Di bawah langit malam, terlihat kumpulan ribuan orang duduk di lapangan luas yang sudah dilapisi dengan hamparan terpal. Sorakan keramaian mulai terdengar saat melihat tim hadroh datang dan menaiki panggung.
Begitupun gadis bergamis berwarna sage mengukir senyuman yang begitu mekar seraya mencari keberadaan crushnya, sedangkan gadis di sebelahnya seperti biasa hanya menggelengkan kepala menatap ekspresi bucin sahabatnya itu.
"Itu my crush," gumam Nadira sambil tersenyum saat melihat pria bergamis putih yang terlihat berjalan cepat menyusul timnya yang sudah duduk rapi di atas panggung dan sepertinya ia datang terlambat.
Seketika senyuman mekar Nadira perlahan layu, saat menyadari bagian leher crushnya tidak ada sesuatu yang melilit disana dan artinya pria itu tidak memakai sorban pemberiannya.
"Iiish, ko gak dipakai sih?" Gerutu Nadira menatap kesal crushnya sambil meremas rok sahabatnya.
Davina menoleh dan menatap bingung sahabatnya itu "Ya, kenapa ni anak?perasaan tadi lagi senyum selebar bunga raflesia,"
Nadira melirik Davina sambil mengangkat bibir bawahnya.
"Iish, masa my crush gak pakai sorban dari gue sih Na," adunya.
Davina memutar matanya malas, lalu menghela napas "Ya, mungkin gus Arhan gak mau lo jadi kepedean karena mungkin dia emang gak tertarik sama lo, Dir."
Nadira langsung menampar cukup kencang paha sahabatnya itu "Lo, tuh ya Na. Bukannya semangatin gue, malah ngedownin gue sih."
Davina meringis kesakitan sambil mengelus pahanya yang terasa sensasi panas setelah mendapatkan tamparan dari Nadira, lalu ia menatap dalam sahabatnya itu.
"Dir, gue harap lo gak berekspetasi tinggi atas effort lo, karena gue gak mau sampai lo terluka dengan ekspetasi lo itu," jelas Davina dengan raut wajah serius membuat Nadira terdiam mendengar nasihatnya.
Namun Nadira tidak menanggapi perkataan Davina, ia memilih mengalihkan pandangan ke arah Arhan yang tidak di sangka, pria itu juga melihat ke arahnya dan menjadi kesempatan Nadira untuk bertanya alasan mengapa crushnya tidak memakai sorban pemberiannya.
Ia pun langsung mengisyaratkan pertanyaan pada Arhan dengan menunjuk ke arah lehernya sendiri. Namun pria itu langsung mengalihkan pandangan ke arah lain membuat Nadira mendengus kesal.
Davina yang melihat interaksi keduanya, kembali menghela napas lalu tangannya mengelus punggung Nadira menenangkannya.
🌟🌟🌟
Di sebuah warung pria mengenakan sweater abu-abu sedang menyesap minuman botol favoritnya sambil mengamati orang-orang berlalu lalang melewati warung yang menjadi tempatnya menunggu seseorang.
Hingga pandangannya tertuju pada dua gadis yang berjalan bersamaan dan mengamati langkah salah satu gadis yang terlihat berjalan dengan sangat lesu di tambah raut wajah yang di tekuk. Tanpa pikir panjang, ia segera membayar minumannya dan menyusul kedua gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS GUS (ON GOING)
Spiritüel⚠️HATI² CANDU KE-6 KALINYA⚠️ Gadis ceria bernama Nadira Irhana mengagumi vokalis tim hadroh Arhan Fadhillah yang ternyata seorang Gus dan merupakan putra dari pemilik pondok pesantren yang terkenal di desanya. Takdir pun mempertemukan Nadira dengan...