007

279 45 0
                                    

Kini keduanya tiba di rumah kedua orang tua Rose. Rumah itu bisa dikatakan besar oh bisa lebih tepatnya kita sebut mansion.

Hokuto kadang suka heran sama Rose. Kenapa dia mau aja kerja di perusahaan dia padahal abangnya lagi butuh sekretaris

"Selamat datang Nona dan Tuan muda" sambut para pelayan di mansion itu

"Mama mana?" tanya Rose

"Nyoya dan Tuan besar sedang pergi Nona. Hanya ada Tuan Muda Shua saja di sini" ucap salah satu pelayan

"Shua? Dimana dia?" tanya Rose

"Kami panggilkan Nona" Rose mengangguk lalu mulai mendudukkan dirinya di sofa ruang utama itu

"Lo kenapa kerja sama gue sedangkan abang lo lagi butuh sekretaris?" tanya Hokuto

"Kalo gue kerja sama dia, yang ada gue bukan kerja tapi dia yang kerja. Dia manjain gue banget soalnya, jadi sama aja kayak gue makan gaji buta" ucapnya

Hokuto mengangguk paham

Dan tak perlu menunggu lama, Joshua turun dari atas bersama Jeonghan

"Hai Rose" sapa Joshua, Rose hanya tersenyum tidak bermaksud membalas sapaan itu

"Gimana kabar lo?" tanya Jeonghan

"Baik" jawab Rose

"gue gak di tanya nih?" ucap Hokuto merasa terkacangi

"Oke adek ipar gue, gimana kabar lo?" tanya Jeonghan dan Hokuto hanya membalas baik

"Besok nikah nih ye. Uhuy" ucap Joshua setengah menggoda adiknya itu

"Gue pen punya ponakkan dua belas biar bisa di jadiin tim sepak bola" celetuk Joshua lagi

"Noh suruh Hoku aja yang ngelahirin" ucap Rose kesal

"Eh btw tadi katanya cuma lo doang di sini. Kok ada dia?" tanya Rose sembari menunjuk Jeonghan

"Jeonghan juga baru nyampe, dia lewat atas jadinya orang orang gak tau" ucap Joshua

"Mirip spider man, tapi ini mah spider Han" ucap Rose

"Idih gak lucu bercanda lo" ucap Jeonghan

"Lo kaget gak sih tiba tiba nikah?" tanya Joshua kepada sang adik

"Kagetlah bego pake nanya. Apalagi gue nikah sama berandalan modelan dia" ucap Rose sembari menunjuk Hokuto menggunakan telunjuknya

"Emang Yuta bukan berandalan?" ucap Joshua kepada sang adik

"Dia berandalan juga sih" ucap Rose seraya menurunkan tangannya yang tadi habis menunjuk Hokuto

"Hoku, kalian udah ngapain aja selama satu atap?" tanya Jeonghan

"Ngapain? Gak ngapa ngapain" ucap Hokuto menjawab pertanyaan Jeonghan

Kedua kakak Rose itu tertawa kecil "Sabar ya, tinggal besok dan lo bebas nyentuh Rose dimana aja" ucap Joshua

"HEH PA MAKSUD?!" ucap Rose kesal

"Sip, gue pastiin dia hari Senin gak bisa jalan" ucap Hokuto seraya menatap Rose dengan tatapan jailnya

"Bikin langsung hamil aja" ucap Jeonghan

"Heh gak ya enggak!" ucap Rose protes

Joshua dan Jeonghan tertawa puas karena sudah berhasil menjahili Rose yang kini sedang salah tingkah

"Oh iya, Yuta nitip ini buat lo" Joshua menyodorkan satu paper bag kecil berwarna coklat itu kepada Hokuto

"Yuta pergi ke Korea hari Kamis bareng Taeyong. Mereka harusnya udah balik lagi ke Jepang. Tapi gue gak nemuin tanda tanda Yuta udah balik ke Jepang. Hari kamis itu dia nitipin itu ke gue katanya kasih ke Hokuto" jelas Joshua

"Kita gak tau apa isinya. Itu di bungkus rapi banget sama Yuta. Gak ada celah buat ngeliat" ucap Jeonghan

Rose memincingkan matanya tak percaya "Masa sih?" kedua kakak Rose itu mengangguk

"Gue lagi gak ngeprank lo kali ini. Itu beneran dari Yuta. Tuh ada sticky notenya" ucap Joshua seraya menunjuk sticky note berwarna kuning yang tertempel apik di sana

Rose mengambilnya, bener ini tulisan Yuta

"Hokuto bukanya nanti aja kalo gak ada Rose. Salam hangat Nakamoto Yuta. Idih apa apaan?!" Rose menatap penuh protes ke arah sticky note itu

"Kita aja di ancem sama Yuta kalo berani buka buka leher kita di patahin satu satu" ucap Jeonghan

"Pasti isinya yang iya iya" tuding Joshua

"Gak boleh suujon, tapi keknya iya deh" ucap Jeonghan yang pikirannya gak ada bedanya

Jeonghan melirik jam yang ada di dinding ruangan itu lalu menatap ketiganya

"Udah jam 11, gue pamit yak Josh? Gue masih ada kerjaan numpuk di kantor. Harus gue kelarin hari ini soalnya besok adek kita nikah" ucap Jeonghan yang tentu saja di anggukki oleh Joshua

"Bakal terbang ke Korea?" tanya Rose dan Jeonghan menggeleng

"Gue kelarin di kantor gue yang cabang Jepang. Yaudah gue cabut. Bye" ketiganya berdadah ria melihat kepergian Jeonghan

Kini di ruangan itu hanya ada Rose, Joshua, dan Hokuto

"Rose bikinin makan siang" ucap Joshua layaknya bos

"Idih? Ogah" ucap Rose

"Buruan Rose. Besok lo bakal jarang masakkin gue karena lo bakal masakkin Hokuto terus" ucap Joshua

Rose mendecih tapi mengangguk

"Makan apa?" tanya Rose

"Katsu buatan lo enak" ucap Hokuto mengusulkan menu siang ini

"Boleh tuh, Katsu aja Je" ucap Joshua

"Oke katsu. Bi siapin bahan bahan yang di perluin buat bikin katsu" dan langsung di anggukki sang maid

"Bi, buah buahan masih ada di kulkas?" salah satu maid menggeleng dan menjawab "Tinggal dikit Nona, hanya ada anggung dan semangka" Rose mengangguk paham

"Lo mau kemana?" tanya Joshua melihat Rose malah pergi berlawanan arah dengan arah dapur

"Gue mau ngambil buah buahan di belakang" ucap Rose

"Buat?" tanya Joshua

"Emang lo gak mau makan buah?" tanya balik Rose

"Bukan gitu, lo tau sendiri gue paling gak suka makan buah siang siang" ucap Joshua

"Eh iya lupa, kalo gitu gue ngambil yang ada di kulkas aja" ucap Rose seraya memutar balik arah menuju dapur

"Bukannya lo paling gak suka makan buah siang siang sama kayak gue? Apalagi kalo mau makan siang" ucap Joshua

"Emang iya, tapi Hokuto gak bisa makan siang kalo gak ada buahnya. Yaudah gue ke dapur dulu ya? Dah" Rose mengambil langkah cepat menuju dapur mansion itu

"Gue gak salah dengerkan? Lo beneran gak bisa makan siang kalo gak ada buah?" dan Hokuto mengangguk menjawan pertanyaan Joshua

"Anjay, Rose tau banget kesukaan calon suaminya" ucap Joshua

"Dia tau semua, dia tau gue yang gak suka kopi pake gula, dia tau gue gak suka sarapan pake nasi, dia tau gue kalo makan siang gak ada buah itu gak valid, dia tau gue gak suka sayuran, dia tau gue lebih suka keju daripada coklat, dia tau jadwal minum gue, kalo pagi susu, kalo siang kopi atau jus, kalo sore teh, kalo malem air putih kadang susu" ucap Hokuto panjang lebar

Joshua bertepuk tangan dalam hatinya

"Nah sekarang karena gak ada Rose. Kita buka yok hadiah dari Yuta" Hokuto mengangguk mengiyakan dan mulai membuka kado yang terbungkus rapi di dalamnya

Alangkah terkejutnya Hokuto dan Joshua melihat isi kado tersebut. Sebuah kon*dom

Joshua menggeleng tak percaya dan mulai menghubungi Yuta yang untungnya langsung di angkat

"NAKAMOTO YUTA! LO NGELAWAK?!" Sementara hanya ada suara tertawa puas di sebrang sana

"Gue patahin leher lo kalo kita ketemu. Liat aja lo Nakamoto Yuta"




















TBC

SATU ATAP [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang