Kalo ada typo tandain ya biar diperbaiki.
Kasih saran and kritik nya juga.
Tinggalkan vote dan komennya juga dicerita ini😁
🎗️🧡 HAPPY READING 🧡🎗️
▪️▫️▪️
Titttt
Bunyi nyaring dari ruang sederhana yang nyaris penuh karena banyak nya alat medis didalam nya. Di tengah tengah ruang sempit tersebut ada 1 ranjang yang dimana ada seorang gadis tengah berjuang untuk hidup dan mati nya.
"Keadaan gadis ini semakin memburuk, mommy gak yakin bisa nyembuhin dia"
"Mommy harus bisa sembuhin dia, sekalipun itu dengan pakai obat racikan ilegal kita" sang anak panik karena gadis nya mulai menunjukkan ketidakpastian untuk sembuh
"Imun tubuh dia gak sekuat itu buat nerima obat racikan dengan dosis tinggi milik kita"
"Pokoknya aku gak mau tau, dia harus hidup atau keluarga itu yang aku hancurin"
"Jangan sakitin mereka"
"Mommy takut kan dia bakal hancur? Justru dia yang bikin gadis ini jadi kayak gini tapi mommy masih belain keluarga mereka?"
Wanita yang di panggil mommy itu diam seribu bahasa setelah mendengar penuturan sang putra. Jujur ada sesuatu yang sangat ia jaga makanya dia berjuang mati matian agar gadis sekarat itu sembuh.
▪️▫️▪️
"Permisi paket"
Tok tok tok
Ketukan pintu dan panggilan dari luar rumah membuat pemilik rumah besar keluarga mahaprana itu jengah dan bosan.
Entah paket yang keberapa ini. Setiap hari terus berdatangan. Isi paket nya pun semakin aneh.
Seperti beberapa hari yang lalu mereka kedatangan paket tanpa kurir seperti biasanya. Saat di buka isi paket itu ternyata mayat monyet yang sudah membusuk.
Belum lagi ada suatu hari mereka kedatangan paket yang berisikan koper besar namun saat di buka membuat perut keluarga mahaprana ingin muntah. Isinya boneka bayi dengan ari ari di samping boneka itu. Tapi aneh nya koper besar tapi isinya kecil namun sangat menjijikan
CEKLEK
"Lagi? Kali ini apa lagi isinya? Mayat manusia bukan?" Stevano dengan jengah menatap sinis tukang paket tersebut
Sejak kemarin stevano di rumah hanya sendirian karena orang tua mereka pergi keluar negeri membawa nathan untuk terapi kesehatan mental nya.
Lagi dan lagi kata yang ucapkan tukang kurir tersebut tetap sama tanpa perubahan kata atau koma sekalipun. Benar benar sama.
"Lama lama gue pindah rumah nih anj! Gak tenang banget keluarga gue buat napas pun susah sat!"
Kurir tersebut hanya menundukkan kepalanya lalu meletakkan paket tersebut tepat didepan kaki stevano lalu pergi.
"WOI!" Stevano kehabisan akal bagaimana agar kurir kurir aneh yang tiap hari datang berhenti mengirimi paket ke alamt rumah nya
KAMU SEDANG MEMBACA
12:00 [END]
General Fiction"Ayo ikut gue" tanpa mendengarkan dulu jawaban dari kaila, naila langsung membawa kaila menuju mobilnya dan setelah itu ikut masuk dan pergi "Kita mau kemana nai" "Kemana aja asal lo jauh dari nathan brengsek" naila berucap tanpa menolehkan kepala n...