🌟11🌟

153 20 0
                                    

Nadira turun dari motor maticnya, ia baru saja selesai mengantarkan laundryan beberapa pelanggan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nadira turun dari motor maticnya, ia baru saja selesai mengantarkan laundryan beberapa pelanggan. Ia langsung mengistirahatkan tubuhnya di lantai teras sambil meluruskan kaki dan bersandar pada dinding. Rasa nikmat perlahan menjalar pada tubuhnya yang terasa lelah sampai ia perlahan memejamkan matanya.

Tak lama terdengar suara lembut seseorang mengucapkan salam membuat Nadira perlahan membuka kelopak matanya, seketika matanya langsung membulat saat melihat seseorang di hadapannya.

"Ning?Ning Ifah?" Nadira segera bangkit dari posisi duduknya.

"Ya, Allah maaf. Saya buat kamu bangun  ya," ucap Syarifah merasa bersalah.

"Ah, gak papa kok Ning. Aku gak tidur ko, cuma pejamin mata aja," jelas Nadira membuat Syarifah tersenyum lega.

"Bu Naila ada?" Tanya Syarifah.

"Ada Ning di dalam, silakan masuk Ning." Nadira membukakan pintu, lalu mempersilakan Syarifah masuk ke dalam rumahnya.

Keduanya pun melangkah masuk, Nadira langsung mempersilakan Syarifah duduk dan ia segera memanggil ibunya yang sedang berada di kamar.

Tak lama gadis itu keluar bersama sang ibu dan Syarifah pun langsung bangkit dari posisi duduknya untuk salim dengan ibu Nadira. Lalu ketiganya duduk bersama di ruang tamu.

"Ya, Allah Ning Ifah kenapa datang ke rumah ibu. Kalau butuh sesuatu kabarin Dira aja, nanti biar ibu aja yang ke rumah," ujar ibu Nadira tidak enak hati pada Syarifah.

"Jadi bu Naila keberatan ya kalau saya bertamu ke rumah?"

"Bu-bukan seperti itu Ning, saya gak enak aja Ning jauh-jauh datang kesini,"

"Ya, Allah bu Naila saya cuma dari kampung sebelah, jauh dari mananya?" balas Syarifah di selingi tawa ringan keduanya.

Seketika Nadira speechless melihat ekspresi Syarifah yang menampakkan senyuman candunya.

"Cantik luar dalam banget sih Ning Ifah, my crush tertarik juga gak ya sama dia?" Tanya Nadira dalam hati sedikit khawayir, lalu detik berikutnya ia tiba-tiba teringat dengan Arfan.

"Gue harus kabarin Arfan nih," gumam Nadira dan langsung mengetik sesuatu pada ponselnya.

"Memangnya Ning Ifah ada perlu apa ya?" Tanya ibu Nadira.

"Aku kesini mau pesan kue buat hari minggu bu, bisa gak ya?" jelas Syarifah.

"Insya Allah bisa Ning."

"Alhamdulilah, umi udah takut banget kalau bu Naila udah banyak pesanan. Makanya umi suruh saya cepat-cepat datang kesini."

"Tenang Ning. Pesanan kue untuk hari minggu belum padat, kalau buat laundry baru padat Ning," sahut Nadira membuat Syarifah menoleh ke arahnya, lalu tersenyum seakan menampakkan senyuman merupakan kebiasaan gadis itu.

TWINS GUS (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang