♧ Happy Reading ♧
Asha terdiam memandang datar ke arah depannya. Gadis itu menghela napas pelan sebelum kembali melanjutkan perjalanannya untuk masuk kelas.
"Sorry gue gak bisa," terdengar ucapan Qila kepada seorang gadis di depannya.
"Bisa minggir? Gue mau masuk kelas,"
Tiga orang gadis langsung menoleh ke asal sumber suara. Qila dan Siya saling pandang berbeda dengan Kiran yang menyingkir, "ah, silahkan, kak."
"Aku ke sini mau ngajak sarapan kak Qila sama kak Siya," ujar Kiran tanpa di tanya, tak lupa dengan bibirnya yang selalu melengkungkan senyuman manis namun beracun itu.
Asha berdecih sinis, "ternyata bener. Lo emang suka bekas gue,"
Kiran terdiam dengan tangannya yang sudah mengepal.
"Gue masuk kelas. Eneg gue liat drama murahan lo," Asha terlebih dahulu menengok ke arah Qila dan Siya sebelum masuk ke kelas.
Gadis itu terlihat duduk dan menelungkupkan kepalanya di lekukan tangan di atas meja.
"Gimana, kak? Kita jadi ke kantin?" tanya Kiran tak peduli dengan Asha.
Siya menatap Kiran sinis, "sorry sorry aja, ya. Gue gak bisa, soalnya gue sering gak nyaman bareng nenek lampir semacam lo. Lagian, masih banyak 'kan orang yang bisa lo ajak dan lo manfaatin?
Lo fikir lo bisa ngeb0dohin gue sama Qila? Sorry, gue gak sebodoh itu," kalau bukan karena Qila yang menahannya, mana mau dia berhadapan dengan ular seperti Kiran.
Setelah mengucapkan ucapan pedas sepedas mulut netizen, Siya lalu masuk ke dalam kelas. Qila sampai cengo melihatnya, itu Siya bukan? Kok mulutnya jadi beracun seperti itu?
Sedangkan yang di lihat tengah cekikikan sendiri. Rupanya ia menonton tutor dari Youtube agar bisa berbicara pedas berhasil juga. Terbukti dengan tadi ia melihat Kiran diam tak berkutik.
"K-kalau kakak gimana?" suara Kiran terdengar tercekat, gadis itu juga sudah menunduk dengan mata yang berkaca-kaca, mungkin sebentar lagi bakal menangis.
"Sorry ya Kiran, gue juga gak bisa. Soalnya Asha kayaknya butuh gue,"
"Tapi 'kan kak Asha bisa sendiri, ia juga gak kenapa-napa,"
"Ayolah, kak. Biar kita bisa lebih deket setelah ini," bujuk Kiran tak tahu diri.
"Gue ngehargain banget ajakan lo. Tapi Maaf ya gue gak bisa." Qila memasuki kelas setelah itu.
Kiran berdecak, gagal lagi! Ia lalu berjalan dengan kasar menuju kelasnya.
Qila menatap Asha yang menelungkupkan wajahnya. Gadis itu bertanya kepada Siya melewati tatapan matanya. Namun yang pada dasarnya Siya itu polos bin ngeselin yang kini bertambah menjadi mulut pedas, gadis itu menatap Qila polos, "apa? Kok bibir lo manyun-manyun gitu?"
Qila menatap Siya malas. Gadis itu kemudian menyentuh pundak Asha sehingga gadis itu langsung bangun,
"Eh Qil, Siy, gak jadi sarapan nya?" tanya Asha ketika melihat Qila dan Siya berada di hadapannya.
Qila menggeleng, "nggak, gue nolak ajakan dia,"
"Lagian lebih penting lo kali daripada junior lampir kayak Kiran," ujar Siya terdengar frontal. Mulut gadis itu kenapa susah sekali di filter, sih?
Asha tersenyum mendengarnya. Ternyata, Siya dan Qila adalah sahabat yang tepat untuk Asha. Lihat saja, mereka lebih memilih Asha yang notabenya gadis kasar di banding Kiran yang lemah lembut, di luar tapi. Asha jadi merasa bersalah sempat meragukan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK TIRI GUE MESUM!
Genç Kurgumengandung kata kata kasar! dan mengandung adegan dewasa🔞! harp berhati hati dalam membaca! • • • • Jangan lupa vote yh guys!