#Prolog [ Gak Sengaja Ke Intip! ]

11.2K 99 0
                                    

                             ¤¤¤¤¤

Gadis dengan pakaian kebaya terlihat tidak nyaman. Kaki nya terlihat di gerakan ke kanan dan ke kiri, pun dengan wajah nya yang menahan sesuatu.

"Ngapa, lo?" tanya Siya kepada sahabat nya yang dari tadi tidak terlihat diam,

Gadis yang di tanya seketika menatapnya, "Pengen BAB," lirih nya,

"Yaudah, sono. Ngapain di tahan, gitu? Gak elit banget muka lo,"

Gadis itu merotasikan matanya beberapa derajat. Lalu mengangguk. "Gue ke toilet dulu, ya. Kalo lama susul aja ke toilet. Dobrak pintu nya,"

"Di anterin, gak?" tawar Qila di balas gelengan, "Gue bukan anak kecil. Lagian nanti lo gak bakal bisa diem. Nanti fokus gue malah ke ganggu dan t4ik nya gak keluar lagi," setelahnya gadis itu ngacir berlari kecil menuju toilet.

Siya yang melihat itu menggeleng kecil, "Bukan temen gue,"

Qila mengangguk samar, "Kok bisa-bisanya ya kita temenan sama model kayak gitu?"

¤¤¤¤¤

Arashya, gadis cantik itu terlihat berlari kecil. Setelah sampai ke tempat yang ia tuju, ia mencoba membuka pintu--- tidak terkunci. Berarti tidak ada orang di dalam sana. Memang, di sini hanya ada satu kamar mandi yang berada di lantai bawah. Karena sisanya, berada di setiap kamar di lantai dua. Dan resepsi di adakan di lantai bawah.

Asha buru-buru membuka pintu berwarna putih itu. Matanya langsung melotot ingin melompat keluar melihat pemandangan di depannya.

Dengan panik, gadis itu segera menutup pintu dengan keras.

Brak!

Asha menutup matanya, mengelus dadanya seraya menghela napas lega.

Eh, tunggu, Asha teringat sesuatu. Gadis itu perlahan membuka matanya dan---

Mampus! Asha langsung membalikkan badannya seraya merutuki dirinya sendiri. B0doh! Mengapa ia malah masuk dan menutup pintu, seharus nya ia keluar tadi. Asha memukul kepalanya sendiri, mengapa ia jadi seperti ini, sih?

"Ngapain, girl?"

Suara berat itu sontak membuat tubuh Asha menegang, keringat dingin mulai mengucur bebas melewati pelipisnya.

"Mau--- ngintip?"

Blusshh,

Pipi Asha memerah mendengar nada frontal yang di ucapkan lelaki tersebut. Dirinya juga, mengapa ia tidak keluar dan malah berdiri kaku membelakangi lelaki tersebut? Satu kata yang pas untuk Asha, b0doh.

"G-gue k-keluar," ucapnya terbata. Saat ingin membuka knop pintu, tangan besar terlihat lebih dahulu mencekal knop itu, membuat tubuh Asha kembali menegang. Matanya perlahan beralih ke samping. Wajahnya seakan kaku rata melihat wajah dengan bibir yang tersenyum smirk yang sial nya terlihat tampan itu.

"Mau kemana, hm? Gak mau nyelesain waktu ngintip nya?"

Asha hampir saja runtuh mendengar suara berat, serak nan basah yang mengalun indah di telinganya. Selanjutnya ia bergidik geli karena lelaki itu menggigit kecil telinga Asha.

"G-gue gak sengaja ngintip. G-gue gak tau kalo ada lo di dalem. L-lagian, kenapa pintu nya gak di kunci? G-gue nyangkanya gak ada orang." Tutur Asha tanpa melirik lawan bicaranya. Si4l! Mengapa ia jadi panas dingin seperti ini.

Lelaki itu nampak tersenyum miring. Ia berjalan mendekati Asha membuat gadis itu mundur beberapa langkah dan berakhir menabrak pintu di belakangnya.

Asha kembali menutup matanya ketika ia tak sengaja melihat perut lelaki itu. Ini yang Asha lihat tadi! Mengapa lelaki itu belum juga memakai bajunya, mana kotak-kotak lagi.

KAKAK TIRI GUE MESUM!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang