman yang sudah aku tonton, kamu tau gak seperti apa Adik mu di akademi?"
Pertanyaan Alena membuat bingung semua orang, King melihat pandangan semua orang sadar kalau Alena hanya menggertak nya.
"Kebohongan apa yang nak kau katakan," tantang King.
"Kamu tau, selama di akademi Amelia sudah membuat satu ejen berbakat aku lupa namanya, tapi di teras INVISO. Dia di pindahkan ke bagian penyelidikan sebab gagal dalam misi, padahal yang mengacaukan misi adalah Amelia." jelas Alena.
"Bohong!" bentak King.
"Amelia memang ejen NEURO berbakat, tapi dia tidak pintar mengarahkan timnya, dia selalu memberikan perintah yang tidak matang, dan ejen INVISO menyadari hal itu, jadi dia menegur Amelia untuk berhenti memberikan arahan yang tidak jelas dan beresiko tinggi, tapi Amelia yang hebat tidak mau mendengar kan sarannya, lalu saat mereka menjalankan misi lagi, dia membuat satu anggotanya tertangkap, tapi dia melimpah semua kesalahan kepada si INVISO."
"Jahat nye," komentar Moon.
"Iya, dia memang jahat, pujian para ejen mentor dan senior membuat dia besar kepala, lalu alasan kenapa Alan melakukan pelecehan kepada Amelia, disebab kan oleh kebodohan Amelia sendiri."
"Cukup, jangan kau lanjutkan kebohongan kau tu!" marah King.
"Amelia tidak suka jika ada ejen lain yang mendapat pujian, jadi saat ejen mentor memuji teras KOMBAT sebab prestasi yang mereka dapat, Amelia mencari-cari kesalahan ejen KOMBAT dan melaporkan nya kepada mentor, tapi sebenarnya itu hanya karangan Amelia, dia mengatakan kalau ejen KOMBAT telah melecehkannya, Alan dan yang lain memanggil Amelia untuk membuat dia minta maaf, tapi Amelia justru mengancam mereka, karena Alan terkenal gampang marah, jadinya dia melakukan hal yang tidak seharusnya dia lakukan."
Alena menjeda kalimatnya untuk menarik napas.
"Huuf, panjang banget aku ngomong nya, kalian pasti capek ya dengarnya, padahal singkatnya sih, si Amelia itu bukan budak baik." ucap Alena.
"Tarik balek ucapan kau tu," marah King.
Tepat saat King ingin menembak Alena, Alena sudah lebih dulu menembaknya tepat di dada.
"Kalau ambulan datang tepat waktu, kamu pasti selamat." ucap Alena.
Dia mengarahkan pistolnya kepada bawahan King yang masih tersisa mereka segera melemparkan senjata dan meletakkan tangan di atas kepala.
Setelah semua penjahat berhasil di tangkap dan ejen cabang segera mendapatkan rawatan, Alena menatap datar ketiga ejen NEURO yang di bawa masuk ke dalam ambulan.