🌟4🌟

175 25 0
                                    

Terlihat dua insan sedang mengangkut plastik belanjaan menuju motor yang terparkir di tempat parkiran pasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat dua insan sedang mengangkut plastik belanjaan menuju motor yang terparkir di tempat parkiran pasar. Pria yang mengenakan koko abu-abu serta bawahan celana hitam langsung mengaitkan semua plastik belanjaan pada motor maticnya.

"Terima kasih atas bantuannya ya mbak," ucapnya sedikit menganggukkan kepalanya pada gadis yang berada di hadapannya saat ini.

"Sama-sama Gus," balas Nadira tersenyum senang karena semesta kembali mempertemukannya dengan crushnya.

"Maaf mbak kenal saya?" Tanya Arhan yang sedikit tercengang dengan panggilan gadis itu.

"My crush gak inget udah antar gue pulang, apa wajah gue beda kalau gak pakai jilbab ya?makanya sekarang my crush gak ingat gue," batin Nadira sedikit kecewa crushnya tidak mengenali wajahnya.

Namun pertanyaan crushnya itu membuat terlintas sesuatu pada benak Nadira yang akan menjadikan situasi saat ini kesempatan emas untuknya.

"Maaf Gus sebelum aku jawab, gimana kalau kita kenalan dulu?"
Nadira mengubah bahasa gaulnya menjadi lebih sopan, sedangkan Arhan hanya menatap bingung gadis itu sebentar, lalu segera menundukkan pandangannya.

"Gus dari tadi panggil aku mbak, padahal aku lebih muda dari Gus loh," jelas Nadira yang seakan tidak terima dengan panggilan dari crushnya, walau sebenarnya ia hanya ingin sedikit memberikan informasi mengenai dirinya pada sang crush.

Baru saja Arhan ingin mengatakan sesuatu, Nadira sudah mengulurkan tangannya di hadapannya.

"Nadira Irhana dan Gus bisa panggil aku apa saja, bebas." Nadira tersenyum lebar menatap kagum crushnya yang kalau dilihat dari dekat semakin berkali-kali lipat ketampannya dan ternyata sikapnya cukup ramah tidak seperti dirinya lihat dari bawah panggung yang terkesan dingin.

Sedangkan Arhan langsung menangkup kedua tangannya, seketika Nadira sadar dari pikirannya sendiri, ia lupa kalau crushnya sangat menjaga agar tidak bersentuhan dengan lawan jenisnya.

"Ah, iya lupa." Nadira langsung menangkupkan kedua tangannya juga.

"Dan sekarang aku akan jawab pertanyaan Gus, siap..." Nadira baru saja ingin menjawab pertanyaan Arhan, namun gadis itu mendengar suara yang tidak asing dan ia pun menoleh ke belakang memastikan.

Dan benar saja terlihat seorang nenek buta membawa dagangan yang menjadi makanan tradisional favorit Nadira. Gadis itu kembali menoleh ke arah Arhan dan tersenyum menatapnya membuat sang empu kembali menatapnya bingung.

"Hmm...Gus sebelumnya aku minta maaf bukannya aku pamrih ya setelah bantu Gus, tapi sepertinya sekarang aku sangat butuh pertolongan Gus," jelas Nadira sebenarnya tidak enak hati meminta tolong pada crushnya, namun saat ini ia membutuhkan bantuan pria itu.

"Insya Allah saya tidak berpikir seperti itu, memangnya kamu mau minta tolong apa?"

Nadira langsung menunjukkan tangannya ke arah nenek buta tersebut yang sudah duduk di teras toko yang tutup.

TWINS GUS (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang