Part18 [ Ingin merebut sahabat Asha? - Makasih, sayang ]

1.2K 31 1
                                    

                              ♧ Happy Reading ♧

"Aku duduk di sini, ya?"

Sang gadis duduk di sebelah Asha.

Asha menatap datar gadis itu. Ia bahkan belum memberi persetujuan. Tapi gadis itu malah langsung duduk dengan watados nya. Memang sih, gadis seperti Kiran ini memang sudah tidak punya rasa malu.

"Lo Kiran, ya? Anak X?" tanya Qila yang memang daritadi duduk di sebelah kiri Asha, sedangkan Kiran tadi duduk di sebelah kanan gadis itu.

Kiran menatap Qila lalu tersenyum manis, "iya kak,"

"Yang di gosipin punya hubungan sama Axel?"

Kiran tersenyum malu-malu mendengar kelanjutan ucapan Qila, "sebenernya itu belum, kak. Tapi doain aja ya moga cepet-cepet kejadian, hehe."

Siya mendelik mendengar itu. Menurutnya, adik kelas seperti Kiran ini terlalu percaya diri, terlihat sombong dan terlalu berharap. Itu kenapa dari awal Siya memang sudah tidak suka dengan Kiran. Alasannya simpel, gadis itu tidak suka orang polos. Padahal dirinya sendiri polos:)

"Kata orang juga aku udah cocok sama kak Axel. Mereka bilang aku cocok karena aku baik sama ramah,"

Asha rasanya ingin muntah saat itu juga. Lihat, ada ya orang yang membanggakan diri seperti Kiran?

"Ada kali yang nggak nganggep lo sebaik itu," ujar Siya dengan nada lumayan judes.

Qila menyikut Siya agar tidak seperti itu. Siya yang juga polos pun hanya menatap Qila dengan tatapan bertanya.

Kiran terkekeh mendengar ucapan Siya, "gak papa. Lain kali kita lebih deket lagi, kak. Biar kakak bisa lihat sifat aku,"

"Maksud lo apa? Lo mau ngambil sahabat gue?" cukup, Asha sudah muak mendengarnya. Dari tadi ia diam karena ia kira Kiran akan cuman numpang duduk dan makan bersama mereka. Namun ia seharusnya tahu, gadis seperti Kiran tidak akan bertindak tanpa adanya alasan.

Tanpa adanya kemauan.

Kiran menggeleng polos, "nggak, aku cuman mau kenal lebih deket sama sahabat kakak. Biar aku juga bisa sahabatan sama kalian,"

Asha menatap Kiran tajam, "lo mau ngerebut Axel dan juga sekarang lo pengen ngerebut sahabat gue? Suka banget ya lo bekas gue!"

Semua murid di kantin sontak menengok ke arah meja mereka saat Asha berteriak. Asha tidak peduli. Kali ini kesabarannya sudah mencapai batas. Ia bisa mentolerir Kiran yang merebut perhatian mamanya. Ia juga bisa sabar Kiran ingin merebut Axel darinya. Dan sekarang, Kiran ingin merebut Siya dan Qila? Asha tidak akan biarkan itu!

Kiran menatap Asha dengan mata yang sudah berkaca-kaca, "k-kak Asha kenapa marah? Aku cuman mau kenalan sama teman-teman kakak, gak lebih. A-aku gak ada niat mau rebut sahabat kakak dari kakak. Aku j-juga gak rebut mama kakak,"

Qila yang melihat itu mengelus pundak Asha pelan, "Sha, udah. Liat Kiran, dia kayak nya mau nangis," Qila mencoba menenangkan sahabatnya.

Asha beralih menatap Qila, "Tapi gue gak bisa biarin dia mau ngerebut lo sama Siya dari gue, Qil. Maunya dia apa sih? Padahal 'kan masih banyak orang yang bisa di jadiin temen sama dia. Kenapa harus lo sama Siya, coba?"

"Ya mungkin Kiran cuman mau kenalan sama kita-kita aja, Sha," ujar Qila selembut mungkin. Gadis itu memang paling dewasa di antara ketiganya.

"I-iya hikss-- a-aku cuman mau kenalan a-aja, k-kakak yang sensi gak m-mau ngebiarin aku kenalan sama kakak kelas aku sendiri,"

Asha berdecih pelan, "harus banget sama Siya dan Qila? Masih banyak 'kan senior yang lain? Keliatan banget tau gak lo mau ngerebutnya," Asha rasanya ingin menonjok muka Kiran yang sudah di penuhi air mata itu. Ck, dasar lemah!

KAKAK TIRI GUE MESUM!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang