006

296 53 3
                                    

Hari ini hari Sabtu, dimana separuh umat manusia beristirahat dari kelelahan yang mereka hadapi, termasuk kedua oknum yang masih asik menjelajahi mimpi masing masing. Ya mereka adalah Rose dan Hokuto.

Ketenangan mereka terusik kala salah satu dari ponsel keduanya berdering. Lebih tepatnya milik Hokuto.

Rose yang terbangun lebih dulu dan melihat siapa yang menelpon. Setelah mengetahui oknum penelpon, Rose membangunkan Hokuto

"Hoku bangun, Kazuma nelpon" ucap Rose

"matiin aja" ucap Hokuto

"Hoku takutnya penting" ucap Rose

"Dia mah gak penting" ucap pemuda itu

"Hoku dia sekertaris lo" ucap Rose

Akhirnya Hokuto memilih mengambil ponsel yang ada pada genggaman Rose dan mengangkat telpon dari Kazuma. Sementara Rose turun dari kasur dan berjalan keluar kamar menuju lantai bawah. Bermaksud ingin membuat sarapan.

"Apaan?! libur bege, gue ngantuk" ucap Hokuto

"To, lo mau ikut nongki gak?"

Hokuto menggeleng "Bilangin ke Riku-kun gue absen lagi"

"Oke"

Dan sambungan terputus

"Idih dasar" Hokuto menaruh sembarangan ponselnya lalu kembali memejamkan matanya bermaksud untuk tidur kembali

Belom ada sepuluh menit Hokuto tertidur, lagi lagi ada gangguan yang membuatnya terbangun. Ah kali ini dia tidak bisa marah karena gangguan itu adalah dari Rose

"Hoku bangun, sarapan" ucap Rose

"Gue gak laper" ucap Hokuto

"Buruan, gue bikin bubur. Nanti keburu dingin" ucap Rose

"Gak gak gak, gue gak laper" ucap Hokuto

"Hoku makan gak?" Hokuto melirik gadis di sebelahnya lalu kembali memejamkan matanya

"Cium dulu baru gue makan" ucap Hokuto acuh

"Idih, yaudah sih gak rugi juga gue kalo lo gak makan. Bisa gue kasih Lisa" ucap Rose bodo amat

"Ngambek nih ceritanya?" Hokuto menatap Rose yang sudah memasang muka kesal

Hokuto tertawa kecil lalu berucap "Tinggal cium aja susah banget sih" ucapnya

"Dasar Jepang! Isi otaknya hentai semua" ucap Rose kesal

"Gue gak minta lebih lho, cuma minta cium doang. Emang di Korea ciuman itu gak di bolehin ya? Terus apa itu di drama dram---"

Cup

Hokuto tersenyum kecil kala ucapannya terpotong oleh Rose yang tiba tiba memberinya satu kecupan di bibirnya

"Gue gak minta di bibir lho" ucap Hokuto tepat di telinga Rose

"Apa jangan jangan selama ini lo pengen banget cium gue tapi gengsi?"

Plak

"Aww kok di tampar?" Hokuto menatap Rose yang mukanya sudah merah menahan malu

"Lagian lo harus ngebiasain ciuman sama gue Rose. Karena gue orangnya demen nyosor" ucap Hokuto frontal

"HOKUTO YOSHINO!" Hokuto berlari sembari tertawa menghindari gadis di hadapannya itu yang kini sedang mengamuk

"Anak setan! Makan tuh nyosor!" Rose melempar bantal secara acak ke arah Hokuto. Hokuto hanya tertawa melihat tingkah laku Rose yang di bilang ekhem lucu

"Oke oke, ayo kita makan. Abis makan kita ke rumah Mama, inget lo jangan sampe kecapekan. Besok hari istimewa buat kit---"

"Buat lo doang kali" potong Rose

Ya ini yang bikin Rose lagi lagi terkejut sama orang tuanya. Selain pertunangan yang mendadak, mereka juga sudah menyiapkan seluruh dana pernikahan dari jauh jauh hari, alias bisa di bilang semua sudah siap. Ya hari Minggu adalah hari pernikahan Rose dan Hokuto yang hanya di hadiri oleh kerabat terdekat, bahkan Kazuma saja gak di undang

"Inget ya kata kata gue, berlaku seolah olah kita itu cuma atasan sama bawahan doang kalo di luar" ucap Rose memperingati

"Iya" ucap Hokuto malas

Keduanya mulai menikmati makanan masing masing. Sampai sebuah telpon masuk ke dalam ponsel Rose

Itu dari Lisa sahabatnya

Rose mengangkatnya dan mulai menyapa Lisa lebih dulu

"Hai Lis. Kenapa?"

"ROSE GUE PUTUS hiks"

"Putus? Sama Kak Ten?"

"Iya, dia mutusin gue mendadak banget tadi. Alasannya dia ngehamilin anak orang dan harus tanggung jawab. GUE KIT HATI ROSE hiks "

"Gue juga abis putus dari Jaehyun. Kita sama, bedanya Jaehyun selingkuh"

"masa sih? Yang sabar ya"

"Lo juga yang sabar ya. Mungkin itu cobaan buat lo"

"Bodo ah gue kit hati"

"Lo gak ada niatan ngedeketin si sekretaris? Kazuma Kawamura, temennya Pak Bos?"

"Ogah ah, dia keliatan banget suka sama guenya. Mending pak boss aja gak sih yang gue gebet? Ganteng cok"

Hokuto yang mendengarnya hanya menatap Rose lalu berucap "Bilangin, Pak Boss udah punya istri"

"Lo serius mau gebet Hoku?"

"Hoku? Sejak kapan lo manggil bos kita jadi Hoku?"

Mampus keceplosan

"Aaa itu sejak sejak emm" Rose melirik Hokuto meminta bantuan

Hokuto merebut ponsel milik Rose dan mendekatkannya ke arah telinganya

"Sejak saya sama Rose tunangan" ucapnya

Rose membolakan matanya terkejut. Maksudnya apaan?!

"Lisa jangan kaget oke? Rose sudah jadi tunangan saya dari seminggu yang lalu dan pernikahan kami akan di laksanakan besok. Kamu bisa datang" Hokuto menatap gadis di depannya dengan tatapan kemenangan

"Boss?! Ini boss kan?"

"Menurut kamu?"

Oke Rose ingin mengutuk orang di hadapannya ini

"Pak Boss karena Pak Boss bakal jadi suami Rose. Bisalah saya naik pangkat"

Definisi temen gak tau diri

"Bisa aja. Kamu ingin naik pangkat jadi apa?"

"Hoku" Rose menatap Hokuto dengan tatapan protes namun lagi lagi lelaki Jepang itu menyuruhnya untuk terdiam

"Ah tapi gak jadi deh pak"

"Lisa untuk ini jangan kasih tau siapa siapa dulu termasuk Kazuma oke? Hanya kamu, saya, dan Rose yang tau soal ini"

"Baik pak boss"

"Kalo begitu saya tutup"

Dan sambungan terputus

"Inget aturan kan?" ucap Rose kesal

"Lagian lo udah terlanjur keceplosan" timpal si pemuda Jepang itu

"Udah lupain aja. Sekarang mandi terus kita ke rumah Mama. Atau mau mandi berdua?" usul si Jepang

"HOKUTO YOSHINO!"

















-TBC-

SATU ATAP [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang