020

173 29 0
                                    

Malam adalah moment yang bagus untuk berbuat hal hal romantis, ya itu kegiatan yang di lakukan sepasang suami istri ini.

Keduanya enggan masuk ke dalam kamar dan tertidur. Mereka memilih menatap pantulan cahaya bulan dan bintang yang menyinari langit malam dalam keheningan. Iya hening, gak ada yang berbicara di antara mereka.

Sampai akhirnya si pria lah yang membuka percakapan lebih dulu

"Rose?" dan si wanita hanya membalasnya dengan gumaman

"Kazuma" Rose menoleh sebentar ke arah Hokuto lalu kembali menatap bintang dan bulan di atas

"Kazuma kenapa?" tanya Rose

Hokuto tampak bingung, bagaimana dia mengatakannya?

Rose mengernyitkan dahinya aneh. Ada apa dengan suaminya itu?

"Kazuma" Hokuto masih memikirkan kalimat apa yang cocok ia lontarkan agar istrinya ini mengerti. Terakhir kali Hokuto ingin nekat pergi ke markas itu sendiri Rose malah tidak mengizinkannya dan mengancamnya dengan kata kata cerai.

"Bilang aja" ucap Rose dengan suara lembut. Itu meyakinkan Hokuto untuk mengatakannya secara langsung

"Kazuma di---" belum sempat Hokuto menyelesaikan kalimatnya, Rose tiba tiba mual mual dan berlari ke dalam kamar mandi yang tentu saja membuat Hokuto panik dan ikut berlari ke kamar mandi

"Hoek... Hoek... Hoek" tangan kiri Hokuto mengumpulkan rambut Rose kebelakang dan tangan kanannya memijat leher Rose untuk mempermudah istrinya itu untuk muntah.

"Kamu gak pa-pa?" Rose bukannya menjawab malah kembali mengeluarkan suara muntah, tapi dia tidak mengeluarkan apa pun dari dalam mulutnya

"Aku panggil dokter ya?" Rose mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Hokuto barusan

Hokuto mondar mandir nelpon dokter pribadi keluarga dia. Dan sialnya gak ada yang aktif sama sekali.

"Ini pada bercanda ya?! Percuma dong Momny punya 10 dokter pribadi kalo semuanya gak bisa di hubungin" ucap Hokuto kesal

"Hoku" Rose muncul dengan penampilannya yang berantakkan

Hokuto langsung berjalan menuju istrinya itu, menggendongnya, dan membawanya ke arah kasur. Berikutnya adalah Hokuto menidurkan Rose di atas kasurnya dan menyelimuti istrinya itu

"Sabar ya, aku coba lagi" Rose hanya mengangguk saja. Dia udah terlalu lemes buat ngomong

Dan akhirnya panggilan itu di jawab juga oleh salah satu dokter pribadi Hokuto

"Hallo?"

"Hallo? Hokuto? Ngapa malem malem nelpon kakak gue?"

Hokuto pengen sujud syukur aja ternyata yang ngangkat si tukang bergadang alias Itsuki Fujiwara, sahabat dari masa masa SMAnya itu

"kakak lo mana? Gue mau ngomong sama dia" ucap Hokuto seraya menggengam erat telapak tangan Rose yang mulai mendingin karena suhu udara

Di sebrang sana, Hokuto dapat mendengar Itsuki teriak teriak memanggil kakak sepupunya itu

"Ada apa Tuan muda? "

"Najis banget Tuan muda" Hokuto hanya menanggapi ucapan Itsuki dengan tatapan malasnya saja. Walau ia tau Itsuki gak akan bisa liat

"Dok bisa ke rumah Tuan muda Hong?"

"Hong mana anjir? Hong Jisoo? Joshua Hong? Mimpi banget lo bisa ada di rumah dia anjir"

Hokuto yang gak terima langsung nyerocos "Lo ikut sini, liat aja sendiri kalo gue di rumah Bang Shua"

"Kirim saja lokasinya Tuan. Saya bakal meluncur ke sana bersama Itsuki"

SATU ATAP [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang