Sial. Mereka terjebak sekarang. Seperti berhadapan dengan penjahat saja. Tapi mereka memang penjahat kan?.
"Pegang tangan gue, jangan sampai lepas, habis ini ikutin gue kabur lewat jendela kamar kita" bisik naila pelan bahkan sangat pelan sehingga tidak ada yang mendengar selain mereka berdua
"Lewat kamar yang ada koper tadi aja, soalnya gue mau ambil hp gue" balas kaila berbisik
"Mau minta bantuan jake? Jangan, yang ada dia tau rahasia kita yang udah nikah" mereka terus berbisik sampai tidak sadar jarak stevano dan nathan yang semakin mendekati mereka
HAP
Pergelangan tangan kaila berhasil ditangkap oleh nathan. Sekarang dia yakin nathan tidak akan melepaskan nya.
"Mau minta bantuan sama selingkuhan lo itu?" Ucap nathan menyeringai
"Gak bisa! Selangkah aja lo keluar dari rumah ini gue pastiin lo beneran gak bisa lanjut sekolah lagi" ucap nathan
"Gigit tangannya, habis itu ikut gue kabur" bisik naila mendesak yang di turuti oleh kaila
"AKHHH" nathan berteriak sangat keras saat kaila menggigit tangannya lalu berhasil kabur memasuki kamar yang ada koper mereka tadi
"Kunci pintunya kai!" Teriak naila
Kaila langsung mengunci pintunya saat melihat siluet stevano yang mengejar mereka dengan wajah marah.
"Lo geser sofa itu buat ngehalangin pintunya, biar gue yang coba hancurin teralis jendela ini"
"Ada palu dibawah ranjang ambil itu buat hancurin teralis nya" ujar kaila yang terus mendorong sofa menuju pintu yang terus di gedor dari luar
Mereka berbagi tugas agar benar-benar bisa pergi. Kaila yang terus berusaha mendorong sofa panjang untuk menghalangi agar pintunya tidak bisa di buka. Dan naila yang terus berusaha menghancurkan teralis besi di jendela itu.
"Gue minta bantuan jake ya? Biar kita bisa dengan mudah keluar dari sini" ucap kaila memberi saran
"Jangan!"
Kaila yang memang dasarnya kepala batu, tetap menghubungi jake untuk meminta bantuan. Padahal naila sudah melarangnya.
Naila yang mendengar kaila menghubungi pacarnya untuk meminta bantuan hanya merotasikan bola matanya pusing dengan kelakuan sang kakak.
"Gue udah hubungin jake, gue juga suruh dia bawa mobil, dia bakalan nunggu didepan komplek karena gue suruh, dengan gitu kita gak bakal ketahuan" ujar kaila menjelaskan
"BUKA PINTUNYA ATAU KALIAN BENAR BENAR BAKAL NYESEL!" Teriak stevano dari depan kamar
Mereka tidak bisa masuk karena kaila menghalangi pintunya dengan sofa.
"GUE BAKAL BILANG KE MAMA PAPA BUAT URUS PERCERAIAN KITA, KALIAN TUNGGU AJA SURAT NYA!" Balas kaila dengan teriakan
"GAK! SIAPA YANG IZININ LO BUAT BILANG CERAI HAH!" Nathan semakin marah bahkan gebrakan dari luar kamar semakin keras entah menggunakan apa nathan menghancurkan pintu ini
"Kai berhasil! Cepat kesini! Kita gak punya banyak waktu" ajak naila saat menunjukkan teralis jendela yang berhasil lepas walaupun dengan cara merusaknya
Kaila yang tersadar langsung pergi membawa dompet beserta hpnya. Biarlah nanti mengambil pakaian nya atau membeli saja.
Nathan dan stevano berhasil melubangi pintu bagian atas kamar menggunakan tongkat baseball besi yang dia ambil dari gudang.
Namun saat menelisik seisi kamar yang kosong mereka semakin geram.
"Sialan mereka berhasil kabur!" Marah stevano dengan membating tongkat baseball yang di pegang sampai lantai retak
KAMU SEDANG MEMBACA
12:00 [END]
General Fiction"Ayo ikut gue" tanpa mendengarkan dulu jawaban dari kaila, naila langsung membawa kaila menuju mobilnya dan setelah itu ikut masuk dan pergi "Kita mau kemana nai" "Kemana aja asal lo jauh dari nathan brengsek" naila berucap tanpa menolehkan kepala n...