Keesokan harinya, para ejen menjalankan kelas seperti biasa lalu setelah kelas berakhir mereka bebas beraktivitas, tapi ejen KOMBAT wanita memilih berdiam diri di ruangan KOMBAT, untuk menghindari Alena.
"Huuuf, gw gak tahan lagi. Gw pengen ngajak dia ngobrol kaya biasa." ucap Rizka sambil membaringkan kepalanya di atas tangan yang terlipat diatas meja.
"Saya pun, tak tahan tengok dia sorang-sorang je tak de kawan." ucap Iman lesu.
"Ck, kenapa la ada peraturan macam tu." omel Mika.
Tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan masuklah ejen-ejen dari cabang dua.
"Alah, korang pun ada kat sini." sapa Ryan ramah.
"Cih, korang. jom la belah." ajak Mika.
Iman dan Rizka bangkit dari tempat duduk dan mengekor dibelakang Mika menuju pintu keluar.
"Tunggu la dulu, mana korang nak pegi ni, terburu-buru betul." cegah Alan sambil menahan kedua bahu Mika.
"Cis, lepas!!" bentak Mika sambil menepis kasar tangan Alan.
"Ow, jangan la marah, kita orang nak bekawan je." ucap Ryan.
"Gak Sudi gw temanan sama sampah model kalian." sahut Rizka.
"Ke tepi, kita orang nak keluar!" perintah Iman dengan tatapan tajamnya.
"Wihh, garang nye." komentar Ken.
Alan bertukar pandang dengan Ken dan Ryan, seperti mengerti apa yang Alan maksud Ken dan Ryan segera berjalan kearah samping kiri dan kanan, mengurung ketiga wanita itu.
"Apa korang nak, hah!" marah Mika sambil mengaktifkan Mecha nya.
Rizka mengeluarkan kerambitnya dan Iman juga sedia dengan gejetnya, ketiga pria itu langsung tertawa.
"Kelakar la korang ni, korang ingat mudah ke nak kalahkan kita orang." ucap Alan di sela tawanya.
"Bukannya memang udah kalah ya." balas Rizka tersenyum mengejek.
"Korang ni mesti di bagi ajar," ucap Alan dengan suara rendah nya.
Mika melayangkan tinjunya tapi ditahan oleh Alan dengan mudah, dia juga menggunakan tangan kirinya tapi juga dapat di tahan oleh Alan.
Kedua tangan Mika kini dicengkeram kuat oleh Alan, dia mendorong Mika mundur hingga tubuh Mika menempel pada dinding.
"Kau ni tak bisa ukur kekuatan ke? dah jelas aku lagi kuat dari kau." ucap Alan tersenyum puas saat melihat Mika yang memberontak.
"Mika!"
Rizka berniat menolong Mika tapi tangannya ditahan oleh Ken, Rizka menyerang Ken dengan kerambitnya tapi Ken memutar tangan Rizka yang dipegangnya dan mengunci kebelakang.
"Argh, lepas!" Rizka berusaha berontak tapi tidak berhasil karena kuncian pada tangan kirinya sangat kuat dan menyakitkan.
"Sekarang apa kau nak buat, hah." ucap Ken tepat ditelinga Rizka tangan kirinya bergerak naik menyentuh leher dan pipi Rizka.
"Perempuan mesti dengar cakap lelaki." ucap Ken sambil memutar paksa wajah Rizka agar menoleh kearah kanan.
"Cuih, najis. Liat aja lo nanti!" ancam Rizka sambil meludahi wajah Ken yang berniat menciumnya.
Ken yang tidak suka langsung menguatkan kuncian padan tangan Rizka hingga membuatnya meringis kesakitan.
"Rizka!"
Iman melempar gejet untuk membuat Ryan menjauh dari jalannya, saat Iman berpikir dia sudah terlepas dari Ryan, gejetnya tiba-tiba tertarik kebelakang, beruntung Iman dapat menahan nya kalau tidak dia pasti akan jatuh tersungkur.