#5✓

314 30 3
                                    

Karena sudah tanggung dan tersisa dua teras lagi yang mereka belum ketahui kelemahannya, Alena pun menjawab semua pertanyaan mereka.

"Dion, macam mana nak kalahkan, semua serangan bisa dia tiru la." ucap Moon.

"Benar, yang bisa ngalahin dia itu cuman pertarungan fisik, seperti tinju, silat dan lainnya."

"Kalau macam tu, Aleks ngan Mika menang la kalau lawan dia." ucap Iman.

"Gak, soalnya Mika pake gejet, dia bisa niru serangan gejet, bentuk maupun pergerakannya, tapi yang bentuk itu sejenis senjata ya, kalau Mika pasti pergerakan gejetnya yang dia tiru, berlaku juga untuk teman INVISO kalian itu, gajet dia hampir seperti suit tempur kan."

"Ho'oh la. Ish tak boleh lawan kalau macam ni." grutu Moon.

"Rizka masih bisa lawan, tanpa gejet?"

"Oh, lawan pake silat ya. Boleh, gw juga bisa lawan tanpa bantuan gejet." ucap Rizka sambil memutar kerambitnya.

"Pelik la, macam mana dia kopi gejet Rudy guna jam?" tanya Moon bingung.

"Sebetulnya Dion punya lilin yang bisa berubah bentuk sesuai arahan jam tangannya,"

"Lilin?" Moon semakin bingung.

"Iya, lilin atau slaim yaa, soalnya dia padat sih gak lembek kaya slaim, pokoknya itu bisa berubah jadi senjata dan selalu ada di tangan Dion, kamu lihat kan sarung tangan yang dia pakai, itulah senjata dia." jelas Alena.

"Jadi, dia guna dua gejet la tu." komentar Mika.

"Yap, lalu si Nina, cambuk dia bisa memanjang dan juga dapat mengeluarkan aliran listrik, tapi hanya bisa aktif kalau kembali ke ukuran semula, selama dia memanjang aliran listrik akan mati, dan saat itulah momen yang pas buat nyerang dia, tarik cambuknya dan selesai deh."

"Eh, tak kan macam tu je?" tanya Roza.

"Benar, selama ini gak ada yang berani megang cambuk dia sebab selalu kena setrum padahal itu karena mereka menyentuh wujud normal cambuk Nina, mereka gak pernah nyentuh cambuk Nina saat memanjang."

"Ooh, macam tu rupanye." gumam Moon.

"Haa, budak lari laju tu macam mane?, Zass tak boleh kalah kan dia la." sambung Moon.

"Dia memang cepat, tapi larian dia cuman satu jalur kok, gak pernah zig zag." jelas Alena.

"Habis tu, tendangan dia pun kuat sangat." ucap Moon.

"Iya, kan sepatu dia memiliki dorongan energi yang kuat untuk memudahkan dia melompat dan menendang, tidak hanya itu langkah dia juga sangat ringan hingga membuat pergerakan dia tidak terdengar."

"Serupa macam Aleks," celetuk Mika.

"Ya, tapi teman kalian itu kan kuat, kalau si Helen ini kelemahan dia sewaktu lari, kalau dia lari kalian sandung aja pasti jatoh, lagian dia larinya lurus aja kok." jelas Alena.

"Budak hijab macam Iman tu guna gejet ape?" tanya Roza.

"Dia bisa menyamar jadi orang lain, dan juga bisa menghipnotis dengan cara menepuk bahu, jentikan jari, lalu memanggil nama kalian, kalau kalian menyahut ya kalian akan terhipnotis"

"Sekali tekena pukau, tak dapat lepas." ucap Moon yang menjadi korban.

"Macam mane nak kalah kan?" tanya Mika.

"Gampang, dia ini anaknya gak bisa bohong, makanya setiap kali menyamar jadi rekan setim kita, dia akan langsung menghipnotis agar penyamaran dia tidak ketahuan."

"Maksud kau, budak ni tak boleh berlakon ke." kaget Roza.

"Iya, karena gak bisa pura-pura, penyamaran Rina cepat banget terbongkar."

Misi Gabungan (Dua)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang