Part13 [ Gagal nyosor - Tamu sialan lagi ]

1.5K 24 0
                                    

                             ♧ Happy Reading ♧

"Ish Axel jangan ganggu!" Asha menggeliatkan tubuhnya kemudian tertawa lepas karena Axel menggelitiki dirinya yang sedang menonton drakor kesayangannya.

"Axel, ih! Bisa diem gak sih?!" ketus Asha namun bibir nya masih saja mengeluarkan suara tawa.

"Gak mau. Dari tadi lo nyuekin gue terus," ujar Axel santai sembari terus menggelitiki Asha, tidak peduli dengan wajah gadis itu yang sudah memerah dan mengeluarkan sedikit air mata.

Asha terpaksa mempause film nya kemudian duduk dan langsung melayangkan Axel sebuah pukulan keras di tangan lelaki itu.

"Nyebelin!" pekik Asha sembari bersedekap dada.

Axel yang terlampau gemas pun menangkup pipi Asha lalu menggerakkan pipi itu kasar. Bibir Asha yang memang sudah cemberut pun kini makin maju.

"Axel, aws ih sakit! Lo kasar banget, sih?" Asha menghempaskan tangan Axel dari pipinya kemudian menatap lelaki itu galak,

Axel terkekeh melihat wajah ketus milik Asha. Sungguh, gadis itu sangat lucu ketika sedang marah.

"Apasih?!" tanya Asha galak namun hati nya sudah was-was melihat Axel yang menatapnya dalam sedari tadi.

"Lo cantik, Sha," ujar Axel tulus yang mana membuat kepercaya dirian gadis itu semakin tinggi.

"Oh, tentu. Sebenernya dari lahir gue udah cantik, tapi lo nya aja yang baru nyadar," ujar Asha congkak.

Axel semakin gemas dengan tingkah perempuan di depannya ini. Ia dengan sigap menarik tangan Asha sampai ke dekapannya. Modus sama saudara sendiri tidak apa, 'kan? Lagipula Asha juga sudah tidak mempunyai pasangan. Jadi ia bebas untuk berdekatan dengan Asha sepuasnya.

Asha cemberut namun gadis itu tidak berontak, Asha malah memeluk Axel kembali dan semakin mengeratkan tangannya yang membuat Axel semakin senang.

"Tumben lo gak nyosor-nyosor,"

Asha langsung menutup mulut dan matanya setelah mengatakan itu. Mampus! Kenapa ia mengatakan hal itu kepada Axel, sih? Itu 'kan sama saja dengan dirinya yang memberi kode agar Axel nyosor. Fix, mulut Asha harus di beri pelajaran.

"Eh-ehehe, becanda kok, Xel. Gue gak se--"

Glek,

"--rius,"

Asha menelan saliva nya susah payah ketika melihat Axel yang menunduk menatap nya intens. Kepala Asha memang bersandar di dada Axel jadi otomatis lelaki itu harus menunduk jika ingin melihat wajah Asha.

Sirine berbahaya sudah berbunyi di kepala Asha. Gadis itu cepat-cepat bangkit dan ingin kabur namun pinggangnya sudah lebih dahulu di angkat oleh Axel sehingga dirinya kini berada di pangkuan Axel.

Posisi lelaki itu saat ini bersila, dengan kedua kaki Asha yang berada di sisi-sisi pinggang Axel. Lengan kekar Axel bertengger manis di pinggul Asha, mencegah jika gadis itu ingin kabur.

"Mau kemana hm?" suara berat itu berhasil membuat tubuh Asha bergetar. Ia takut, takut di makan oleh singa seperti Axel. Mulut sialan! Lemes banget kalo sama yang beginian.

"Gak mau--"
"--gue sosorin?" tanya Axel nakal tak lupa mengedipkan sebelah matanya.

Asha langsung menggeleng cepat. Tidak, ia tidak mau di sosor lagi. Ia takut khilaf lagi!

"Axel, please lepasin gue. Gue tadi cuman becanda," sendu Asha dengan tatapan memohon berharap lelaki itu bisa luluh dan melepaskannya. Namun sepertinya Axel tidak peduli. Buktinya, lelaki itu malah menyeringai yang mana membuat bulu kuduk Asha meremang.

KAKAK TIRI GUE MESUM!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang