Terdengar ketukan pintu yang cukup keras membuat gadis yang sedang memeluk guling terbangun dari tidurnya.
"Iish, siapa sih pagi-pagi gini bertamu," gerutunya langsung bangkit duduk, lalu melangkah ke arah sumber suara dengan keadaan masih setengah sadar.
Ia pun membuka pintu yang masih terkunci dengan mata yang rasanya malas untuk dibuka. Detik berikutnya terdengar seseorang memanggil namanya cukup keras dan berhasil membuat kelopak matanya terbuka lebar.
"Akhirnya Davina bangun juga," ucapnya menyengir kuda menatap temannya yang awalnya nampak terkejut kini berubah dengan tatapan kesal padanya.
"Diraaa lo ngapain sih subuh-subuh ke rumah gue, hah?"
"Hmm, mau bangunin lo sholat subuh dan..." Nadira menggantung perkaatannya.
"Dan apa?"
"Dan gue mau tanya lebih detail kejadian semalam." Nadira kembali menyengir kuda.
Davina menarik napas panjang, lalu menghembuskannya kasar.
"Lo datang subuh ke rumah gue, cuma mau nanyain itu?"
Nadira langsung mengangguk mengiyakan.
"Kenapa gak sekalian aja sepertiga malam lo datengnya Dir?" Tanya Davina dengan nada kesal.
"Gue belum bangunlah Na jam segitu mah," balas Nadira polos.
Davina semakin kesal mendengar jawaban Nadira, ia mengepalkan tangannya dan rasanya ingin sekali mencakar pipi sahabatnya yang masih tidak menyadari kesalahannya telah bertamu sepagi ini.
"Na, duduk yuk! Kata ibu gue gak baik ngobrol di depan pintu begini," ujar Nadira yang seakan sebaliknya menyindir sahabatnya yang belum mempersilakan dirinya masuk.
Davina menghela napas lagi, lalu mempersilakan sahabatnya masuk dan mereka duduk di kursi ruang tamu.
"Lo udah solat subuh belum Na?"
"Lagi PMS," jawab Davina malas.
"Oh, yaudah kalau gitu ceritain dong Na kejadian semalam. Masa kata ibu gue semalam my crush yang anterin pulang, memang benar Na?"
"Sebelum gue jawab, gue tanya sama lo Dir lo gak merasa bersalah datang sesubuh ini hanya menanyakan hal itu, hmm?"
Nadira sedikit terkejut mendapatkan pertanyaan seperti itu dari Davina, namun dirinya kembali menyengir kuda menatap sahabatnya itu.
"Maaf ya Davina cantik, gue tuh gak bisa nunda kalau udah menyangkut my crush. Lagian gak boleh tidur lagi tau Na kalau habis subuh," ujar Nadira berusaha mencari alasan agar sahabatnya itu tidak kesal lagi padanya.
"Ck, kata bijak lo gak sesuai Dir. Baru hari ini ajakan lo gak tidur lagi?" ujar Davina yang sangat hafal kebiasaan sahabatnya yang juga tidur setelah subuh sama sepertinya, bahkan sahabatnya itu bangun lebih siang karena belum memiliki pekerjaan tetap, Nadira masih membantu pekerjaan ibunya sebagai tukang cuci rumah ke rumah atau beberapa cucian pelanggan di cuci dirumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS GUS (ON GOING)
Espiritual⚠️HATI² CANDU KE-6 KALINYA⚠️ Gadis ceria bernama Nadira Irhana mengagumi vokalis tim hadroh Arhan Fadhillah yang ternyata seorang Gus dan merupakan putra dari pemilik pondok pesantren yang terkenal di desanya. Takdir pun mempertemukan Nadira dengan...